Logo
>

Toyota-Daihatsu Rajai Pasar Mobil Baru, Pasar EV Mulai Tergerus

Toyota & Daihatsu Kuasai Penjualan Mobil Nasional, Tapi Dihadang Merek China di Pasar Mobil Listrik

Ditulis oleh Harun Rasyid
Toyota-Daihatsu Rajai Pasar Mobil Baru, Pasar EV Mulai Tergerus
Kijang Innova Zenix yang menjadi merek terlaris Toyota. (Foto: doc Toyota)

KABARBURSA.COM - PT Astra International Tbk melalui anak usahanya PT Toyota Astra Motor (TAM) dan PT Astra Daihatsu Motor (ADM) masih mendominasi penjualan roda empat di Tanah Air.

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), duo Toyota dan Daihatsu masih memuncaki daftar merek mobil terlaris di Indonesia.

Toyota membukukan penjualan ritel (dari dealer ke konsumen) sebanyak 107.096 unit periode Januari-Mei 2025. Sementara Daihatsu membuntuti dengan capaian penjualan sebesar 56.715 unit.

Khusus Mei tahun ini, Toyota meraih kenaikan penjualan ritel yang menyentuh 20.995 unit, tumbuh drastis 30,6 persen dibanding April 2025. Sedangkan Daihatsu berhasil menjual 11.166 unit produk kendaraannya pada Mei 2025.

Untuk mobil terlaris di Indonesia per Mei 2025, Toyota bersama Daihatsu juga masih perkasa dalam memasarkan model andalannya di dalam negeri.

Toyota Kijang Innova (Zenix dan Reborn) menyerok penjualan sebesar 5.173 unit, Toyota Avanza mencatatkan sebesar 3.360 unit, Daihatsu Gran Max Pickup mencatatkan penjualan sebesar 3.283 unit, Daihatsu Sigra mencatatkan penjuakan 3.059 unit dan Toyota Calya terjual 2.480 unit.

Pengamat otomotif Yannes Martinus Pasaribu mengatakan, dominasi Astra melalui merek-merek andalannya seperti Toyota dan Daihatsu, secara volume penjualan keseluruhan masih sangat signifikan dan konsisten memimpin pasar.

“Pangsa pasar gabungan mereka masih menjadi yang terbesar, terutama di segmen kendaraan ICE konvensional,” ujarnya saat dihubungi KabarBursa.com belum lama ini.

Sebagai raksasa otomotif nasional, Astra Group kini perlu waspada dengan tren perkembangan mobil listrik, utamanya dari berbagai merek China yang secara agresif menginvasi pasar kendaraan dalam negeri.

"Kalau melihat dinamika segmen EV (Electic Vehicle) yang tumbuh secara eksponensial saat ini, hegemoni Astra mulai menghadapi tantangan serius dan berpotensi tergerus oleh para pemain baru, khususnya merek-merek EV asal China," ucap Yannes.

"Kehadiran agresif merek seperti BYD, Wuling, Chery, dan banyak lagi merek China lainnya, dengan strategi harga yang kompetitif, penawaran teknologi canggih, serta dukungan kuat dari pemerintah untuk percepatan ekosistem EV, telah berhasil merebut pangsa pasar yang cukup berarti dalam waktu relatif singkat di segmen ini," sambungnya.

Yannes menilai, Astra khususnya Toyota yang condong mengembangkan kendaraan elektrifkasi jenis hybrid, kini harus ekstra bersaing dari serangan tren mobil listrik yang kian tumbuh. Meskipun kontribusi utama penjualan Toyota masih dari mobil-mobil bermesin bakar.

"Astra sekarang tiba-tiba menghadapi persaingan yang jauh lebih ketat dan potensi penurunan relatif pangsa pasar pada masa depan, terutama jika transisi ke EV low cost semakin cepat dan adaptasi Astra di segmen ini akan semakin sulit dari sisi cost seagresif para pendatang baru," imbuhnya.

Meski begitu, Astra tampaknya telah memilih jalan lain dengan tidak terburu-buru memasuki pasar EV layaknya produsen asal China. 

