KABARBURSA.COM - Hingga semester I-2024, PT Bank BTPN Syariah Tbk (BTPS) telah berhasil menyalurkan pembiayaan sebesar Rp10,44 triliun.
Perseroan tetap mempertahankan rasio keuangan yang kuat dengan return on asset (RoA) sebesar 6,6 persen, rasio kecukupan modal (CAR) mencapai 50,1 persen, dan laba bersih yang berhasil dicatat sebesar Rp552 miliar.
Direktur BTPN Syariah, Fachmi Achmad, menjelaskan bahwa pendekatan selektif dalam penyaluran pembiayaan telah berdampak positif terhadap menjaga kualitas bisnis BTPN Syariah pada semester I-2024. Hal ini tercermin dari rasio-rasio yang sehat, seperti RoA dan CAR.
Kondisi ini memberikan peluang bagi BTPN Syariah untuk mempertahankan kinerjanya.
“Kinerja BTPN Syariah tetap terjaga, yang terlihat dari rasio-rasio keuangan yang sehat, memberikan kesempatan bagi perusahaan untuk terus tumbuh di masa depan. Kami bersyukur bahwa pendekatan selektif dan penerapan prinsip kehati-hatian telah menjaga kinerja bank saat ini, yang telah kami bangun selama lebih dari satu dekade,” kata Fachmi Achmad dalam keterangan tertulis yang dikutip, Senin, 29 Juli 2024.
BTPN Syariah terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pembiayaannya dengan membangun solidaritas di antara nasabah inklusif.
Selain itu, sebagai bagian dari upaya untuk mendukung niat baik nasabah dengan lebih cepat, BTPN Syariah memberikan penghargaan kepada kelompok ibu-ibu nasabah pembiayaan ultramikro yang telah menunjukkan solidaritas yang kuat dalam mengembangkan perilaku unggul seperti keberanian berusaha, disiplin, kerja keras, dan gotong royong (BDKS).
Fachmy menjelaskan bahwa ini merupakan impian yang direalisasikan oleh BTPN Syariah bagi nasabah, di mana mereka berkumpul dalam pertemuan di rumah nasabah dan akhirnya bersama-sama beribadah di depan Kabah.
Perluasan Akses Pembiayaan ke Pelosok Daerah
Untuk memberikan layanan yang memadai kepada nasabah inklusi, diperlukan pendampingan yang terstruktur dan berkelanjutan. PT Bank BTPN Syariah Tbk telah mengambil langkah-langkah konkret dalam memberikan pendampingan ini kepada masyarakat inklusi, dengan fokus utama pada kaum perempuan.
Dengan pendampingan yang tepat, BTPS berkomitmen untuk meningkatkan akses dan penguatan ekonomi bagi nasabah inklusi, sehingga mereka dapat lebih mandiri secara finansial dan berdaya dalam mengelola keuangan mereka.
BTPN Syariah mengadakan pertemuan rutin setiap dua minggu sekali untuk melayani masyarakat inklusi. Selain menyediakan layanan keuangan seperti pencairan pembiayaan dan angsuran, mereka juga memberikan akses yang lebih luas kepada pengetahuan.
Perkumpulan ini diharapkan dapat membuat para ibu mengembangkan usahanya hingga menjadi inspirasi bagi lingkungan sekitar.
Waliyah, salah satu nasabah BTPN Syariah sekaligus Ketua Sentra Simbaretno 01 dan warga di Desa Tanjung Rejo, Kecamatan Negeri Katon, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung membagikan pengalamannya sejak menjadi nasabah pada 2016 silam.
Bermula dari pembiayaan Rp2 juta, Waliyah percaya diri membangun usaha produksi kain tapis. Kini, usahanya semakin berkembang dan pembiayaan dari BTPN Syariah pun terus meningkat hingga Rp10 juta.
Dengan kerja keras dan ketekunan, Waliyah tak hanya mampu mencetak omzet Rp700.000 per minggu, melainkan juga menciptakan lapangan kerja bagi warga sekitar.
Saat ini, Waliyah telah memiliki 20 karyawan yang membantunya dalam memproduksi beberapa pernak-pernik dari kain tapis, mulai dari sarung, selendang, peci, hingga tas.
Untuk diketahui, kain tapis merupakan salah satu kerajinan tradisional khas Lampung yang dibuat dari benang emas atau perak.
“Saya mendapatkan manfaat dengan adanya kumpulan, dan tidak merasa berjuang sendiri, tapi bersama-sama dan saling menginspirasi satu sama lain. Jadi, bukan hanya tahu cara mengelola keuangan agar dapat mengangsur tepat waktu, tapi juga mendapatkan pengetahuan dan pendampingan,” ujar Waliyah.
Waliyah mengungkapkan, BTPN Syariah telah memberikan kemudahan bagi para ibu nasabah dalam mendapatkan pembiayaan. Pendampingan yang dilakukan juga membuat ibu-ibu nasabah memiliki empat perilaku unggul, yakni Berani, Disiplin, Kerja Keras, dan Saling Bantu (BDKS).
“Pelayanan yang diberikan BTPN Syariah memudahkan saya mendapatkan modal usaha, petugasnya ramah, dan sistem kumpulan yang dilakukan setiap dua minggu sekali membuat usaha ibu-ibu nasabah tumbuh dan berdaya,” tuturnya.
Corporate & Marketing Communication Head BTPN Syariah, Ainul Yaqin mengklaim pihaknya merupakan satu-satunya bank syariah yang fokus memberdayakan masyarakat inklusi.
Di sini, BTPN Syariah memberikan akses keuangan dengan menyediakan layanan perbankan yang tepat dan adaptif, dan juga akses pengetahuan dengan memberikan program pemberdayaan yang berguna untuk mengembangkan usaha dan mencapai kehidupan yang lebih berarti.
“Untuk mendapatkan akses tersebut, ibu-ibu harus mengikuti kumpulan dua minggu sekali dan membangun solidaritas antar anggota,” kata Ainul.
Hingga semester I-2024, BTPN Syariah telah berhasil menyalurkan pembiayaan mencapai total Rp494 miliar kepada lebih dari 123.000 nasabah di Lampung. Ini menunjukkan komitmen BTPN Syariah dalam mendukung pertumbuhan ekonomi lokal dengan memberikan akses pembiayaan yang mudah dan terjangkau kepada masyarakat, serta memperkuat keberdayaan ekonomi mereka melalui produk-produk syariah yang inovatif dan layanan yang berkualitas. (*)