Logo
>

ESDM Perkirakan Ada Lonjakan Produksi Gas Bumi di 2027-2028

Ditulis oleh Yunila Wati
ESDM Perkirakan Ada Lonjakan Produksi Gas Bumi di 2027-2028

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif memproyeksikan adanya peningkatan produksi gas bumi yang signifikan pada 2027 hingga 2028, terutama dari beberapa lapangan utama seperti Geng North, IDD Gandang Gendalo, dan Andaman.

    Berdasarkan data terbaru dari Kementerian ESDM, sejumlah proyek pengembangan lapangan gas baru diperkirakan akan memberikan kontribusi besar terhadap peningkatan produksi nasional. Arifin Tasrif menyebutkan bahwa upaya ini bertujuan untuk mencapai produksi 1 juta barel minyak dan 12 billion cubic feet (BCF) gas. Meskipun ada penurunan dalam produksi minyak, sektor gas diperkirakan akan mengalami kenaikan.

    Berikut adalah rincian tambahan produksi gas yang diperkirakan:

    1. Geng North: Diproyeksikan menghasilkan tambahan produksi sebesar 1.000 million standard cubic feet per day (MMSCFD) dengan cadangan mencapai 4,1 trillion cubic feet (TCF). Lapangan ini diperkirakan mulai berproduksi pada 2027.
    2. IDD Gandang Gendalo: Memiliki target produksi 4.900 MMSCFD dan cadangan 6,3 TCF. Lapangan ini juga dinilai memiliki potensi besar untuk meningkatkan produksi gas nasional.
    3. Andaman: Meskipun masih dalam tahap eksplorasi, lapangan Andaman diperkirakan memiliki potensi produksi sebesar 527 MMSCFD dengan cadangan sekitar 10 TCF.

    Arifin Tasrif mengungkapkan bahwa meskipun terdapat penurunan dalam produksi minyak, sektor gas menunjukkan tren positif dengan peningkatan produksi yang signifikan di masa depan.

    Selain ketiga proyek besar yang telah disebutkan, sejumlah lapangan gas bumi tambahan juga diharapkan dapat berkontribusi pada peningkatan produksi nasional. Beberapa lapangan tersebut meliputi:

    • Ubadari: 550 MMSCFD
    • Asap Kido Merah: 330 MMSCFD
    • Maha: 194 MMSCFD
    • Secanggang: 140 MMSCFD
    • Mako: 120 MMSCFD
    • Lofin: 120 MMSCFD
    • Marakes East: 89 MMSCFD
    • Wasambo: 40 MMSCFD
    • Karendan: 100 MMSCFD

    Meskipun demikian, Menteri ESDM Arifin Tasrif menyebutkan bahwa pengembangan lapangan gas baru menghadapi beberapa tantangan, seperti isu perizinan, ketersediaan infrastruktur, dan fluktuasi harga energi global.

    Untuk mengatasi tantangan tersebut, pemerintah dan perusahaan migas perlu melakukan kolaborasi intensif. Ini termasuk melakukan pengeboran eksplorasi dengan targeting giant prospect, dengan rata-rata 54 sumur setiap tahun, serta menjalin kerjasama dengan pemain besar dunia dalam sektor migas non-konvensional, seperti EOG Resources dan CNPC.

    Arifin menggarisbawahi bahwa peningkatan produksi gas bumi diharapkan dapat memperkuat ketahanan energi nasional, mengurangi ketergantungan pada impor, serta mendorong pertumbuhan industri berbasis gas. Gas bumi juga dianggap sebagai sumber energi transisi yang lebih bersih dibandingkan bahan bakar fosil lainnya.

    "Ini akan mendukung ketahanan energi serta transisi energi, yang pada gilirannya akan membantu mengurangi emisi karbon," tegasnya.

    Untuk referensi tambahan, berdasarkan data dari Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), realisasi salur gas pada semester I-2024 adalah 5.301 MMSCFD, sementara target dalam anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) 2024 adalah 5.785 MMSCFD.

    Gas Bumi di KIT Batang

    Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif meresmikan pengaliran gas bumi perdana ke Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang, Jawa Tengah, yang ditandai dengan pembukaan keran pengaliran ke PT KCC Glass asal Korea Selatan.

    Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agus Cahyono Adi dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu, mengatakan pengaliran gas bumi perdana tersebut merupakan bagian tugas Kementerian ESDM sesuai Perpres Nomor 106 Tahun 2022 tentang Percepatan Investasi Melalui Pengembangan KITB di Provinsi Jawa Tengah.

    Menurut dia, Pasal 11 huruf a dan b Perpres 106/2022 menyebutkan Menteri ESDM memfasilitasi dan memastikan percepatan terbangunnya infrastruktur gas, listrik, dan/atau sumber daya energi lain untuk pengembangan KIT Batang.

    Selanjutnya, memastikan percepatan pemenuhan kebutuhan gas, listrik, dan/atau sumber daya energi lainnya dengan harga/tarif kompetitif sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan untuk menunjang terciptanya kawasan industri yang ramah investasi, berkelanjutan, dan ramah lingkungan.

    Adapun gas bersumber dari Lapangan Gas Jambaran Tiung Biru Wilayah Kerja Blora serta Long Term Plan Wilayah Kerja Cepu (Lapangan Cendana-Alas Tua) dan Wilayah Kerja Tuban (Lapangan Sumber-2) melalui proyek strategis nasional (PSN) pipa gas Cirebon-Semarang (Cisem) tahap 1 ruas Semarang-Batang.

    Agus menambahkan dengan memanfaatkan infrastruktur pipa gas Cisem, benefit yang akan didapatkan industri adalah harga gas lebih terjangkau dengan toll fee pengangkutan gas lebih rendah.

    Selain itu, memenuhi kebutuhan gas industri, pembangkit listrik, komersial dan rumah tangga serta mengurangi konsumsi LPG 3 kg melalui jaringan gas (jargas) rumah tangga, sehingga menekan subsidi LPG Rp0,21 triliun per tahun dan menghemat devisa dari impor LPG sebesar Rp0,33 triliun per tahun.

    “Benefit selanjutnya adalah terjadi penghematan biaya masak LPG ke jargas sebesar Rp0,05 triliun per tahun untuk 300 ribu SR, pendapatan hulu migas Rp0,44 triliun per tahun, dan PNBP iuran BPH Migas sebesar Rp0,006 triliun per tahun,” sebut Agus.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Yunila Wati

    Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

    Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

    Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79