KABARBURSA.COM - Tren elektrifkasi kendaraan memicu penggunaan mobil listrik (electric vehicle/EV) untuk perjalanan jauh ke luar kota seperti aktivitas mudik lebaran.
Daya serap mobil listrik di Indonesia cukup meningkat pesat dalam beberapa tahun belakangan, berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) penjualan wholesales (dari pabrik ke dealer) sepanjang tahun 2024 tercatat sebanyak 43.188 unit mobil listrik yang terjual.
Angka tersebut meningkat jauh dibandingkan penjualan mobil listrik di Indonesia tahun 2020 yang hanya sebanyak 125 unit.
Melihat pertumbuhan tersebut, Ricky Christian selaku Marketing Operation Director Wuling Motors mengatakan, pihaknya telah memberikan dukungan dalam penggunaan mobil listrik untuk rute luar kota, semisal mudik Lebaran.
Langkah tersebut berupa program layanan purnajual untuk mendukung pengguna mobil listrik Wuling dalam musim mudik Lebaran 2025.
"Seperti yang diperkiraan sebelumnya, akan adanya lonjakan pemudik yang menggunakan mobil listrik, kami pun telah menyediakan fasilitas pendukung yang dalam rangka memberikan rasa ‘Tenang Bersama Wuling’," ujarnya saat dihubungi KabarBursa.com, Kamis 10 April 2025.
Adapun selama musim mudik Lebaran beberapa waktu lalu, Wuling menyiapkan secara total 6 Posko Mudik, 45 Bengkel Siaga, titik pengisian daya sebanyak 74 AC Charging Pile dan 6 titik DC Charging yang berada di sepanjang tol lintas jawa baik arah Surabaya maupun Surabaya.
"Tidak ketinggalan layanan Wuling Mobile Service untuk menunjang pengguna mobil listrik dari Wuling," ucap Ricky.
Selain itu SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum) sebagai salah satu infrastruktur pendukung dalam ekosistem mobil listrik di Indonesia, juga ikut dikembangkan oleh merek otomotif asal China tersebut.
"Kami bekerja sama dengan pihak ketiga yakni EV Power untuk menyediakan pengisian daya baterai secara cepat (DC Charging). Untuk saat ini, sepanjang jalur tol lintas jawa sudah tersedia, baik ke arah timur maupun ke arah barat," papar Ricky.
Selain itu, tersedia juga layanan pengisian DC charging dari EV Power di luar Jabodetabek seperti Makassar, Surabaya, Semarang, Malang, hingga pulau Bali.
"Kamipun akan terus memperbanyak jaringan pengisian cepat DC untuk konsumen kendaraan listrik Wuling. Sebagai tambahan, di jaringan diler kami juga tersedia layanan pengisian daya AC yang dapat digunakan oleh konsumen," jelas Ricky.
Biaya Mobil Listrik dari Jakarta ke Sumatera
Pergi ke luar kota maupun mudik dengan mobil listrik menjadi opsi menarik saat ini. Sebab biaya operasional untuk konsumsi energinya yang tidak sebesar mobil bermesin bakar.
Menurut Ricky, biaya perjalanan mudik dengan salah satu model EV (Electric Vehicle) Wuling semisal Cloud EV, hanya memakan biaya perjalanan tidak sampai Rp1 juta untuk menempuh jarak dari Jakarta ke Palembang, Sumatera Selatan.
"Jarak tempuh dari Jakarta ke Palembang diperkirakan 530 kilometer, dan Wuling Cloud EV memiliki jarak tempuh 460 kilometer dengan kapasitas baterai 50,6 kWh. Sehingga diperlukan satu hingga dua kali pengisian di SPKLU PLN. Adapun asumsi biaya energinya untuk sekali pengisian penuh adalah Rp125 ribuan. Akan tetapi asumsi ini bisa berbeda tergantung dari situasi dan kondisi berkendara di perjalanan," jelasnya.
Lalu jika Wuling Cloud EV melakukan pengecasan sebanyak dua kali, bakal memakan biaya Rp250 ribuan. Kalau membutuhkan tiga kali pengisian, pengguna Hatchback listrik tersebut akan mengeluarkan biaya Rp375 ribuan. Sebagai catatan, biaya tersebut belum termasuk tarif tol dan penyeberangan dengan kapal laut dari Pelabuhan Merak, Banten ke Pelabuhan Bakauheni, Lampung.
Kehadiran Soket CCS2 pada Cloud EV
Wuling Motors sebagai agen pemegang merek (APM) kendaraan Wuling di Indonesia memberikan respons positif terhadap hadirnya sistem pengecasan DC CCS2 di salah satu model mobil listriknya, yakni Cloud EV.
Jenis soket charging CCS2 untuk Wuling Cloud EV, ini hadir pada Februari lalu di ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2025.
Hadirnya tipe pengisian CCS2 diklaim mampu memudahkan pengguna dalam mengisi daya baterai Wuling Cloud EV di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU). Mengingat CCS2 lebih banyak tersedia pada ekosistem pendukung mobil listrik tersebut.
“Untuk produk ini kita menawarkan dua opsi varian DC charging yang terbaru, sebelumnya kita menggunakan model GB/T dan sekarang ada CCS2,” ujar Marketing Operation Director Wuling Motors Ricky Christian kepada media di Jakarta, belum lama ini.
Ricky menyatakan, hadirnya sistem pengisian daya yang baru ini adalah untuk memberikan pilihan untuk konsumen mobil listrik di Tanah Air, khususnya bagi pengguna Wuling Cloud EV.
“Itu semua gunanya untuk juga menjawab kebutuhan pelanggan Indonesia, supaya mereka bisa memiliki pilihan yang sesuai dengan kebutuhannya masing-masing,” jelasnya.
Meski begitu, Wuling Motors belum bisa memberikan informasi detail mengenai perbandingan penjualan Wuling Cloud EV yang menggunakan tipe pengecasan GB/T maupun CCS2.
“Untuk angka penjualan saat ini kurang lebih kita tadi lihat penjualan Cloud EV secara total masih cukup besar juga. Tapi untuk pembagian secara varian baru dan lamanya nanti kita informasikan lagi,” ucap Ricky.
Sebelumnya, Wuling Motors mengumumkan bahwa DC Adapter kini telah menjadi bagian dari suku cadang resminya, khususnya untuk produk mobil listrik ABC Stories.
DC Adapter ini sudah dapat dipesan di seluruh jaringan dealer Wuling di Indonesia. Perangkat tersebut ditawarkan dengan harga spesial Rp 8 juta per unit, sementara harga normalnya mencapai Rp16 juta. Banderol tersebut berlaku untuk satu kali pembelian per nomor rangka kendaraan.
“Ini merupakan jawaban atas kebutuhan konsumen kami terkait DC Adapter. Saat ini pelanggan bisa memesannya langsung di dealer resmi kami," ujar Maulana Hakim selaku Aftersales Director Wuling Motors kepada media beberapa waktu lalu. (