KABARBURSA.COM – PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) menegaskan komitmen tersebut melalui hasil analisis global yang dilakukan Hyundai Motor Company terhadap lebih dari 50.000 unit Hyundai IONIQ 5 di berbagai negara.
Hasilnya menunjukkan bahwa sebagian besar kendaraan mempertahankan lebih dari 90 persen State of Health (SoH) baterai. Bahkan pada unit yang telah menempuh jarak lebih dari 250.000 mil atau sekitar 400.000 kilometer.
Temuan ini disampaikan dalam ajang Hyundai CEO Investor Day yang digelar di New York pada bulan September lalu. Hyundai Motor Company menekankan bahwa inovasi baterai akan terus menjadi fokus utama, dengan peningkatan berkelanjutan pada daya tahan, efisiensi biaya, dan keselamatan melalui filosofi desain yang berpusat pada pelanggan.
Hasil analisis tersebut menunjukkan performa dan ketahanan sistem baterai Hyundai IONIQ 5 di dunia nyata, menjadi bukti penting bagi konsumen di tengah meningkatnya perhatian terhadap umur pakai dan keandalan baterai kendaraan listrik.
Selain melalui riset dan pengembangan, Hyundai juga melengkapi IONIQ 5 dengan sistem pengelolaan daya yang dirancang untuk menjaga performa baterai secara optimal.
Sistem Manajemen Baterai (Battery Management System/BMS) canggih melakukan diagnostik prediktif secara real-time, baik ketika kendaraan digunakan, sedang diisi daya, maupun dalam kondisi tidak aktif.
IONIQ 5 sendiri dibangun di atas platform khusus kendaraan listrik E-GMP (Electric-Global Modular Platform) yang dirancang untuk efisiensi dan ketahanan jangka panjang. Dengan arsitektur kelistrikan 800V, kendaraan ini mendukung ultra-fast charging dari 10% ke 80% dalam waktu sekitar 18 menit, serta dilengkapi fitur Vehicle-to-Load (V2L) yang memungkinkan mobil berfungsi sebagai sumber daya listrik portabel berdaya 3,6 kW.
Melalui kombinasi teknologi tersebut, Hyundai berupaya menjaga kepercayaan konsumen terhadap kendaraan listrik dengan menghadirkan performa baterai yang stabil dan dapat diandalkan dalam jangka panjang.(*)