Logo
>

IHK Februari Tercatat Deflasi, MYOR Turun 40 Poin

Ditulis oleh Deden Muhammad Rojani
IHK Februari Tercatat Deflasi, MYOR Turun 40 Poin
Ilustrasi aktivitas perdagangan di pasar rakyat.

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Bank Indonesia (BI) mencatat Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Februari 2025 mengalami deflasi dibandingkan bulan sebelumnya.

     Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), IHK Februari 2025 tercatat deflasi sebesar 0,48 persen (mtm), sehingga secara tahunan IHK mengalami deflasi 0,09 persen (yoy), menurun dari inflasi bulan sebelumnya sebesar 0,76 persen (yoy).

    Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Ramdan Denny Prakoso, menjelaskan bahwa deflasi ini terutama disebabkan oleh penurunan harga pada kelompok administered prices dan kelompok volatile food.

    “Deflasi terjadi akibat penurunan harga pada kelompok administered prices yang terutama disumbang oleh komoditas tarif listrik, serta kelompok volatile food yang dipengaruhi oleh penurunan harga daging ayam ras, bawang merah, dan aneka cabai,” ungkap Ramdan dalam keterangan resminya, Selasa 4 Maret 2025.

    Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat fenomena langka dalam perekonomian Indonesia dengan melaporkan terjadinya deflasi tahunan pada Februari 2025. 

    Ini merupakan pertama kalinya dalam 25 tahun terakhir, atau sejak Maret 2000, Indeks Harga Konsumen (IHK) mengalami penurunan secara tahunan (year on year/YoY).

    Penurunan IHK dari 105,58 pada Februari 2024 menjadi 105,48 pada Februari 2025 mencerminkan deflasi sebesar 0,09 persen (YoY). Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti, dalam konferensi pers yang digelar pada Senin, 3 Maret 2025,, mengungkapkan bahwa terakhir kali deflasi tahunan terjadi pada Maret 2000 dengan penurunan sebesar 1,01 persen (YoY). 

    Berbeda dengan tahun 2000 ketika deflasi terutama dipicu oleh penurunan harga bahan makanan, pada Februari 2025 faktor utama yang mendorong deflasi berasal dari kelompok Perumahan, Air, Listrik, dan Bahan Bakar Rumah Tangga. 

    Sektor ini mencatat penurunan signifikan, terutama dipicu oleh deflasi tarif listrik yang mencapai 46,45 persen (YoY) dengan andil sebesar 2,16 persen terhadap deflasi nasional.

    Di sisi lain, kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau juga turut menyumbang deflasi, meskipun dalam skala yang lebih kecil. 

    Beberapa komoditas pangan seperti cabai rawit, bawang putih, kangkung, dan bawang merah masih mengalami inflasi, sehingga inflasi pada kelompok volatile food tercatat sebesar 0,56 persen (YoY) dengan andil inflasi hanya 0,1 persen terhadap IHK. 

    Hal ini menunjukkan bahwa penurunan harga bahan makanan tidak terjadi secara merata, mengindikasikan adanya faktor eksternal yang mempengaruhi harga komoditas tertentu.

    Sementara itu, kelompok Perawatan Pribadi dan Lainnya yang masuk dalam komponen inti tetap mengalami inflasi sebesar 8,43 persen (YoY) dengan andil sebesar 0,52 persen terhadap inflasi umum. 

    Kenaikan harga emas perhiasan yang terus berlanjut sejak Februari 2022 menjadi faktor utama di kelompok ini, mencatat inflasi sebesar 41,49 persen dengan andil 0,42 persen. 

    Selain itu, produk kebutuhan sehari-hari seperti pasta gigi dan sampo juga mengalami kenaikan harga, masing-masing sebesar 2,91 persen dan 1,74 persen, meskipun andilnya relatif kecil terhadap inflasi secara keseluruhan.

    Secara bulanan (month to month/MtM), Februari 2025 juga mencatat deflasi sebesar 0,48 persen, sementara secara tahun kalender (year to date/YtD), deflasi mencapai 1,24 persen. 

    Penurunan harga yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir dapat memberikan dampak positif bagi daya beli masyarakat, terutama bagi kelompok berpendapatan tetap. 

    Namun, tren deflasi yang berkepanjangan juga berisiko menekan aktivitas ekonomi jika berlanjut dalam jangka panjang, mengingat penurunan harga dapat mengindikasikan perlambatan permintaan dan investasi.

    Fenomena ini menjadi perhatian bagi pemerintah dan pelaku ekonomi dalam menentukan kebijakan moneter dan fiskal ke depan. Jika tren deflasi terus berlanjut, intervensi melalui kebijakan stimulus ekonomi mungkin diperlukan untuk menjaga stabilitas harga dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

    Saham MYOR Memerah, Laba Pulih

    Mayora Indah Tbk (MYOR) mencatatkan penurunan harga saham sebesar 1,86 persen ke level Rp2.110 pada perdagangan terakhir. Saham MYOR dibuka pada level Rp2.150, sempat mencapai titik tertinggi di Rp2.150, dan menyentuh titik terendah di Rp2.110. 

