Logo
>

Mobil Jepang Kuat, Mobil China dan Korea Baru Panas

Jepang masih kuasai lebih dari 80 persen pasar mobil Indonesia, sementara merek China seperti Wuling dan Chery mulai mencuri perhatian dengan strategi agresif.

Ditulis oleh Citra Dara Vresti Trisna
Mobil Jepang Kuat, Mobil China dan Korea Baru Panas
Ilustrasi penjualan mobil baru di Indonesia. Foto: doc KabarBursa.com

KABARBURSA.COM - Jika dibandingkan dengan negara asal lainnya, dominasi Jepang di pasar mobil Indonesia masih belum tergoyahkan. Lebih dari delapan dari setiap sepuluh mobil yang terjual di Indonesia pada semester-I 2025 adalah produk dari pabrikan Jepang, baik di jalur wholesales maupun retail.

Sebaliknya, mobil-mobil asal Tiongkok (China) menunjukkan tren pertumbuhan, meskipun pangsanya masih terbatas. Contohnya, Wuling, merek yang paling menonjol dari China, membukukan penjualan wholesales sebesar 11.788 unit dan retail 13.120 unit.

Disusul Chery dengan 4.405 unit wholesales dan 4.571 unit retail. Meski belum mampu menyaingi merek Jepang dari sisi volume, angka tersebut menunjukkan bahwa mobil China mulai mendapat tempat di segmen low-to-mid dengan strategi harga kompetitif dan fitur yang agresif.

Sementara itu, merek-merek dari Korea Selatan, seperti Hyundai dan Kia, masih mencatat volume lebih kecil dibanding ekspektasi. Hyundai membukukan 7.852 unit wholesales dan 7.549 unit retail, sedangkan Kia jauh lebih kecil dengan 182 unit wholesales dan 170 unit retail.

Padahal keduanya sempat agresif membangun brand image melalui model listrik dan SUV urban, namun tampaknya tantangan adopsi dan jaringan distribusi masih menjadi penghambat utama penetrasi pasar mereka.

Adapun pabrikan mobil asal Eropa, seperti Mercedes-Benz, BMW, dan Volkswagen, hanya menyumbang sebagian kecil dari total pasar. Sebagai contoh, Mercedes-Benz mencatat sekitar 1.736 unit wholesales dan 1.824 unit retail, yang didominasi oleh segmen premium. BMW sedikit di bawahnya dengan 1.647 unit wholesales dan 2.690 unit retail. Pangsa pasar Eropa lebih bersifat simbolik dibanding masif, menyasar ceruk segmen atas yang terbatas pada konsumen kelas atas di wilayah perkotaan.

Penjualan Mobil Bergantung Insentif Pemerintah

Target Gaikindo untuk mencapai penjualan 900 ribu unit mobil sepanjang tahun 2025 dinilai cukup ambisius jika mengacu pada realisasi penjualan industri otomotif nasional yang baru menyentuh 316.981 unit hingga akhir Mei.

Artinya, agar target tersebut tercapai, industri perlu mencatat pertumbuhan rata-rata 15 persen atau sekitar 83 ribu unit per bulan selama semester kedua, yakni dari Juli hingga Desember 2025.

Pengamat otomotif dan akademisi dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Yannes Martinus Pasaribu, menilai capaian tersebut akan sulit diraih jika melihat tantangan ekonomi yang ada saat ini. Ia menyebut, hambatan makroekonomi menjadi salah satu faktor utama yang mengganjal akselerasi penjualan kendaraan roda empat di pasar domestik.

"Ini jelas jadi tantangan yang besar, mengingat volatilitas ekonomi makro yang terus bergulir ini ditambah potensi kenaikan PPN (Pajak Pertambahan Nilai) serta fluktuasi mata uang," ujar Yannes kepada KabarBursa.com beberapa waktu lalu.

Lebih lanjut, Yannes menegaskan bahwa penjualan mobil baru di Indonesia hingga kini masih sangat bergantung pada keberadaan insentif pemerintah, baik yang bersifat fiskal maupun non-fiskal.

Hal tersebut menunjukkan bahwa sektor otomotif belum sepenuhnya mandiri dari dorongan kebijakan, terutama di tengah ketidakpastian ekonomi dan konsumsi masyarakat yang belum sepenuhnya pulih.(*)

Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

Gabung Sekarang

Jurnalis

Citra Dara Vresti Trisna

Vestibulum sagittis feugiat mauris, in fringilla diam eleifend nec. Vivamus luctus erat elit, at facilisis purus dictum nec. Nulla non nulla eget erat iaculis pretium. Curabitur nec rutrum felis, eget auctor erat. In pulvinar tortor finibus magna consequat, id ornare arcu tincidunt. Proin interdum augue vitae nibh ornare, molestie dignissim est sagittis. Donec ullamcorper ipsum et congue luctus. Etiam malesuada eleifend ullamcorper. Sed ac nulla magna. Sed leo nisl, fermentum id augue non, accumsan rhoncus arcu. Sed scelerisque odio ut lacus sodales varius sit amet sit amet nibh. Nunc iaculis mattis fringilla. Donec in efficitur mauris, a congue felis.