KABARBURSA.COM - Jagat TikTok tengah geger dengan kehadiran pengusaha yang dikenal sebagai Ci Mehong. Wanita keturunan Tionghoa asal Aceh ini, yang nama aslinya adalah Tjioe Nofia, mencuri perhatian publik dengan bisnisnya yang tak biasa: menjual lahan kuburan di pemakaman elit San Diego Hills.
Ci Mehong memulai kiprahnya di media sosial dengan menjual berbagai kebutuhan konsumen, mulai dari bahan mentah hingga makanan siap saji. Namun, siapa sangka bahwa di balik sosoknya yang sederhana dan humoris, ia juga terjun ke dunia bisnis tanah makam.
Sejak 2014, Ci Mehong telah terlibat dalam bisnis ini. Namun, dengan viralnya berita tentangnya, ia kini memperluas jangkauan dengan menawarkan jasa sebagai calo bagi pemilik tanah kuburan yang belum terjual.
Dengan populasi Indonesia yang terus berkembang dan kepadatan kota yang semakin meningkat, bisnis lahan pemakaman kini menjadi incaran banyak pihak. Keterbatasan lahan menjadi faktor utama yang mendongkrak peluang usaha ini.
Di sisi lain, perusahaan-perusahaan besar juga tidak ketinggalan dalam memanfaatkan tren ini. Artha Graha, misalnya, membangun Graha Sentosa Memorial Park di Karawang Barat, sebuah pemakaman mewah yang menawarkan berbagai fasilitas. Yayasan Al-Azhar juga turut serta dengan Al-Azhar Memorial Garden, sebuah tempat pemakaman khusus muslim yang terletak di tanah seluas 25 hektare di Karawang.
Kedua lokasi ini tidak hanya menyediakan lahan kosong untuk makam, tetapi juga berbagai fasilitas mewah untuk pengunjung dan pelayat.
Tak mengherankan jika banyak pembeli tanah kuburan yang melihatnya sebagai investasi jangka panjang. Setiap tahun, harga tanah kuburan terus meningkat, menjadikannya ladang cuan yang menjanjikan.
Pada tahun 2015, sektor pemakaman menarik perhatian investor asing. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menerima minat investasi dari luar negeri senilai USD20 juta (sekitar Rp270 miliar pada saat itu). Investor tersebut telah menyiapkan lahan seluas 75 hektare untuk mewujudkan proyek ini.
Sektor pemakaman menawarkan dua kegiatan utama: jasa pemakaman dan penyediaan lahan makam yang termasuk dalam sektor properti. Dengan terus berkembangnya permintaan dan inovasi dalam sektor ini, bisnis lahan kuburan dan panti jompo menunjukkan potensi besar untuk masa depan.
Cuan Bisnis Panti Jompo
Di tengah perkembangan demografi global, bisnis di sektor layanan lansia dan pemakaman semakin menjadi sorotan. Tren ini tidak hanya mencerminkan perubahan dalam struktur populasi, tetapi juga menciptakan peluang baru yang menguntungkan. Dua sektor yang sedang berkembang pesat adalah industri panti jompo dan layanan pemakaman eksklusif.
Dengan meningkatnya jumlah lansia, kebutuhan akan panti jompo yang berkualitas semakin mendesak. Salah satu contoh inovatif dalam industri ini adalah PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA), yang mengelola panti jompo mewah bernama Dkhayangan.
Sejak diluncurkan pada tahun 2015, Dkhayangan telah menyasar pasar kelas menengah atas dengan menawarkan layanan premium yang menarik baik bagi warga lokal maupun asing.
Menurut Marlin Marpaung, Direktur PT Jababeka Long Live Living, diperkirakan pada tahun 2025, lansia di Indonesia akan mencapai 20 persen dari total populasi. Panti jompo Dkhayangan menawarkan berbagai skema tarif, mulai dari Rp 22,5 juta per bulan hingga Rp 3 miliar untuk layanan seumur hidup.
Opsi tarif harian seharga Rp 1,1 juta juga tersedia untuk keluarga yang membutuhkan layanan singkat. Tingkat okupansi Dkhayangan yang saat ini mencapai 40 persen menunjukkan permintaan yang tinggi dan terus berkembang.
Di sisi lain, industri pemakaman juga mengalami transformasi signifikan. Anak-anak muda di China, misalnya, semakin tertarik untuk terjun ke bisnis pemakaman dengan pendekatan yang modern dan inovatif.
Salah satu pelopor dalam sektor ini adalah Lin Han, yang meluncurkan toko online menjual produk pemakaman dengan desain kekinian, seperti kain kafan dan wadah abu yang lebih modern.
Lin Han memutuskan untuk memasuki pasar ini setelah merasa bahwa produk-produk pemakaman konvensional terlalu kuno. Dengan menggandeng pemasok di Zhejiang dan Jiangsu, ia menyediakan opsi desain yang lebih menarik dan sesuai dengan selera generasi muda. Fenomena ini menunjukkan bahwa sektor pemakaman yang sering dianggap tabu kini menjadi lahan bisnis yang potensial.
Sejalan dengan tren ini, pasar pemakaman global juga menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. Laporan dari Insight and Info mencatat bahwa penjualan wadah abu mencapai USD1,4 miliar atau sekitar Rp 22 triliun pada tahun 2020 dan terus meningkat setiap tahunnya. Asosiasi Pemakaman China memperkirakan bahwa total pengeluaran untuk pemakaman di China pada akhir 2023 mencapai USD138 miliar, mencerminkan potensi besar dalam sektor ini.
Kedua sektor ini, meskipun berbeda, menunjukkan bagaimana perubahan demografi dan inovasi dapat menciptakan peluang bisnis baru. Panti jompo yang menawarkan layanan berkualitas tinggi dan inovasi dalam industri pemakaman menunjukkan bahwa pasar ini tidak hanya menawarkan potensi keuntungan yang besar tetapi juga meningkatkan kualitas hidup dan penghormatan bagi para lansia dan yang telah tiada.
Dengan meningkatnya kebutuhan dan preferensi masyarakat, bisnis di sektor ini terus berkembang, menjadikannya area yang menjanjikan bagi investor dan pengusaha yang ingin mengeksplorasi peluang baru. (*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.