Logo
>

Harga Pangan Naik, Mendag: Cabai Rawit Melonjak 23 Persen

Ditulis oleh Dian Finka
Harga Pangan Naik, Mendag: Cabai Rawit Melonjak 23 Persen
Menteri Perdagangan RI Budi Santoso menghadiri rapat kerja bersama Komisi IV DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta Pusat, Senin, 3 Maret 2025. Rapat membahas ketersediaan dan stabilisasi harga bahan pokok. Dalam rapat ini, turut hadir Direktur Utama Perum Bulog dan sejumlah pejabat terkait yang memberikan laporan mengenai kondisi pasokan pangan nasional. Foto: KabarBursa/Abbas Sandji.

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Menteri Perdagangan, Budi Santoso, mengatakan penyebab kenaikan harga cabai rawit merah dikarenakan faktor curah hujan di wilayah Indonesia. Hal ini ia sampaikan dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI mengenai melonjaknya harga komoditas dan pasokan kebutuhan barang pokok menjelang Idulfitri.

    "Pada prinsipnya adalah karena pasokan yang berkurang karena banyak hujan pada bulan ini," ujar Budi saat rapat bersama Komisi VI DPR, di Kompleks Parlemen, Jakarta Pusat, Senin, 3 Maret 2025.

    Dalam rapat tersebut, Budi melaporkan harga cabai rawit merah mengalami lonjakan sebesar 23,23 persen secara month to month, dengan harga saat ini mencapai sekitar Rp81.700 per kilogram. Kementerian Perdagangan juga telah berkomunikasi dengan pusat-pusat produksi cabai di beberapa daerah, seperti Jawa Tengah, Jawa Timur dan Sulawesi untuk merespons kenaikan harga tersebut.

    Namun demikian, Budi menegaskan pemerintah tetap mewaspadai beberapa komoditas yang secara historis mengalami lonjakan harga menjelang hari besar keagamaan atau puasa Ramadan. "Seperti beras, daging sapi, daging ayam, telur ayam dan bawang putih," katanya.

    Hal yang sama juga ditemukan Ketua Komisi IV DPR RI, Titiek Soeharto, saat mengunjungi Yogyakarta beberapa waktu lalu. Titiek meninjau sejumlah kios pedagang dan turut membeli beberapa bahan pokok. Dari hasil pemantauan, ia menemukan harga cabai mengalami kenaikan, sementara beberapa jenis sayuran justru mengalami sedikit penurunan harga. 

    “Ternyata yang naik hanya cabai, sedangkan harga sayur-sayuran turun, meskipun tidak terlalu banyak. Mudah-mudahan tidak ada lonjakan harga. Jika nanti ada lonjakan, diharapkan pemerintah bisa segera turun tangan untuk menstabilkan harga,” ujarnya di Pasar Beringharjo, Yogyakarta, Rabu, 19 Februari 2025.

    Menurut tinjauan Komisi IV, harga cabai rawit yang sebelumnya Rp50.000 per kilogram naik menjadi Rp75.000 per kilogram. Lalu cabai keriting merah naik dari Rp35.000 menjadi Rp40.000 per kilogram.

    Harga Pangan 3 Maret 2025: Cabai Rawit Merah Melejit, Beras Juga Mengalami Kenaikan

    Petani cabai di Bojoneoro. Foto:

    Berdasarkan data dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional yang dikelola Bank Indonesia, harga pangan di berbagai provinsi menunjukkan tren kenaikan yang cukup signifikan, khususnya untuk komoditas cabai dan beras.  

