KABARBURSA.COM - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan dua Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) baru yang difokuskan pada sektor pendidikan dan kesehatan. Melalui Peraturan Pemerintah Nomor 38 dan 39 Tahun 2024, KEK Edukasi, Teknologi, dan Kesehatan Internasional Banten, serta KEK Pariwisata Kesehatan Internasional Batam resmi ditetapkan pada 7 Oktober 2024.
Mengutip siaran pers Dewan Nasional KEK yang diterima KabarBursa.com, Rabu, 9 Oktober 2024, kedua KEK ini diharapkan membawa dampak signifikan pada perekonomian nasional dengan meningkatkan lapangan pekerjaan serta inovasi di sektor-sektor strategis. Selain itu, multiplier effect dari keberadaan KEK ini diharapkan akan mendorong pertumbuhan ekonomi di kawasan tersebut.
KEK Edukasi, Teknologi, dan Kesehatan Internasional Banten yang berlokasi di Kabupaten Tangerang akan difokuskan pada pendidikan internasional dan layanan kesehatan, dengan teknologi digital sebagai penunjang utamanya. KEK ini diusulkan oleh PT Surya Inter Wisesa, anak usaha PT Bumi Serpong Damai (BSD). Kawasan seluas 59,68 hektare ini menargetkan investasi sebesar Rp18,8 triliun dan diharapkan mampu menyerap tenaga kerja hingga 13.446 orang.
Di dalam kawasan ini, Monash University, salah satu universitas terbaik dunia, akan menjadi pusat pendidikan dan riset. Selain itu, KEK ini juga akan menjadi pusat pengembangan ekonomi digital dan teknologi, dengan target memfasilitasi 100 perusahaan rintisan (start-up). Tidak hanya itu, KEK ini juga akan menawarkan layanan kesehatan terintegrasi serta mendorong pertumbuhan industri kreatif.
[caption id="attachment_90508" align="alignnone" width="680"] Monash University di Cisauk, Kabupaten Tangerang. Foto: kek.go.id.[/caption]
Sementara itu, KEK Pariwisata Kesehatan Internasional Batam, yang diinisiasi oleh PT Karunia Praja Pesona, menargetkan realisasi investasi senilai Rp6,91 triliun. KEK ini diproyeksikan akan menyerap lebih dari 105.000 tenaga kerja. Apollo Hospital dari India sebagai investor utama, berkomitmen untuk membangun layanan kesehatan berstandar internasional yang berfokus pada medical tourism. Pembangunan ini diharapkan rampung dan beroperasi pada tahun 2026, dengan potensi penghematan devisa hingga Rp500 miliar.
Sekretaris Jenderal Dewan Nasional KEK, Rizal Edwin Manansang, menjelaskan kedua KEK baru ini akan memberikan kontribusi besar pada pertumbuhan ekonomi, khususnya di bidang pendidikan dan kesehatan. "Setiap KEK memiliki fokus pengembangan yang spesifik dan diharapkan memberikan dampak signifikan terhadap perekonomian, menciptakan lapangan kerja, serta menarik investasi," kata Rizal.
Dengan hadirnya dua KEK baru ini, total Kawasan Ekonomi Khusus di Indonesia kini berjumlah 24, dengan 8 KEK lainnya masih dalam proses penetapan. Sejak berdiri hingga Juni 2024, total investasi yang tercatat dari seluruh KEK mencapai Rp205,2 triliun dengan penyerapan tenaga kerja sebanyak 132.227 orang.
Pembangunan KEK Edukasi dan Kesehatan ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk mendorong pertumbuhan di sektor strategis dan memperkuat daya saing Indonesia di kancah internasional, terutama dalam pendidikan dan layanan kesehatan berkualitas.
Usulan Enam KEK
Dewan KEK sebelumnya menyetujui usul pembentukan enam KEK baru dan perluasan KEK Nongsa di Batam, Kepulauan Riau. Adapun langkah tersebut menjadi strategi besar pemerintah dalam mendorong iklim investasi dan pertumbuhan ekonomi daerah.
Keenam KEK tersebut ditargetkan meraup investasi sebesar Rp1.089,84 triliun yang diharapkan mampu menciptakan lebih dari 1,4 juta lapangan kerja. Adapun regulasi KEK sendiri akan ditargetkan rampung pada minggu kedua bulan Oktober 2024.
