Logo
>

Harga Emas Antam Turun di Level Rp 1.405.000 Per Gram

Ditulis oleh KabarBursa.com
Harga Emas Antam Turun di Level Rp 1.405.000 Per Gram

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Harga emas batangan bersertifikat Antam yang dikeluarkan oleh Logam Mulia PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) mengalami penurunan pada Sabtu ini 7 September 2024.

    Berdasarkan informasi dari situs Logam Mulia, harga emas Antam untuk pecahan satu gram kini berada di Rp 1.405.000, turun Rp 9.000 dari harga yang tercatat pada hari Jumat 6September 2024, yakni Rp 1.414.000 per gram.

    Sementara itu, harga buyback emas Antam tercatat sebesar Rp 1.254.000 per gram, menurun Rp 8.000 dari harga buyback pada Jumat kemarin yang berada di Rp 1.262.000 per gram.

    Berikut adalah daftar harga emas batangan Antam dalam pecahan lainnya per Sabtu 7 September 2024, belum termasuk pajak:

    • Harga emas 0,5 gram: Rp 752.500
    • Harga emas 1 gram: Rp 1.405.000
    • Harga emas 5 gram: Rp 6.800.000
    • Harga emas 10 gram: Rp 13.545.000
    • Harga emas 25 gram: Rp 33.737.000
    • Harga emas 50 gram: Rp 67.395.000
    • Harga emas 100 gram: Rp 134.712.000
    • Harga emas 250 gram: Rp 336.515.000
    • Harga emas 500 gram: Rp 672.820.000
    • Harga emas 1.000 gram: Rp 1.345.600.000

    Cari Cuan dari Emas

    Bagi mereka yang membeli emas pada akhir 2023, ketika harga berada di kisaran Rp1.130.000 per gram, potensi keuntungan yang dapat diperoleh mencapai 12,4 persen. Angka ini jauh melebihi yield Surat Berharga Negara (SBN) bertenor satu tahun, yang hanya sekitar 6,50 persen.

    Keuntungan ini semakin signifikan bila pembelian dilakukan lebih awal. Investor yang membeli emas pada Agustus 2023 berpotensi meraih keuntungan hingga 20,2 persen, melampaui kenaikan saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang hanya meningkat sekitar 13 persen dalam setahun terakhir.

    Di tingkat global, harga emas mencatatkan rekor baru. Emas batangan seberat 400 troy ounce, yang mengandung antara 350 hingga 430 ons emas murni, kini diperdagangkan lebih dari satu juta dolar AS, dengan harga emas global mencapai USD2.509 per ounce.

    Pertanyaan yang mengemuka adalah, apakah masih ada potensi kenaikan harga emas? Kenaikan harga emas Antam sebesar 25 persen sepanjang tahun ini dipicu oleh tiga faktor utama: lonjakan harga emas dunia, fluktuasi kurs dolar AS, dan margin keuntungan Antam. Kenaikan harga emas dunia sebesar 20 persen, ditambah dengan penguatan dolar AS yang sempat mencapai 6 persen sebelum melemah kembali, telah mendorong harga emas Antam melambung tinggi.

    Dengan prediksi bahwa The Fed akan memulai siklus penurunan suku bunga pada September, harga emas global berpotensi melambung lebih tinggi. Penurunan suku bunga biasanya menurunkan yield obligasi AS, meningkatkan daya tarik emas sebagai aset investasi. Jika Ketua The Fed, Jerome Powell, memberikan sinyal pivot yang dinanti-nantikan dalam pertemuan Jackson Hole pekan ini, harga emas bisa kembali naik dan mungkin mencetak rekor baru. Tidak tertutup kemungkinan harga emas Antam bisa menyentuh Rp1,5 juta per gram pada akhir tahun ini.

    Perhatikan ini Sebelum Menjual

    Investasi emas sebaiknya dianggap sebagai investasi jangka panjang. Selain mempertimbangkan harga jual, harga buyback juga perlu diperhatikan. Harga buyback adalah acuan utama saat menjual emas, dan biasanya lebih rendah daripada harga jual karena margin keuntungan yang diambil oleh produsen seperti Antam.

    Di dekade 2010-an, selisih antara harga jual dan harga buyback emas Antam hanya sekitar Rp50.000. Namun, saat ini selisih tersebut semakin melebar, mencapai Rp149.000, mencerminkan margin yang semakin besar dari penjualan emas batangan.

    Untuk emas digital yang dijual melalui layanan Brankas LM, selisih harga dengan buyback tercatat lebih kecil, yakni hanya Rp88.060 per 20 Agustus. Sementara itu, selisih harga emas digital Pegadaian hanya Rp40.000, menjadikannya lebih menarik bagi sebagian investor.

    Investor akan lebih diuntungkan jika selisih antara harga jual dan buyback tidak terlalu besar, karena ini memungkinkan mereka untuk cepat balik modal dan memperoleh margin keuntungan. Sebaliknya, menjual emas terlalu cepat bisa berisiko merugikan.

    Sebagai contoh, seorang investor yang membeli emas kemarin dengan harga Rp1.418.000 per gram, dan terpaksa menjualnya hari ini, akan mengalami kerugian Rp148.000 karena harga buyback masih di level Rp1.270.000 per gram.

    Oleh karena itu, membeli emas sebagai investasi jangka panjang hanya masuk akal jika harga buyback mampu menutup biaya pembelian dan memberikan imbal hasil yang memadai.

    Kalkulasi Potensi Keuntungan dan Kerugian:

    • Membeli emas lima tahun lalu, pada 20 Agustus 2018, saat harga Rp643.000 per gram = Untung 97,51 persen
    • Membeli emas tiga tahun lalu, pada 20 Agustus 2021, saat harga Rp946.000 per gram = Untung 34,24 persen
    • Membeli emas setahun lalu, pada 20 Agustus 2023, saat harga Rp1.057.000 per gram = Untung 20,15 persen
    • Membeli emas akhir tahun lalu, pada 31 Desember 2023, saat harga Rp1.130.000 per gram = Untung 12,4 persen
    • Membeli emas awal Agustus lalu, pada 1 Agustus 2024, saat harga Rp1.433.000 per gram = Rugi 11,4 persen. (*)
    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi