Logo
>

Sejarah Ducati: dari Radio ke Juara Dunia MotoGP

Dari bengkel radio tahun 1926 hingga raja MotoGP modern, Ducati menulis sejarah lewat inovasi, desain ikonik, dan DNA balap yang tak tergoyahkan.

Ditulis oleh Citra Dara Vresti Trisna
Sejarah Ducati: dari Radio ke Juara Dunia MotoGP
Ducati resmi terjun ke dunia motorcross dunia dengan meluncurkan Desmo450 MX sebagai motor off-road pertamanya dalam sejarah. (Foto: doc Ducati)

KABARBURSA.COM - Pada 4 Juli 1926, di kota Bologna, Italia, seorang pria bernama Antonio Cavalieri Ducati bersama ketiga putranya, Adriano, Bruno, dan Marcello, memulai sebuah usaha kecil bernama Società Scientifica Radio Brevetti Ducati.

Fokus mereka saat itu bukan pada motor, melainkan pada teknologi radio. Tak ada yang menyangka bahwa bengkel kecil itu akan berkembang menjadi salah satu nama paling dihormati di dunia sepeda motor: Ducati.

Titik balik datang setelah Perang Dunia II. Tahun 1946, Ducati memperkenalkan Cucciolo, mesin kecil yang bisa dipasang di sepeda. Inilah momen yang mengantar Ducati ke dunia kendaraan roda dua. Tiga tahun kemudian, lahirlah Ducati 60, sepeda motor pertama buatan penuh mereka. Sejak itu, Ducati tak pernah menoleh ke belakang.

Model demi model bermunculan, Scrambler (1962), Monster (1992), dan 916 (1994) yang mengubah arah desain motor sport. Tahun 2003, Ducati memperkenalkan Multistrada, motor serba bisa yang cocok untuk berbagai medan.

DNA Balap yang Melekat Kuat

Salah satu sosok penting dalam sejarah teknis Ducati adalah Fabio Taglioni, insinyur yang memperkenalkan sistem desmodromic—mekanisme katup khas Ducati yang kini menjadi ciri khas motor balap mereka. Sistem ini memungkinkan performa mesin yang tinggi dan presisi, dan hingga kini masih digunakan di lini motor sport mereka.

Ducati pun menjelma jadi legenda di lintasan balap. Mulai dari kemenangan endurance race di tahun 1950-an, hingga kemenangan ikonik Paul Smart dan Bruno Spaggiari di ajang 200 Miles of Imola tahun 1972. Era keemasan berlanjut lewat nama-nama besar seperti Carl Fogarty dan Troy Bayliss di Superbike, dan puncaknya saat Casey Stoner membawa Ducati menjuarai MotoGP pada 2007.

Beberapa tahun terakhir, dominasi Ducati makin tak terbantahkan: juara dunia MotoGP tiga kali berturut-turut (2022–2024) dan total 20 gelar konstruktor di World Superbike.

Hampir seabad sejak berdiri, Ducati kini membuka bab baru: mengenalkan kisah dan warisannya lewat media sosial. Akun Instagram resmi Museum Ducati (@museoducati) menjadi ruang digital untuk berbagi cerita sejarah, teknologi, dan kejayaan di dunia balap. Selain Instagram, mereka juga aktif di Facebook.

Bagi penggemar sejati, pengalaman terbaik tetap datang dari kunjungan langsung ke Museum dan Pabrik Ducati di Borgo Panigale, Bologna. Di sanalah motor-motor ikonik dibuat, dan semangat balap Ducati terus dilestarikan.

Ducati Indonesia Luncurkan Panigale V2

Ducati Indonesia resmi meluncurkan Panigale V2 untuk pasar Tanah Air. Kehadiran motor sport terbaru ini menjadi bagian dari perayaan global bertajuk “We Ride As One 2025”, yang digelar serentak di berbagai negara.

CEO Ducati Indonesia, Jimmy Budhijanto, menjelaskan bahwa kehadiran Panigale V2 S telah disesuaikan dengan karakter berkendara di Indonesia. Dengan mesin baru dan bobot yang lebih ringan, motor ini diklaim memberikan kendali yang lebih lincah, baik untuk jalan perkotaan maupun lintasan balap.

“Ini adalah upaya kami dalam menghadirkan pengalaman berkendara yang luar biasa bagi para Ducatisti Indonesia,” ujar Jimmy dalam keterangan tertulis, Selasa, 6 Mei 2025.

Mesin Generasi Baru, Teknologi Semakin Canggih

Panigale V2 mengusung mesin V2 generasi terbaru—salah satu mesin dua silinder paling ringan yang pernah dikembangkan Ducati. Ini menjadi tonggak penting dalam evolusi teknologi mesin mereka.

Performa mesin ditopang oleh sejumlah teknologi mutakhir, termasuk Variable Valve Timing (VVT), pelapisan Diamond-Like Carbon (DLC) pada rocker arm, serta batang katup masuk berbentuk berongga (hollow stem). Kombinasi ini dirancang untuk meningkatkan efisiensi dan daya jelajah motor secara signifikan.

Secara estetika, Panigale V2 membawa nuansa desain yang dekat dengan Panigale V4. Garis-garisnya tegas namun bersih—menerjemahkan bentuk kompleks fairing menjadi tampilan yang agresif dan tetap elegan. Ventilasi pasif tersembunyi di balik fairing membantu mengalirkan udara sejuk ke arah pengendara sekaligus menjauhkan panas dari area mesin.

Wajah depan motor tampil tegas, menampilkan lampu utama Full-LED yang dipadukan dengan DRL (Daytime Running Light) horizontal, serta tepian bawah khas desain Panigale generasi baru.

Tangki bahan bakar didesain untuk menopang tubuh pengendara dalam posisi membungkuk agresif. Desain ini mengikuti inspirasi Panigale V4, namun disesuaikan secara mekanis dan ergonomis demi mengurangi beban di pergelangan tangan tanpa mengorbankan kendali saat bermanuver.

Bagian belakang motor hadir dalam format monolitik, terinspirasi dari desain Desmosedici MotoGP. Jok menyatu secara visual dengan bagian buritan yang dilapisi fairing penuh. Lampu belakang menggunakan sistem Full-LED dua bagian—ciri khas Ducati sejak lama.

Knalpot yang ditempatkan di bawah jok menjadi pengingat akan tradisi balap Panigale dan menambah kesan sporty yang kuat.

Sektor kaki-kaki tak luput dari sentuhan desain. Velg berbahan alloy ringan menggunakan pola enam jari-jari berbentuk “Y” dalam tiga kelompok—interpretasi modern dari desain ikonik Marchesini. Warna hitam pekat pada velg menjadi aksen kontras yang memperkuat karakter khas Ducati Red pada bodi motor.(*)

Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

Gabung Sekarang

Jurnalis

Citra Dara Vresti Trisna

Vestibulum sagittis feugiat mauris, in fringilla diam eleifend nec. Vivamus luctus erat elit, at facilisis purus dictum nec. Nulla non nulla eget erat iaculis pretium. Curabitur nec rutrum felis, eget auctor erat. In pulvinar tortor finibus magna consequat, id ornare arcu tincidunt. Proin interdum augue vitae nibh ornare, molestie dignissim est sagittis. Donec ullamcorper ipsum et congue luctus. Etiam malesuada eleifend ullamcorper. Sed ac nulla magna. Sed leo nisl, fermentum id augue non, accumsan rhoncus arcu. Sed scelerisque odio ut lacus sodales varius sit amet sit amet nibh. Nunc iaculis mattis fringilla. Donec in efficitur mauris, a congue felis.