Logo
>

Begini Alasan Menteri Erick Minta Revisi UU BUMN

Ditulis oleh Pramirvan Datu
Begini Alasan Menteri Erick Minta Revisi UU BUMN

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan bahwa Rancangan Undang-Undang (RUU) Perubahan Ketiga atas Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang BUMN akan mempercepat proses restrukturisasi perusahaan milik negara.

    "Kami menyambut baik revisi UU BUMN ini, karena salah satunya mencakup poin restrukturisasi," ujar Erick Thohir saat ditemui di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (24/1).

    Erick menjelaskan, selama ini proses restrukturisasi atau bahkan penutupan BUMN dengan tata kelola yang buruk membutuhkan waktu yang sangat lama. Ia juga mengakui kendala serupa saat melakukan restrukturisasi terhadap perusahaan BUMN yang tidak menunjukkan kinerja optimal.

    "Melalui RUU ini, proses restrukturisasi tampaknya bisa dipersingkat. Hal semacam ini menurut saya sangat positif, meskipun detailnya akan dibahas lebih lanjut oleh panitia kerja," tambah Erick.

    Revisi UU BUMN ini diharapkan dapat menjadi solusi untuk mendorong efisiensi dan memperkuat tata kelola perusahaan negara, sehingga lebih responsif terhadap tantangan ekonomi yang dinamis.

    Pengumuman Rencana Restrukturisasi

    Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengumumkan rencana restrukturisasi beberapa BUMN pada 2024. Tiga BUMN yang sedang dalam proses restrukturisasi tahun ini adalah Bio Farma Group, PT Waskita Karya Tbk (WSKT), dan PT Krakatau Steel Tbk (KRAS).

    Berdasarkan data dari Kementerian BUMN, restrukturisasi BUMN Farmasi, WSKT, dan KRAS ditargetkan selesai pada kuartal III 2024. Selain itu, Kementerian BUMN juga menargetkan integrasi BUMN pada kuartal III 2024, terutama untuk klaster 1 yaitu PT Hutama Karya (Persero) dan WSKT.

    WSKT telah masuk dalam program restrukturisasi BUMN sejak 2021 dan proses tersebut masih berlangsung hingga kini.

    Pada akhir 2023, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo, atau Tiko, menyatakan bahwa pihaknya terus mendorong upaya penyehatan WSKT melalui skema restrukturisasi. Namun, upaya ini terkendala oleh persetujuan para pemegang obligasi.

    Tiko menyebutkan bahwa setelah restrukturisasi Waskita Karya selesai, Kementerian BUMN akan berkomunikasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk menjadikan WSKT sebagai anak usaha Hutama Karya.

    “Setelah restrukturisasi selesai, Waskita akan menjadi anak perusahaan Hutama Karya,” kata Tiko pada akhir tahun 2023 lalu.

    Dalam perkembangan terbaru, Menteri BUMN, Erick Thohir menyebut rencana peleburan 7 BUMN ke dalam Holding BUMN Karya tengah dilakukan pengecekan oleh Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono. “Saya sudah kirim surat ke Pak Basuki dan sudah di-review oleh Menteri Keuangan (Sri Mulyani). Kami menunggu saja prosesnya dari Kementerian PUPR,” kata Erick.

    Sebagai informasi, tujuh BUMN Karya yang akan dilebur adalah PT Hutama Karya (Persero), PT Adhi Karya (Persero) Tbk, PT Waskita Karya (Persero) Tbk, PT PP (Persero) Tbk, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT Brantas Abipraya (Persero), dan PT Nindya Karya (Persero). Adapun, komposisi dari pembentukan holding tersebut dipastikan tidak mengalami perubahan.

    Artinya, Adhi Karya masih akan menjadi induk holding bagi Brantas dan Nindya, sementara Waskita akan bergabung ke Hutama Karya. Adapun, PTPP akan dipasangkan dengan Wijaya Karya.

    Catatan Kerugian KRAS 2023

    Pada tahun 2023, Bisnis melaporkan bahwa PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) mengalami kerugian sebesar USD130,21 juta atau sekitar Rp2,01 triliun. Sebagai perbandingan, pada tahun 2022, KRAS masih mencatatkan laba sebesar USD19,47 juta atau sekitar Rp300,65 miliar.

    Menurut laporan keuangan per 31 Desember 2023, perusahaan pelat merah ini membukukan pendapatan sebesar USD1,45 miliar atau sekitar Rp22,44 triliun. Pendapatan ini mengalami penurunan sebesar 35,05 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai USD2,23 miliar.

    Pendapatan Krakatau Steel sebagian besar berasal dari penjualan lokal yang mencapai USD1,19 miliar, turun 30,57 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2022 sebesar USD1,72 miliar. Sementara itu, penjualan luar negeri emiten berkode saham KRAS ini mencapai USD54,38 juta, turun drastis 82,32 persen dari USD307,54 juta secara tahunan atau year-on-year (yoy).

    Dari segi segmen, penjualan produk baja masih menjadi kontributor utama pendapatan KRAS. Hingga 31 Desember 2023, KRAS berhasil mencatatkan pendapatan neto dari segmen produk baja sebesar USD1,24 miliar. Segmen lainnya yang memberikan kontribusi pendapatan neto bagi KRAS adalah segmen sarana infrastruktur sebesar USD182,79 juta, segmen rekayasa dan konstruksi sebesar USD7,07 juta, serta jasa pengiriman barang sebesar USD5,95 juta.

    Penurunan pendapatan ini juga menyebabkan laba operasi Krakatau Steel sepanjang 2023 negatif USD8,04 juta, padahal pada 2022 masih positif USD34,30 juta. Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko, Tardi, mengakui bahwa kinerja keuangan sepanjang 2023 tidak akan lebih baik dibandingkan tahun 2022.

    Hal ini disebabkan oleh sejumlah tekanan yang masih dihadapi perseroan, seperti melemahnya pasar baja internasional dan menurunnya permintaan. Selain itu, kinerja perseroan juga terdampak oleh kendala yang terjadi pada fasilitas pabrik Hot Strip Mill 1 (HSM 1).(*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Pramirvan Datu

    Pram panggilan akrabnya, jurnalis sudah terverifikasi dewan pers. Mengawali karirnya sejak tahun 2012 silam. Berkecimpung pewarta keuangan, perbankan, ekonomi makro dan mikro serta pasar modal.