Logo
>

Terungkap! Ternyata Begini Cara China Bikin Mobil Listrik Murah

Mobil listrik China makin populer karena harga murah, fitur canggih, dan dukungan pemerintah. Saingi Jepang dan Eropa di pasar global.

Ditulis oleh Harun Rasyid
Terungkap! Ternyata Begini Cara China Bikin Mobil Listrik Murah
Ilustrasi mobil listrik China dengan harga murah. Foto: doc KabarBursa.com

KABARBURSA.COM - Harga mobil listrik China cukup bikin geleng-geleng kepala. Jika dibandingkan dengan mobil jepang, harga murah mobil listrik China menarik untuk menjadi mobil kedua.

Ambil contoh harga Toyota Kijang Innova Reborn dan BYD M6 yang menjadi salah satu mobil listrik terlaris di Indonesia, keduanya bersaing ketat di rentang Rp380 jutaan sampai Rp430 jutaan.

Selanjutnya harga Honda Brio yang ditawarkan Rp179 jutaan sampai Rp250 jutaan, juga berkompetisi dengan harga Wuling Air ev sebesar Rp184 jutaan hingga Rp252 jutaan untuk wilayah Jakarta.

Menariknya, mobil listrik China tidak sekadar menawarkan harga terjangkau dan efisiensi, tapi juga lewat kemampuan elektrifikasinya. Tapi juga kenyamanan hingga kelengkapan fitur yang terhitung canggih di kelasnya. Lalu, mengapa harga mobil listrik China bisa murah? 

Pengamat Otomotif Bebin Djuana mengatakan, apa yang dilakukan merek otomotif Tiongkok lewat pemberian harga terjangkau sebenarnya telah dilakukan para brand Jepang di masa lampau.

“Dulu mobil-mobil Jepang juga tidak mahal. Karena, posisi di pasar semakin kuat dan brand image semakin besar, memungkinkan untuk menaikan harga atau sejalan dengan brand value-nya. Karena negaranya semakin makmur biaya produksi semakin tinggi. Tapi jika diproduksi di luar Jepang biaya bisa ditekan,” ujar Bebin saat dihubungi KabarBursa.com, Senin, 23 Juni 2025.

Bebin menilai, harga mobil China yang terhitung murah merupakan strategi untuk memikat para konsumen yang mungkin masih asing terhadap lini produknya.

"Posisi produk China sedang mencari pasar, pendekatan yang dipilih melalui produk yang bagus secara design maupun kualitas, teknologi dan harga. Kepercayaan dan ketertarikan konsumen harus dibangun. Itulah yang sekarang mereka kerjakan," ucapnya.

Merek-merek China, kata Bebin, berhasil dalam efisiensi dan menguasai material (bahan baku) sehingga harga bisa ditekan. "Pemerintah China juga mendukung dengan mengurangi pajak untuk produk yang diekspor. Mereka buktikan untuk produk bagus biaya bisa ditekan," sebutnya.

Diketahui, pemerintah China telah jor-joran dalam berinvestasi di sektor kendaraan listrik. Menurut catatan Guang Cai Auto, pemerintah Tiongkok telah mengeluarkan lebih dari USD29 miliar sejak 2009 demi mendukung kemajuan manufaktur dan produksi kendaraan listrik. 

Selain pemerintah China juga memberikan keringanan pajak penjualan senilai 520 miliar yuan (Rp1,1 kuadriliun) untuk biaya promosi penjualan kendaraan listrik. Dengan dukungan ini, produsen mobil China mampu membuat mobil listrik termurah di dunia.

Bicara teknologi hingga fitur canggih, Bebin menyebutkan bahwa industri otomotif China jadi yang paling maju, bahkan telah melampaui pabrikan Eropa.

"Dalam menguasai teknologi BEV (Battery Electric Vehicle), sekarang China sudah terbukti paling terdepan. Sampai-sampai para merek besar di Eropa berniat membatalkan proyek BEV karena sudah tertinggal dari produsen China, sudah kalah bersaing. Padahal merek-merek (Eropa) tersebut sudah mendominasi pasar otomotif dunia selama seabad," pungkas Bebin.

Hal ini terlihat dari banyaknya brand kendaraan China yang mengusung teknologi mengemudi otonom hingga drone dari BYD untuk mobil listrik kelas menengah hingga premium. Sebelumnya kemampuan mengemudi otonom jadi andalan dalam produk mobil listrik Tesla.

Baru-baru ini, Xpeng sebagai salah satu brand mobil China mengumumkan teknologi Navigation Guided Pilot (NGP) untuk kemampuan mengemudi otomatis di dalam kota maupun di jalan tol untuk mobil listrik P7.

Fitur tersebut jadi salah satu keunggulan Xpeng guna menyaingi fitur Navigate on Autopilot besutan Tesla.

Alasan Lain Mobil Listrik China Murah

Dalam laporan Ibexpub, baterai sebagai salah satu komoditas terbesar China juga memberikan keuntungan dalam manufaktur mobil listrik. Tiongkok yang menjadi pemimpin global dalam produksi baterai, dengan beberapa pabrik baterai berskala besar tentu diuntungkan secara skala ekonomi. 

Skala manufaktur yang megah dan luas, mampu menghasilkan harga baterai yang lebih rendah untuk keperluan produksi kendaraan listrik. Sehingga keunggulan ini berdampak pada harga yang kompetitif di pasaran.

Selain itu, merek otomotif China juga melakukan volume produksi besar-besaran guna menekan harga kendaraan buatannya. Sehingga secara efektif mengurangi biaya produksi per unit kendaraan. 

Kemampuan ini memungkinkan industri kendaraan China menawarkan harga yang kompetitif dan mampu berinvestasi dalam peralatan khusus dan teknologi otomatisasi dalam manufaktur. sehingga produksi mobil listrik bisa berjalan lebih efisien.

Namun, besarnya dukungan pemerintah hingga keuntungan dalam segi produksi, justru tak selalu membawa angin segar bagi industri.

Kini di China, tengah terjadi perang harga mobil listrik yang membuat persaingan antar merek kendaraan jadi tidak sehat. Hal ini sebagai imbas ketatnya persaingan dalam hal produk hingga inovasi teknologi untuk memikat pembelian dari konsumen.(*)

Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

Gabung Sekarang

Jurnalis

Harun Rasyid

Vestibulum sagittis feugiat mauris, in fringilla diam eleifend nec. Vivamus luctus erat elit, at facilisis purus dictum nec. Nulla non nulla eget erat iaculis pretium. Curabitur nec rutrum felis, eget auctor erat. In pulvinar tortor finibus magna consequat, id ornare arcu tincidunt. Proin interdum augue vitae nibh ornare, molestie dignissim est sagittis. Donec ullamcorper ipsum et congue luctus. Etiam malesuada eleifend ullamcorper. Sed ac nulla magna. Sed leo nisl, fermentum id augue non, accumsan rhoncus arcu. Sed scelerisque odio ut lacus sodales varius sit amet sit amet nibh. Nunc iaculis mattis fringilla. Donec in efficitur mauris, a congue felis.