Logo
>

Asbisindo Dorong Penguatan Ekosistem Haji dan Umroh

Ditulis oleh KabarBursa.com
Asbisindo Dorong Penguatan Ekosistem Haji dan Umroh

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Asosiasi Bank Syariah Indonesia (Asbisindo) terus mendorong penguatan ekosistem haji dan umrah serta memaksimalkan efek bergandanya pada masyarakat sebagai potensi ekonomi dan devisa bagi negara.

    Langkah ini selaras dengan rencana pemerintah yang ingin mengejar potensi devisa senilai Rp200 triliun yang bisa masuk ke Indonesia dari kegiatan haji dan umrah.

    Ketua Asbisindo, Hery Gunardi, menyatakan bahwa setiap tahunnya masyarakat muslim Indonesia mengeluarkan sekitar Rp65 triliun lebih untuk melaksanakan ibadah haji dan umrah di Tanah Suci.

    Hery menegaskan bahwa potensi ini harus dicermati secara ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia.

    Sebelumnya, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas memperkirakan potensi devisa yang bisa masuk ke Indonesia dari kegiatan haji dan umrah mencapai setidaknya Rp200 triliun per tahun.

    Yaqut menyebutkan, pada 2024, Indonesia menjadi negara pengirim delegasi haji terbesar di dunia dengan kuota 241.000 jemaah, terdiri dari 221.000 kuota haji normal dan 20.000 kuota tambahan.

    Hery pun menegaskan, Asbisindo mendukung upaya penguatan ekonomi syariah. Katanya, salah satu prinsip pengelolaan syariah adalah memberikan kemaslahatan yang seluas-luasnya bagi masyarakat.

    Pada 2023, lanjut Hery, ekonomi Indonesia mencatatkan pertumbuhan sebesar 5,05 persen dan pada 2024 ini diperkirakan pertumbuhan ekonomi berkisar antara 4,7 persen hingga 5,5 persen.

    Seiring dengan kondisi ekonomi tersebut, kinerja keuangan perbankan syariah menunjukkan ketahanan yang baik.

    Pada posisi Februari 2024, Rasio CAR Bank Umum Syariah sudah mencapai angka lebih dari 25 persen, tepatnya 25,35 persen. Fungsi intermediasi perbankan syariah juga berjalan dengan baik. Aset dan pembiayaan perbankan syariah tumbuh double digit secara tahunan, bahkan lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan perbankan nasional. Pertumbuhan ini berdampak pada peningkatan market share.

    "Aset perbankan syariah sekarang sudah mencapai hampir 8 persen, dari tadinya sekitar 7,33 persen. Peningkatan market share pembiayaan juga sudah mencapai 8,11 persen. Jadi, terlihat bahwa perbankan syariah terus mendorong pertumbuhan market share," imbuhnya.

    Hery menyebut daya tahan ekonomi Indonesia yang baik ini juga diikuti secara global.

    Laporan terbaru dari State Global Islamic Economy (SGIE) menempatkan Indonesia pada peringkat ketiga dengan skor 80,1 setelah Malaysia dan Arab Saudi.

    Sementara itu, Hery Gurnadi yang juga menjabat sebagai Direktur Utama Bank Syariah Indonesia, melaporkan bahwa perusahaannya menjadi pilihan utama para calon haji. Daftar tunggu (waiting list) jamaah BSI tercatat mencapai sekitar 3,3 juta calon jamaah atau setara dengan nominal Rp87 triliun. Hal ini setara dengan 62 persen dari total jamaah waiting list seluruh BPS BPIH yang mencapai 5,4 juta jamaah.

    Adapun, nilai tabungan haji di BSI per Juni 2024 tercatat sejumlah 5,21 juta NoA atau senilai Rp 12,475 triliun. Haji reguler BSI per Juni 2024 mencapai 79.661 jamaah atau sebesar 54,12 persen dari total seluruh BPS BPIH di Indonesia yang mencapai 147.175 jamaah.

    Dengan potensi besar yang dimiliki, Asbisindo terus berkomitmen untuk mendukung penguatan ekosistem haji dan umrah serta ekonomi syariah di Indonesia.

    Langkah ini tidak hanya akan membawa manfaat ekonomi yang signifikan, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara luas.

    Ke depan, Asbisindo berharap dapat terus berperan dalam mengembangkan sektor ini dan mendukung pertumbuhan ekonomi syariah yang berkelanjutan.

    Biaya Haji Tahun 2025 Naik 5 Persen

    Sementara itu, Biaya haji tahun 2025 diperkirakan akan mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2024.

    Untuk diketahui, Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) tahun 2024 sebesar Rp93,41 juta per jemaah. Dari jumlah itu, Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) yang ditanggung jemaah sebesar Rp56,04 juta (60 persen) dan nilai manfaat dari BPKH sebesar Rp37,36 juta (40 persen).

    Anggota Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) Amri Yusuf menyatakan bahwa pembahasan pembiayaan haji tahun 2025 belum dilakukan karena operasional haji tahun 2024 baru saja berakhir.

    Katanya, setelah operasional haji berakhir, selanjutnya akan dilakukan pertanggungjawaban penyelenggaraan haji tahun 2024.

    "Pembahasannya diperkirakan sekitar Oktober, mungkin bisa dengan anggota DPR yang baru," ujar Amri.

    Amri mengatakan, pembahasan BPIH akan dilakukan oleh Kementerian Agama (Kemenag) dan Komisi VIII DPR.

    Meski begitu, BPKH memperkirakan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) tahun 2025 akan naik. Kenaikan ini di antaranya dipengaruhi oleh faktor inflasi, kurs, dan avtur.

    "(Perkiraan) kalau dalam hitungan kami itu naiknya 5 persen, sekitar Rp2 juta sampai dengan Rp3 juta. Mungkin tahun depan (BPIH) bisa Rp95 juta atau Rp96 juta," jelas Amri.

    Sebagai informasi, BPIH terdiri dari dua komponen, yaitu Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) yang ditanggung jemaah dan penggunaan nilai manfaat dari BPKH.

    Sementara itu, Ketua Komisi Nasional Haji, Mustolih Siradj, juga memprediksi BPIH akan naik. Dia menyebutkan faktor internal atau dalam negeri yang dapat mempengaruhi kenaikan antara lain pembiayaan manasik, pembuatan seragam batik bagi jemaah, operasional haji di dalam negeri, kelompok bimbingan haji, dan kontrak penerbangan.

    Sedangkan faktor eksternal dipengaruhi oleh situasi ekonomi di Arab Saudi, konstelasi perang di Timur Tengah, kurs mata uang, dan faktor lainnya.

    "Nanti tinggal bagaimana biaya yang ditanggung jemaah dan biaya dari nilai manfaat, apakah persentasenya seperti tahun ini 60 persen Bipih, 40 persen nilai manfaat, atau 70 persen Bipih, 30 persen nilai manfaatnya, ini supaya ada keadilan karena nilai manfaat juga haknya jemaah haji tunggu," jelas Mustolih. (*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi