Logo
>

Penjualan Daihatsu dan Honda Terpuruk, Mobil China Serbu Pasar

Pasar mobil nasional turun 11,96% hingga Agustus 2025, tapi BYD, Chery, dan AION justru mencetak pertumbuhan tinggi di tengah lesunya daya beli.

Ditulis oleh Citra Dara Vresti Trisna
Penjualan Daihatsu dan Honda Terpuruk, Mobil China Serbu Pasar
ilustrasi penjualan mobil di Indonesia. Foto: doc KabarBursa.com

KABARBURSA.COM - Kinerja pasar otomotif nasional sepanjang delapan bulan pertama tahun 2025 belum menunjukkan pemulihan berarti. Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), total penjualan wholesales (dari pabrikan ke dealer) mobil pada periode Januari–Agustus 2025 tercatat sebanyak 581.551 unit atau turun 11,96 persen. 

Penurunan penjualan mobil terlihat cukup merata di hampir semua bulan, dengan penjualan Agustus 2025 yang sebenarnya menjadi tertinggi sepanjang tahun, yakni 89.519 unit. Meski begitu, capaian ini masih lebih rendah jika dibanding periode yang sama pada tahun lalu, yakni sebesar 660.552 unit. 

Tren ini mengindikasikan adanya tekanan yang berkelanjutan di industri otomotif, terutama di tengah daya beli masyarakat yang masih terbatas dan meningkatnya pilihan kendaraan alternatif, seperti mobil listrik. 

Meski pasar secara keseluruhan menurun, sejumlah merek justru menunjukkan performa impresif. BYD, misalnya, mencatat pertumbuhan 193,9 persen, dengan total penjualan 18.989 unit.  

Capaian BYD selama delapan bulan ini jauh melampaui periode yang sama tahun lalu sebanyak 6.461 unit. Chery juga tidak kalah agresif dengan pertumbuhan 136,6 persen, diikuti AION yang naik 86,7 persen. 

Sementara itu, merek-merek besar asal Jepang mengalami tekanan penjualan. Toyota, sebagai pemimpin pasar, membukukan penjualan 161.079 unit, turun 11,9 persen secara tahunan. 

Daihatsu mencatat penurunan lebih dalam, yakni 25,2 persen menjadi 84.702 unit. Adapun Honda mengalami koreksi hingga 31,1 persen, sedangkan Mitsubishi Motors turun 16,5 persen. 

Penurunan juga tercatat pada Hyundai yang melemah 15,5 persen, serta Suzuki dan DFSK yang masing-masing turun 10,7 persen dan 14,1 persen. 

Dominasi Baru di Tengah Transisi Industri 

Masifnya ekspansi merek asal Tiongkok menjadi salah satu faktor yang mengubah peta persaingan otomotif nasional. Produk yang agresif secara harga, inovasi, serta dominasi di segmen kendaraan listrik, membuat merek seperti BYD, Chery, dan AION cepat memperoleh tempat di pasar domestik. 

Kondisi ini sekaligus menjadi tantangan bagi pemain konvensional yang perlu beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan selera dan kebutuhan konsumen Indonesia. 

Jika merujuk pada data bulanan, penjualan sempat mencatat titik terendah pada April 2025, dengan hanya 48.637 unit, merosot 17,4 persen dari April 2024. Setelah itu, pasar sempat perlahan naik, meski belum kembali ke tren positif. 

Jika melihat data, ada kemungkinan konsumen masih berhati-hati dalam mengambil keputusan pembelian, terutama untuk kendaraan bermesin konvensional. Di sisi lain, peningkatan infrastruktur dan dukungan pemerintah terhadap kendaraan elektrifikasi memberi ruang bagi mobil listrik untuk berkembang lebih cepat dari yang diperkirakan.(*) 

Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

Gabung Sekarang

Jurnalis

Citra Dara Vresti Trisna

Vestibulum sagittis feugiat mauris, in fringilla diam eleifend nec. Vivamus luctus erat elit, at facilisis purus dictum nec. Nulla non nulla eget erat iaculis pretium. Curabitur nec rutrum felis, eget auctor erat. In pulvinar tortor finibus magna consequat, id ornare arcu tincidunt. Proin interdum augue vitae nibh ornare, molestie dignissim est sagittis. Donec ullamcorper ipsum et congue luctus. Etiam malesuada eleifend ullamcorper. Sed ac nulla magna. Sed leo nisl, fermentum id augue non, accumsan rhoncus arcu. Sed scelerisque odio ut lacus sodales varius sit amet sit amet nibh. Nunc iaculis mattis fringilla. Donec in efficitur mauris, a congue felis.