KABARBURSA.COM – PT Pertamina Patra Niaga, Subholding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) mengimbau masyarakat agar tetap kritis dan tidak mudah mempercayai informasi palsu di media sosial.
Sebab Pertamina telah menemukan beberapa informasi palsu atau hoaks terkait kebijakan dan operasional BBM.
Pertamina menilai, maraknya hoaks merupakan disinformasi yang menyesatkan dan dapat menimbulkan beragam dampak negatif, mulai dari keresahan publik, mengganggu kenyamanan konsumen, serta mencoreng nama baik perusahaan dan pemerintah.
Dalam hal ini, pemerintah maupun Pertamina tetap berupaya memberikan pelayanan optimal, termasuk penyaluran dan keterseidaan BBM bagi masyarakat.
“Penyebaran hoaks ini sangat disayangkan karena tidak hanya mencemarkan nama baik Pertamina sebagai BUMN, tetapi juga pemerintah yang menjadi pengayom masyarakat,” ujar Pj. Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Roberth MV Dumatubun lewat keterangan resmi, Senin 6 Oktober 2025.
Oleh karena itu, Pertamina Patra Niaga menegaskan pentingnya masyarakat memeriksa kebenaran informasi melalui kanal resmi Pertamina, seperti Pertamina Call Center 135 dan akun media sosial terverifikasi perusahaan.
Deretan Hoaks dan Fakta Sebenarnya
1. Pengujian RON BBM Menggunakan Alat Portabel
Pertamina Patra Niaga menegaskan bahwa alat portabel seperti Oktis-2 tidak dapat digunakan untuk menentukan angka oktan (RON) secara resmi.
Secara internasional, pengujian RON harus menggunakan mesin CFR (Cooperative Fuel Research Engine) sesuai metode ASTM D2699.
“Alat portabel hanya mengukur sifat dielektrik bahan bakar, bukan RON. Tidak ada hubungan antara keduanya, sehingga hasil pengujian dengan alat portabel tidak dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah,” tegas Roberth.
Selain itu, perbedaan standar pengukuran antara RON (Eropa) dan AKI (Amerika Serikat) juga sering disalahartikan. RON 98 setara dengan AKI 91–92, sehingga istilah RON 98 memang tidak dikenal di Amerika Serikat.
2. Hoaks Pembatasan Pengisian BBM
Informasi yang menyebut pembatasan pengisian BBM selama 7 hari untuk mobil dan 4 hari untuk motor, serta larangan bagi penunggak pajak kendaraan, tidak benar.
Penyaluran BBM subsidi tetap berjalan sesuai ketentuan resmi pemerintah dan Kementerian ESDM, melalui mekanisme digitalisasi yang menjamin transparansi dan ketepatan sasaran.
3. Hoaks Kebakaran SPBU Akibat Pembatasan BBM
Video yang beredar luas mengenai kebakaran SPBU akibat kebijakan pembatasan BBM juga tidak benar. Faktanya, video tersebut merupakan rekaman lama dari insiden kebakaran SPBU di Aceh tahun 2024, bukan kejadian baru.
4. Hoaks Video “Warga Geruduk SPBU Lumajang”
Pertamina juga meluruskan video viral yang disebut memperlihatkan masyarakat “menggeruduk SPBU” di Lumajang.
Kejadian sebenarnya adalah peristiwa karnaval di Desa Sentul, Lumajang pada 17 September 2025, di mana penonton berdesakan berteduh di area SPBU karena hujan deras.
Tidak ada kerusuhan, penjarahan, atau perusakan fasilitas. Hanya ditemukan sampah berserakan keesokan harinya akibat keramaian.
Edukasi Publik Jadi Prioritas
Roberth mengingatkan masyarakat untuk tidak mudah percaya pada pesan berantai atau unggahan di media sosial tanpa verifikasi.
“Masyarakat perlu mewaspadai hoaks lainnya seperti pembatasan pembelian BBM, pengujian yang tidak dilakukan oleh ahlinya, hingga rekrutmen fiktif yang mengatasnamakan Pertamina,” jelasnya.
Pertamina Patra Niaga menegaskan komitmennya untuk terus menyampaikan informasi secara transparan, akurat, dan bertanggung jawab agar masyarakat tetap tenang dan mendapat pelayanan terbaik.