“Semua usulan KEK ini akan segera disiapkan regulasinya dan kami menargetkan Peraturan Pemerintah (PP) terkait dapat rampung pada minggu kedua Oktober 2024,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam keterangan tertulis yang diterima KabarBursa.com, dikutip Kamis, 24 September 2024.
Dewan Nasional sendiri akan merekomendasikan Presiden untuk melakukan penetapan Peraturan Pemerintah (PP) atas 6 KEK baru dan penambahan luasan untuk KEK Nongsa.
Adapun enam KEK yang diusulkan, pertama KEK Industri Halal Sidoarjo, yang terletak di Kabupaten Sidoarjo, Provinsi Jawa Timur, diharapkan menjadi pusat unggulan bagi industri halal di Indonesia. Dengan luas lahan mencapai 796,65 hektare, kawasan industri halal di Sidoarjo ini dirancang untuk mendukung pengembangan sektor manufaktur yang berfokus pada produk halal.
Memiliki luas lahan sebesar 796,65 hektare dengan target realisasi investasi sebesar Rp 97,8 Triliun pada 2054 dan target tenaga kerja sebanyak 317.670 orang. KEK ini diusulkan oleh PT Makmur Berkah Amanda dengan rencana kegiatan usaha nya yaitu produksi dan pengolahan, logistik dan distribusi.
Usul kedua, PT Batuta Chemical Industrial Park (BCIP) mengajukan mendirikan KEK BCIP di Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur. KEK ini dirancang menjadi pusat industri yang berfokus pada sektor manufaktur dengan luas lahan mencapai 748,9 hektar.
Adapun potensi total tenaga kerja sebanyak 432.964 orang, KEK BCIP memiliki target realisasi investasi sebesar Rp 61,51 Triliun pada 2054. Kegiatan usaha di KEK BCIP meliputi Produksi dan Pengolahan gasifikasi batubara dan ammonium nitrat diesel, logistik dan distribusi, dan pengembangan energi.
Sementara usul ketiga, terletak di Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat, yakni KEK Patimban yang dirancang sebagai kawasan ekonomi manufaktur diajukan PT Wahana Mitra Semesta dengan kegiatan usaha produksi pengolahan hilirisasi petrokimia, baterai EV, dan semiconductor, logistik dan distribusi, serta pengembangan energi.
KEK Patimban diusulkan dengan luas lahan sebesar 511 hektare yang dengan total realisasi investasi nya sebesar Rp 141,6 Triliun di 2054 dengan target tenaga kerja sebanyak 156.154 orang. Selain Patimban, KEK Subang yang juga terletak di Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat dan menjadi KEK manufaktur, KEK ini diusulkan oleh PT Aneka Bumi Cipta menjadi usulan keempat KEK yang diusulkan dengan menargetkan realisasi investasi KEK subang sebesar Rp134,59 Triliun dengan luas lahan mencapai 481,93 hektare.
KEK Subang memiliki kegiatan usaha produksi dan pengolahan perakitan mobil listrik dan logistik dan distribusi. PT BYD Auto Indonesia yang bergerak di bidang mobil listrik menjadi anchor investor KEK Subang. Ditargetkan akan menyerap tenaga kerja sebanyak 95.139 orang.
Usulan kelima, KEK Mangkupadi terletak yang di Kabupaten Bulungan, Provinsi Kalimantan Utara, merupakan usulan oleh PT Kalimantan Industrial Park Indonesia (KIPI). Dengan luas lahan mencapai 11.696,53 hektar, KEK ini ditargetkan untuk menyerap tenaga kerja sebanyak 140.796 orang dan merealisasikan investasi sebesar Rp 504 triliun.
KEK Kawasan Industri Terpadu Batang yang berada di Kabupaten Batang, Provinsi Jawa Tengah menjadi KEK usulan keenam. Anchor investor KEK ini yaitu KCC Glass Indonesia, Yih Quan Footwear Indonesia, dan Wavin Manufacturing Indonesia.
Dengan fokus utama dari kawasan ini adalah pengembangan sektor manufaktur, di mana berbagai kegiatan usaha akan dilaksanakan, termasuk produksi dan pengolahan, logistik dan distribusi, serta pengembangan pariwisata. KEK Kawasan Industri Terpadu Batang yang diusulkan oleh PT Kawasan Industri Terpadu Batang menargetkan realisasi investasi nya mencapai Rp130,3 triliun dengan luas lahan sebesar 2.886,87 hektare dan total penyerapan tenaga kerja sebanyak 325.651 orang.(*)