    Harga beras per kilogram pun bervariasi di tiap provinsi, dengan harga terendah tercatat di Sulawesi Barat Rp13.500 per kg dan harga tertinggi di Jawa Tengah Rp14.600 per kg. Berikut daftar harga beras di beberapa provinsi:  

    1. Sulawesi Barat – Rp13.500  
    2. Sulawesi Selatan – Rp13.550  
    3. Aceh – Rp13.750  
    4. Nusa Tenggara Barat – Rp13.850  
    5. Sumatera Utara – Rp13.950  
    6. Sulawesi Utara – Rp14.100  
    7. Jawa Timur – Rp14.200  
    8. DI Yogyakarta – Rp14.300  
    9. Lampung – Rp14.550  
    10. Jawa Barat – Rp14.550  
    11. Jawa Tengah – Rp14.600  
    12. Sulawesi Tengah – Rp14.600
    13. Gorontalo – Rp14.750
    14. Banten – Rp14.850
    15. Sumatera Selatan – Rp14.950
    16. Sulawesi Tenggara – Rp15.000
    17. Jambi – Rp15.050
    18. Kepulauan Bangka Belitung – Rp15.050
    19. Kepulauan Riau – Rp15.200
    20. Bengkulu – Rp15.300
    21. Bali – Rp15.350
    22. Nusa Tenggara Timur – Rp15.400
    23. DKI Jakarta – Rp15.700
    24. Kalimantan Timur – Rp16.000
    25. Riau – Rp16.050
    26. Maluku – Rp16.200
    27. Papua Barat – Rp16.450
    28. Kalimantan Barat – Rp16.500
    29. Kalimantan Utara – Rp16.550
    30. Maluku Utara – Rp16.700
    31. Papua – Rp16.800
    32. Sumatera Barat – Rp17.100
    33. Kalimantan Selatan – Rp17.100
    34. Kalimantan Tengah – Rp17.450


    Provinsi dengan harga beras tertinggi saat ini adalah Kalimantan Tengah dan Sumatera Barat yang mencapai Rp17.450 per kg, sementara harga terendah masih dipegang oleh Sulawesi Barat di Rp13.500 per kg.

    Selain itu, harga beras berdasarkan kualitas juga mengalami perubahan: 

    - Beras kualitas bawah I naik 0,36 persen ke Rp14.050 per kg 
    - Beras kualitas medium I naik 0,33 persen ke Rp15.350 per kg 
    - Beras kualitas super II naik 0,31 persen ke Rp16.250 per kg 
    - Beras kualitas medium II dan beras kualitas bawah II tetap stabil di Rp15.200 dan Rp13.800 per kg 

    Cabai Rawit Merah Melonjak Tajam 

    Kenaikan harga paling mencolok terjadi pada cabai rawit merah, yang melonjak 28,46 persen atau Rp22.950, sehingga kini dibanderol Rp103.600 per kg.  

    Cabai jenis lain juga mengalami lonjakan harga yang cukup tajam:  

    1. Cabai merah keriting naik 20,23 persen ke Rp68.350 per kg  
    2. Cabai merah besar naik 15,81 persen ke Rp65.550 per kg  
    3. Cabai rawit hijau naik 14,68 persen ke Rp69.150 per kg  

    Daging dan Komoditas Lain 

    Untuk komoditas daging, harga daging ayam ras segar naik 2,46 persen ke Rp37.450 per kg, sementara daging sapi kualitas 1 naik 1,01 persen ke Rp140.300 per kg, dan daging sapi kualitas 2 naik 1,03 persen ke Rp131.950 per kg. Minyak goreng kemasan juga mengalami sedikit kenaikan, dengan minyak goreng curah naik 0,54 persen ke Rp18.750 per kg, sedangkan minyak goreng kemasan bermerek 1 dan 2 tetap di Rp22.100 dan Rp21.000 per kg. 

    Bawang dan Gula 

    1. Bawang merah ukuran sedang naik 9,22 persen ke Rp41.450 per kg  
    2. Bawang putih ukuran sedang naik 1,11 persen ke Rp45.700 per kg  
    3. Gula pasir lokal stabil di Rp18.650 per kg, sementara gula pasir kualitas premium naik 0,25 persen ke Rp19.700 per kg.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Dian Finka

    Bergabung di Kabar Bursa sejak 2024, sering menulis pemberitaan mengenai isu-isu ekonomi.