KABARBURSA.COM – Di tengah deru mesin pada ajang Pertamina Grand Prix of Indonesia 2025, terselip kisah inspiratif tentang dua pembalap cilik Indonesia yang tengah menapaki jalan menuju panggung balap dunia.
Bukan hanya cerita Marc Márquez atau Francesco Bagnaia saja yang tentu menyorot perhatian penonton Pertamina Grand Prix of Indonesia 2025, melainkan sosok Fawwaz Al-Faizi dan Faqih Al Ghifari. Keduanya merupakan bocah penuh semangat yang mulai menulis bab awal dari mimpi besar mereka.
Keduanya merupakan pembalap muda berbakat yang didukung Pertamina untuk berkompetisi di FIM MiniGP Indonesia, yakni ajang resmi pembinaan talenta muda menuju karier profesional di dunia balap internasional.
Sebagai bagian dari program pengembangan, para pembalap cilik ini juga diajak langsung ke Pertamina Mandalika International Circuit. Di sana, mereka menyaksikan atmosfer balap sesungguhnya, melihat para jagoan dunia beraksi, dan merasakan bagaimana semangat kompetisi bisa tumbuh dari dekat.
Fawwaz Al-Faizi, bocah delapan tahun asal Kalimantan Selatan, mulai menunggang motor sejak usia empat tahun. Hobinya berawal dari hadiah motor pocketbike saat ulang tahunnya yang keempat. Awalnya hanya berkeliling kompleks, hingga suatu hari ia meminta baju balap dan bermimpi jadi pembalap sungguhan.
“Aku juga mau kayak mereka,” kata Fawwaz ketika pertama kali melihat balapan di televisi.
Kini, Fawwaz sudah piawai melibas tikungan dengan gaya khas “elbow down” seperti idolanya, Marc Márquez. “Awalnya masih ragu-ragu waktu nikung, tapi sekarang sudah bisa elbow down,” bukanya bercerita dikutip dari keterangan resmi Pertamina, Senin 6 Oktober 2025.
Tahun 2024, Fawwaz sukses meraih Juara Nasional Pocketbike dan pada 2025 ini naik kelas ke FIM MiniGP Indonesia.
“Semoga beberapa tahun ke depan bisa latihan balap di Spanyol atau Italia dan ikut kejuaraan di Eropa,” tuturnya penuh semangat.
Faqih Al Ghifari: Dari Jalanan Kompleks ke Ajang Asia
Sementara itu, Faqih Al Ghifari, 11 tahun asal Tangerang, juga punya kisah serupa. Dari balapan sepeda di depan rumah, kini ia berhasil menembus level nasional dan internasional.
“Bulan lalu saya mewakili Indonesia pada kejuaraan FIM MiniGP Asia di Macau dan masuk top 10 pada balapan tersebut. Tahun ini saya bersiap untuk naik podium di FIM MiniGP Indonesia,” ujar Faqih.
Faqih mengaku antusias bisa menyaksikan langsung balapan di Mandalika. Pengalaman tersebut dapat memotivasi dirinya agar lebih bersemangat menimba ilmu di dunia motorsport.
“Senang banget bisa lihat langsung Pertamina Mandalika International Circuit dan ketemu pembalap MotoGP. Saya mau belajar lebih banyak supaya bisa jadi juara dunia,” tambahnya.
Pertamina Bangun Regenerasi Balap Nasional
Bagi Pertamina, dukungan terhadap para pembalap muda bukan sekadar sponsor, melainkan bentuk nyata komitmen membangun generasi balap berprestasi dan memperkuat regenerasi motorsport nasional.
Corporate Secretary PT Pertamina (Persero) Arya Dwi Paramita menegaskan, Pertamina berkomitmen mendukung talenta muda Indonesia hingga ke tingkat dunia.
“Kami ingin para pembalap muda ini tumbuh dengan karakter tangguh dan nasionalisme tinggi,” tegas Arya.
Dukungan Pertamina terhadap pembalap muda seperti Fawwaz dan Faqih menjadi bukti nyata bahwa semangat kompetisi, inovasi, dan keberlanjutan bisa berjalan beriringan. Dari lintasan mini, mimpi besar anak-anak bangsa mulai dipacu menuju masa depan.
Mahasiswa Berprestasi PGTC Pertamina Rasakan Pengalaman Langka di MotoGP Mandalika
Keseruan atmosfer balap di ajang Pertamina Grand Prix of Indonesia 2025 di Sirkuit Mandalika turut dirasakan para mahasiswa berprestasi dari program Pertamina Goes To Campus (PGTC).
Mereka mendapat kesempatan istimewa untuk menyaksikan langsung ajang balap motor paling bergengsi di dunia seperti MotoGP Mandalika 2025 yang menjadi bagian dari rangkain perhelatan tersebut.
Dalam program tersebut, para mahasiswa diajak berkeliling kawasan Pertamina Mandalika International Circuit, termasuk ke area eksklusif Paddock MotoGP, tempat tim-tim papan atas menyiapkan motor, melakukan pembimbingan teknis, hingga menyusun strategi balapan.
Dhanesh, salah satu mahasiswa berprestasi PGTC mengaku, pengalaman menyanbangu arena perhelatan MotoGP Mandalika secara langsung tersebut menjadi momen penting dalam hidupnya.
“Saya senang banget bisa eksplor Mandalika, apalagi pas lagi ada MotoGP. Bisa lihat langsung balapannya itu exciting banget dan tentu jadi pengalaman berharga buat saya,” ujarnya lewat keterangan resmi Pertamina, Sabtu 4 Oktober 2025.
Senada dengan Dhanesh, Kai sebagai mahasiswa lain yang juga terpilih dalam program PGTC juga merasa agendanya bersama Pertamina di Mandalika bakal terkenang sepanjang hidupnya.
“Biasanya saya hanya melihat Mandalika dari media sosial atau televisi. Tapi untuk bisa ada di sini secara langsung, rasanya keren banget. Ini pengalaman yang nggak akan terlupakan,” ungkapnya.
Pertamina Dorong Mahasiswa Belajar dari Event Internasional
Sementara itu, Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso mengatakan keikutsertaan mahasiswa dalam ajang MotoGP merupakan bentuk nyata komitmen pihaknya dalam memberikan ruang pembelajaran di luar kampus.
“Pertamina ingin memberikan ruang belajar yang lebih luas melalui pengalaman nyata di event internasional. Dengan menyaksikan langsung Pertamina Grand Prix of Indonesia 2025, para mahasiswa bisa memahami bagaimana sport tourism berkontribusi pada ekonomi, pariwisata, sekaligus citra positif Indonesia di mata dunia,” jelas Fadjar.
Pertamina berharap pengalaman ini bisa memperluas wawasan mahasiswa terhadap industri olahraga global dan membangkitkan rasa bangga terhadap Indonesia sebagai tuan rumah ajang bergengsi dunia.
Selain itu, Pertamina juga terus berperan aktif dalam transisi energi menuju Net Zero Emission 2060. Perusahaan energi pelat merah ini konsisten menjalankan berbagai program yang selaras dengan Sustainable Development Goals (SDGs) serta menerapkan prinsip Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnisnya. (Info-bks/*)