KABARBURSA.COM - Pemerintah melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) memiliki sejumlah cara untuk membuat industri penerbangan berdaya saing.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan pihaknya melihat beberapa hal untuk mengimplementasikan rencana ini. Salah satunya adalah kemudahan perizinan.
"Kemudahan perizinan, misalnya izin terbang, izin mendarat, juga mengenai pajak dan bea masuk itu sangat tinggi pengaruhnya. Lalu bagaimana proses untuk mendatangkan pesawat , membuka rute, itu sangat tinggi," kata Sandiaga dalam acara "The Weekly Brief with Sandi Uno" di Jakarta, Senin, 22 Juli, 2024.
Dengan begitu, kata Sandiaga, pemerintah menghadirkan kebijakan yang dapat membuat industri penerbangan bisa bersaing secara kompetitif.
Hal senada juga diungkapkan Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kemenparekraf, Nia Niscaya. Dia menuturkan setiap stakeholder harus menyambut baik ketika ada pembukaan penerbangan.
"Sehingga kami menyarankan ketika ada pembukaan penerbangan harus kita sambut baik," kata Nia Niscaya.
Nia menyampaikan pihaknya akan berkolaborasi dengan stakeholder terkait seperti industri penerbangan hingga Pemerintah Daerah (Pemda) untuk menjaga keberlangsungan sektor penerbangan.
"Karena di dalam penerbangan harus dua sisi. Kalau tidak begitu, kita tidak bisa kita mendatangkan wisata mancanegara," ujarnya.
Kinerja Kargo GIAA Catatkan Pertumbuhan Positif
Di sisi lain, maskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia Persero (Tbk) (GIAA), mencatatkan pertumbuhan positif kinerja operasi kargo di kuartal I-2024. Pada kuartal I-2024, GIAA mencatatkan pertumbuhan angkutan trafik kargo hingga 40,6 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya.
GIAA juga mencatat pertumbuhan angkutan kargo internasional hingga 45,38 persen jika dibandingkan dengan kuartal I-2023. Sepanjang kuartal I-2024, perseroan mencatat 14 ribu ton angkutan kargo.
Di sektor domestik, GIAA juga mencatat pertumbuhan sedikitnya 27,63 persen menjadi 19.000 ton angkutan kargo jika dibandingkan dengan periode yang sama di 2023.
Direktur Utama GIAA Irfan Setiaputra menuturkan, perseroan terus mengoptimalkan potensi di berbagai lini komersial termasuk bisnis kargo sepanjang tahun ini. Dia menyebut, lini bisnis tersebut terbukti tumbuh sejak akhir 2023 lalu.
“Lini bisnis kargo khususnya kargo internasional menjadi salah satu fokus pengembangan bisnis yang saat ini tengah kami optimalkan melalui berbagai insiasi strategis dalam mendukung optimalisasi akselerasi kinerja usaha Garuda Indonesia, khususnya dengan memaksimalkan demand yang tinggi atas layanan transportasi kargo udara baik untuk berbagai jenis komoditas unggulan menuju Indonesia,” jelas Irfan dalam keterangan tertulisnya, dikutip Sabtu, 20 Juli 2024.
Irfan menuturkan, upaya meningkatkan trafik kargo dilakukan melalui berbagai inisiasi bersama partner strategis di antaranya dengan kerja sama interline antar maskapai global untuk pengiriman kargo dari dan ke berbagai negara seperti Amerika Serikat (AS), Kanada, Australia dan Amsterdam.
Irfan menyebut, optimalisasi kerja sama interline ini diharapkan dapat mengangkut tambahan isian kargo yang dapat mencapai hingga 70-100 ton setiap bulannya.
Adapun selama periode Q1-2024 ini, kerja sama interline mendorong kinerja GIAA dalam mengangkut sedikitnya 2325 ton kargo yang terdiri dari berbagai komoditas seperti General cargo, Meat, dan Live Animal.
Irfan menyampaikan, jumlah tersebut merupakan 16 persen dari total seluruh angkutan kargo internasional Garuda Indonesia selama periode Januari-Maret 2024.
“Dengan jumlah itu, pengembangan lini bisnis kargo khususnya untuk pangsa pasar internasional akan terus kami akselerasikan untuk tidak hanya mengoptimalkan kinerja usaha namun juga memaksimalkan dukungan kami terhadap upaya mendukung pertumbuhan berbagai produk unggulan nasional,” pungkas Irfan.
Saham PT Garuda Indonesia (GIAA) secara tiba-tiba melejit pada perdagangan, Senin, 22 Juli 2024, pukul 14.03 WIB. Saat ini, sahamnya ada di level Rp59, meningkat hingga 9,26 persen. Jika dibandingkan dengan perdagangan pekan lalu (18-19 Juli 2024), saham GIAA memang sudah menguat, masing-masing +1,96 persen dan +3,85 persen.
Lalu pada perdagangan 17 Juli, saham GIAA ditutup di level Rp51. Artinya, sejak saat itu hingga di harga Rp59, sahamnya terbang tinggi hingga 13,55 persen. Dan faktanya, hingga saat ini saham Garuda masih tercatat di papan pantau khusus (full call auction/FCA).
GIAA rencananya akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 15 Agustus 2024. Dalam pengumuman resminya, maskapai penerbangan nasional ini belum merinci agenda yang akan dibahas. Namun, RUPSLB ini diadakan atas usulan pemegang saham seri A Dwiwarna.
Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo, mengatakan bahwa RUPSLB tersebut berkaitan dengan pengurus perseroan.
“Ada pergantian pengurus lagi, mungkin,” ujar Tiko di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, 10 Juli 2024.
Kemungkinan lainnya adalah inisiatif pelaksanaan RUPSLB tersebut terkait dengan rencana pemegang saham untuk merealisasikan penggabungan usaha (merger) Garuda Indonesia ke dalam ekosistem PT Aviasi Pariwisata Indonesia (InJourney).
Namun menurut Tiko peraturan pemerintah (PP) terkait proses integrasi antara Garuda Indonesia dan InJourney masih dalam tahap penyelesaian dan diharapkan dapat rampung pada 2024.
“Itu lagi berjalan PP-nya. Integrasinya dengan InJourney, bukan Pelita. Sekarang, lagi nunggu proses pembuatan PP. Tahun ini insyaAllah rampung,” jelas Tiko. (yog/*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.