Logo
>

Permintaan Karet Turun, Bagaimana Peluang Dua Emiten ini?

Ditulis oleh Yunila Wati
Permintaan Karet Turun, Bagaimana Peluang Dua Emiten ini?

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) Sumatra Utara (Sumut) baru-baru ini mengungkapkan adanya penurunan signifikan dalam permintaan karet alam yang memenuhi aturan anti deforestasi Eropa, atau EUDR (The European Union Deforestation-free Regulation). Lantas, bagaimana peluang dua emiten terkait sepanjang September ini?

    Sebelumnya, Edy Irwansyah, Sekretaris Eksekutif Gapkindo Sumut, menyatakan bahwa penurunan ini terlihat jelas dari menurunnya volume ekspor karet alam Sumut ke Eropa. Pada Juli, ekspor karet alam Sumut ke Eropa mencatatkan angka 1,3 persen dari total ekspor, jauh berkurang dibandingkan dengan 7,53 persen pada Juni dan 18,68 persen pada Mei.

    Bahkan, beberapa pembeli diketahui membatalkan kontrak untuk karet yang memenuhi standar EUDR. Edy menjelaskan bahwa aturan EUDR baru mulai berlaku pada 30 Desember 2024, mungkin menjadi faktor di balik penurunan tersebut.

    Volume ekspor karet alam Sumut pada Juli 2024 mengalami penurunan tipis sebesar 1,28 persen dibandingkan Juni, menjadi 19.308 ton. Jika dibandingkan dengan Juli 2023, penurunan ini cukup tajam, yakni mencapai 23,47 persen, dari 25.229 ton pada periode yang sama tahun lalu.

    Edy menambahkan bahwa sebagian dari ekspor bulan Juli masih untuk kontrak yang memenuhi aturan EUDR. Meski permintaan untuk karet berstandar EUDR menurun, hal ini belum memicu peningkatan permintaan untuk karet non-EUDR.

    Untuk pengapalan Juli 2024, karet alam dari Sumut diekspor ke 26 negara, dengan lima negara utama sebagai tujuan yaitu: Jepang (46,81 persen dari total ekspor), Amerika Serikat (14,29 persen), Brasil (6,06 persen), India (5,22 persen), dan Kanada (2,94 persen).

    Sementara ekspor ke Eropa, yang mencakup 12 negara seperti Belgia, Prancis, Jerman, dan Italia, hanya menyumbang 1,3 persen dari total ekspor, dan umumnya terdiri dari karet remah (SIR/TSR) untuk bahan baku pembuatan ban.

    Harga karet di pasar juga menunjukkan pergerakan signifikan. Harga karet SICOM-TSR20 rata-rata bulan Juli adalah 163,47 sen AS per kg, turun 10,39 sen dari bulan Juni. Namun, di bursa berjangka karet Singapura, harga closing SICOM-TSR20 pada 28 Agustus mencapai 182,2 sen AS, menunjukkan perbaikan yang berarti.

    Di sisi lain, produksi karet di Sumatra Utara mengalami gangguan akibat curah hujan yang tidak menentu. Diperkirakan, pasokan bahan olah karet (BOKAR) bulan ini akan tetap terbatas, yang dapat mempengaruhi kinerja pabrik pengolahan karet karena ketersediaan bahan baku yang berkurang.

    Peluang Dua Emiten Karet

    Di Bursa Efek Indonesia, tercatat ada dua emiten karet yang masih menunjukkan pergerakan, yaitu PT London Sumatera TBK dengan kode saham LSIP dan PT Pinago Utama Tbk dengan kode saham PNGO. Kedua saham ini menunjukkan pergerakan yang berbeda.

    PNGO pada perdagangan 30 Agustus 2024 ditutup turun sebesar 16,38 persen atau setara dengan Rp380 dari penutupan sebelumnya sebesar Rp2.320.

    Walau begitu, PNGO telah merilis laporan kinerja semester pertama tahun 2024 yang menunjukkan hasil positif dalam beberapa aspek, meskipun ada penurunan pada pendapatan.

    Kinerja Laba Bersih pada semester I-2024 tercatat sebesar Rp110 miliar. Angka ini mengalami kenaikan signifikan sebesar 22,4 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Peningkatan laba bersih ini menunjukkan adanya perbaikan dalam efisiensi operasional dan strategi perusahaan yang berhasil memitigasi tantangan-tantangan yang ada.

    Meskipun laba bersih mengalami kenaikan, pendapatan PNGO mencatatkan penurunan sebesar 12,5 persen secara year-on-year (YoY), mencapai Rp923 miliar di semester I 2024. Penurunan ini menggambarkan adanya tantangan dalam penjualan atau perubahan dalam pasar yang mempengaruhi total pendapatan perusahaan.

    Dalam periode ini, pergerakan harga saham PNGO menjadi perhatian para investor. Meskipun ada penurunan dalam pendapatan, peningkatan laba bersih dapat memengaruhi persepsi pasar terhadap valuasi saham PNGO. Investor disarankan untuk mengikuti perkembangan terbaru dan mempertimbangkan faktor-faktor fundamental dalam menilai harga wajar saham PNGO.

    Secara keseluruhan, PT Pinago Utama Tbk. menunjukkan ketahanan dalam kinerja keuangan dengan peningkatan laba bersih, meskipun menghadapi penurunan pendapatan. Ke depan, investor akan memantau bagaimana perusahaan mengelola tantangan ini dan strategi apa yang diterapkan untuk mempertahankan kinerja positif.

    Bagaimana dengan LSIP?

    Hingga penutupan perdagangan 30 Agustus 2024, LSIP mencatatkan kenaikan saham sebesar 0,56 persen atau bertambah lima poin dari penutupan sebelumnya yaitu Rp885. Memang, kenaikan ini mendapat sokongan besar dari sentimen kelapa sawit atau CPO.

    PT PP London Sumatra Tbk. (LSIP), emiten CPO yang tergabung dalam Grup Salim, berhasil mencatatkan peningkatan laba bersih yang signifikan sepanjang kuartal I 2024. Meskipun mengalami penurunan dalam pendapatan dan produksi, perusahaan ini menunjukkan ketahanan keuangan yang positif.

    Di kuartal pertama 2024, LSIP membukukan laba bersih sebesar Rp269,3 miliar. Pencapaian ini mencerminkan performa yang kuat, bahkan di tengah tantangan yang dihadapi dalam sektor sawit.

    Pendapatan LSIP mencapai Rp879,4 miliar di kuartal I 2024. Ini mencatatkan penurunan sebesar 2,73 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp904,18 miliar. Penurunan ini terutama disebabkan oleh penurunan volume penjualan produk sawit. Namun, manajemen LSIP menjelaskan bahwa penurunan volume penjualan ini sebagian besar diimbangi oleh kenaikan harga jual rata-rata produk sawit, yang membantu mengurangi dampak negatif dari penurunan penjualan.(*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Yunila Wati

    Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

    Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

    Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79