    Dengan total volume perdagangan mencapai 17,88 ribu lot dan nilai transaksi sebesar Rp3,8 miliar, saham MYOR menunjukkan dinamika pergerakan yang cukup signifikan.

    Dari sisi kinerja keuangan, Mayora Indah melaporkan laba bersih tahun fiskal 2024 sebesar Rp3 triliun, mengalami penurunan 6 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Meskipun demikian, angka ini masih sesuai dengan ekspektasi pasar, karena mencerminkan 98 persen dari proyeksi konsensus untuk tahun 2024. 

    Pemulihan laba bersih terlihat lebih baik pada kuartal IV 2024 dibandingkan kuartal sebelumnya, meskipun masih lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu. 

    Laba bersih kuartal IV 2024 tercatat sebesar Rp985 miliar, lebih tinggi dibandingkan kuartal III 2024 yang hanya Rp298 miliar, namun masih di bawah capaian kuartal IV 2023 yang mencapai Rp1,17 triliun.

    Faktor utama yang memengaruhi kinerja MYOR adalah margin laba kotor yang mengalami pemulihan meskipun masih dalam kondisi menantang. Pada kuartal IV 2024, margin laba kotor sedikit membaik menjadi 20,9 persen dibandingkan kuartal sebelumnya yang hanya 20,5 persen. 

    Namun, angka ini masih jauh di bawah capaian kuartal IV 2023 yang mencapai 26,7 persen. Pemulihan margin ini didorong oleh kenaikan harga jual pada Oktober 2024 serta penguatan nilai tukar dolar AS terhadap rupiah. 

    Kendati demikian, secara keseluruhan, margin laba kotor untuk tahun 2024 hanya mencapai 23 persen, masih di bawah target minimum manajemen yang sebesar 25 persen. Harga bahan baku, terutama kopi dan kakao, yang masih tinggi menjadi tantangan utama dalam menjaga margin keuntungan perusahaan.

    Di sisi lain, normalisasi beban operasional turut memberikan dampak positif bagi kinerja perusahaan. Setelah mengalami lonjakan pada kuartal III 2024 akibat pembukaan dua pabrik baru, beban operasional kembali ke tingkat yang lebih stabil pada kuartal IV. 

    Hal ini berkontribusi terhadap pemulihan laba usaha menjadi Rp1,18 triliun, meskipun masih turun 22 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Selain itu, keuntungan kurs juga menjadi faktor pendukung yang signifikan. 

    MYOR mencatatkan keuntungan kurs sebesar Rp233 miliar pada kuartal IV 2024, berbanding terbalik dengan kerugian kurs sebesar Rp257 miliar pada kuartal sebelumnya, seiring dengan kembali menguatnya rupiah terhadap dolar AS.

    Dari sisi pendapatan, MYOR mencatatkan pencapaian yang solid dengan menembus angka Rp10,4 triliun pada kuartal IV 2024, meningkat 21 persen secara tahunan dan 11 persen secara kuartalan. 

    Dengan pencapaian ini, total pendapatan MYOR sepanjang tahun 2024 mencapai Rp36,1 triliun, tumbuh 15 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini bahkan melampaui target maksimum yang ditetapkan manajemen sebesar 12 persen YoY, menandakan peningkatan kapasitas produksi yang efektif setelah penambahan pabrik baru.

    Ke depan, fokus utama pasar akan tertuju pada strategi MYOR dalam meningkatkan margin keuntungan serta proyeksi pertumbuhan pendapatan untuk tahun 2025. Dalam earnings call sebelumnya, manajemen MYOR menargetkan pertumbuhan pendapatan yang serupa dengan tahun 2024, menunjukkan optimisme terhadap prospek bisnis di tengah tantangan yang ada. 

    Dengan kombinasi pemulihan laba, pertumbuhan pendapatan yang solid, serta strategi harga yang adaptif, MYOR berpotensi melanjutkan tren positifnya dalam beberapa kuartal mendatang.(*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Deden Muhammad Rojani

    Vestibulum sagittis feugiat mauris, in fringilla diam eleifend nec. Vivamus luctus erat elit, at facilisis purus dictum nec. Nulla non nulla eget erat iaculis pretium. Curabitur nec rutrum felis, eget auctor erat. In pulvinar tortor finibus magna consequat, id ornare arcu tincidunt. Proin interdum augue vitae nibh ornare, molestie dignissim est sagittis. Donec ullamcorper ipsum et congue luctus. Etiam malesuada eleifend ullamcorper. Sed ac nulla magna. Sed leo nisl, fermentum id augue non, accumsan rhoncus arcu. Sed scelerisque odio ut lacus sodales varius sit amet sit amet nibh. Nunc iaculis mattis fringilla. Donec in efficitur mauris, a congue felis.