Toyota lewat deretan lini hybrid yang diisi sejumlah model seperti Kijang Innova Zenix HEV, Yaris Cross HEV, Alphard HEV, hingga Camry HEV jadi bukti keseriusan pabrikan berlogo tiga oval tersebut dalam memasarkan produk berteknologi hibrida.

Menurutnya, kesiapan Astra bertransisi ke EV sudah dipilih principal di Jepang melalui strategi multi path way, khususnya via Toyota yang menjadi tulang punggung sales mereka. Ia mengungkapkan, Astra bersama Toyota memang tampak lebih condong dan telah meraih sukses signifikan dengan teknologi HEV-nya di Indonesia. 

"Model-model hybrid populer seperti Kijang Innova Zenix Hybrid dan Yaris Cross Hybrid tampaknya diterima dengan sangat baik oleh pasar yang lebih familiar pada teknologi ICE plus, bukan pure BEV. Langkah incremental innovation Astra bertransisi lewat jalur pelan tapi pragmatis ini sesuai dengan instruksi head quarter Jepang," ujarnya.

Yannes menilai, pihak Toyota Jepang kini masih melihat preferensi kuat terhadap teknologi hybrid, di mana saat ini lebih mencerminkan adaptasi terhadap kondisi pasar yang aktual di Indonesia.

"Kemudian tingkat penerimaan teknologi oleh konsumen Indonesia, kesiapan infrastruktur yang ada, serta selaras dengan filosofi global Toyota yang menawarkan beragam opsi teknologi (hybrid, PHEV, BEV, hidrogen) untuk mencapai netralitas karbon. Jadi Toyota tidak hanya bertumpu pada satu jenis teknologi EV saja," paparnya.

Merek China Kuasai Pasar Mobil Listrik 2025

Masih menurut data Gaikindo, jumlah penjualan wholesales (dari pabrik ke dealer) mobil listrik periode Mei 2025 sudah mencapai 6.391 unit.

Total penjualan mobil listrik per Mei 2025, terhitung merosot 13,63 persen ketimbang bulan sebelumnya yang mampu mencapai 7.400 unit.

Dalam angka tersebut, BYD bersama submereknya yakni Denza tampil mendominasi pasar EV Indonesia. Sebab pada urutan pertama mobil listrik terlaris, ada BYD Sealion 7 yang mencatat penjualan 1.232 unit, BYD M6 dengan 1.184 unit, dan Denza D9 yang terdistribusi ke dealer sebanyak 630 unit.

Di bawahnya, ditempati Chery J6 dengan penjualan 580 unit dan Wuling Air ev sebanyak 419 unit. Dengan tren penjualan EV yang menurun, Toyota dan Daihatsu berpotensi kembali meraih pencapaian positif dalam penjualan kendaraan ICE dan hybrid pada Juni hingga Juli 2025.

Namun mereka tidak boleh lengah, sebab merek-merek China seperti BYD hingga Wuling bakal terus meluncurkan model baru, hingga hadirnya Chery Tiggo 8 CSH yang tampak cukup mengancam pasar mobil hybrid Tanah Air.(*)

Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

Gabung Sekarang

Jurnalis

Harun Rasyid

Vestibulum sagittis feugiat mauris, in fringilla diam eleifend nec. Vivamus luctus erat elit, at facilisis purus dictum nec. Nulla non nulla eget erat iaculis pretium. Curabitur nec rutrum felis, eget auctor erat. In pulvinar tortor finibus magna consequat, id ornare arcu tincidunt. Proin interdum augue vitae nibh ornare, molestie dignissim est sagittis. Donec ullamcorper ipsum et congue luctus. Etiam malesuada eleifend ullamcorper. Sed ac nulla magna. Sed leo nisl, fermentum id augue non, accumsan rhoncus arcu. Sed scelerisque odio ut lacus sodales varius sit amet sit amet nibh. Nunc iaculis mattis fringilla. Donec in efficitur mauris, a congue felis.