Melalui langkah proaktif ini, Pertamina berharap masyarakat semakin bijak dalam menyaring informasi dan hanya mempercayai sumber resmi dari pihak perusahaan.
Safety Car MotoGP di Mandalika Gunakan Pertamax Turbo, Ini Alasannya
Ada pemandangan menarik di balik panasnya persaingan pembalap motor di ajang Pertamina Grand Prix of Indonesia 2025 di Sirkuit Mandalika, Lombok.
Di sela-sela kesibukan aktivitas para punggawa tim balap di paddock, Safety Car resmi MotoGP tampak mengisi bahan bakar menggunakan Pertamax Turbo di SPBU Modular Pertamina yang berlokasi di area dalam sirkuit.
Hal ini mencerminkan peran Pertamina sebagai mitra energi utama dalam mendukung performa ajang balap motor paling bergengsi di dunia.

Diketahui, dalam setiap seri MotoGP, Safety Car memiliki peran penting yaitu memeriksa kondisi lintasan aman sebelum balapan, mengawal lap awal, membawa tim medis saat insiden, hingga memantau keamanan sirkuit. Artinya, mobil ini membutuhkan performa tinggi dan bahan bakar berstandar internasional untuk operasionalnya.
Pemandu Safety Car dari Dorna Sports, Candido menyatakan pentingnya kualitas bahan bakar untuk menjaga performa kendaraan di lintasan, termasuk bagi Safety Car di ajang MotoGP Mandalika 2025.
“Bagi kami, kualitas bahan bakar sangat penting karena saat memulai balapan kami membutuhkan kekuatan terbaik. Pertamina memiliki aditif yang sangat bagus untuk mesin dan benar-benar menjaga performanya. Jika bisa kami terus bersama Pertamina sepanjang waktu di Grand Prix of Indonesia, ini adalah hal yang sangat bagus,” ujarnya lewat keterangan resmi, Jumat 3 Oktober 2025.
Selain itu, perusahaan energi pelat merah tersebut memastikan bahwa selama berlangsungnya ajang Pertamina Grand Prix of Indonesia 2025, Safety Car dan kendaraan operasional setiap tim pembalap di area paddock seluruhnya menggunakan Pertamax Turbo.
Pertamax Turbo, Bahan Bakar Kelas Dunia
Diinformasikan, Pertamax Turbo merupakan lini produk BBM Pertamina golongan nonsubsidi dengan Research Octane Number (RON) 98.
Pertamax Turbo diformulasikan dengan Ignition Boost Formula (IBF) yang dirancang untuk memberikan tenaga maksimal, akselerasi responsif, dan pembakaran efisien. Dengan angka oktan tinggi dan kualitas setara bahan bakar internasional, Pertamax Turbo mampu menjaga kestabilan performa mesin di lintasan ekstrem seperti Mandalika.
Tak hanya itu, bahan bakar ini juga mendukung kendaraan modern berteknologi tinggi agar tetap efisien dan ramah lingkungan.
Lebih lanjut, Candido juga mengutarakan kesannya pada Sirkuit Mandalika. Iayang baru pertama kali bertugas di Indonesia, juga kagum keindahan Pertamina Mandalika International Circuit.
“Ini adalah pengalaman yang luar biasa. Sirkuitnya berada dekat laut dengan pemandangan yang indah, dan orang-orang di sini sangat bersyukur. Bagi saya ini pengalaman baru, mungkin tahun depan saya akan melakukannya lagi,” tuturnya.
Pertamina Hadirkan SPBU Modular di Area Sirkuit
Menurut Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, kehadiran SPBU Modular Pertamina di area paddock menjadi bukti komitmen perusahaan dalam memberikan dukungan penuh terhadap ajang balap dunia.
“Untuk memastikan kelancaran kendaraan operasional, seperti Safety Car serta kendaraan operasional tim pembalap dan penyelenggara acara, Pertamina menghadirkan SPBU Modular yang berisi produk berkualitas Pertamax Turbo,” jelas Fadjar.
Pertamina terus memperkuat perannya sebagai perusahaan energi nasional yang siap bersaing di level global. Tak hanya menyediakan bahan bakar performa tinggi, Pertamina juga aktif mendorong program transisi energi menuju Net Zero Emission 2060, selaras dengan komitmen ESG (Environmental, Social & Governance) dan pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs).