Logo
>

Prabowo Resmikan 26 Pembangkit Listrik dan 11 Transmisi di 18 Provinsi

Ditulis oleh Pramirvan Datu
Prabowo Resmikan 26 Pembangkit Listrik dan 11 Transmisi di 18 Provinsi

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan meresmikan 26 pembangkit listrik serta 11 transmisi dan gardu induk yang tersebar di 18 provinsi.

    Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Yusuf Permana, menyatakan peresmian akan dipusatkan di PLTA Jatigede, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. "PLTA Jatigede merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) di sektor ketenagalistrikan. Presiden akan meresmikan proyek-proyek yang siap beroperasi di seluruh Indonesia," ujarnya di Jakarta, Senin, 20 Januari 2025.

    PLTA Jatigede memiliki kapasitas 2x55 megawatt (MW) dan memanfaatkan aliran air dari Waduk Jatigede. Proyek ini telah diinisiasi sejak era Presiden Soekarno pada 1963 dan dilanjutkan kembali dengan groundbreaking pada 2015.

    Daftar Pembangkit yang Akan Diresmikan:

    • PLTA Asahan 3 #1 dan #2
    • PLTP Sorik Marapi #2
    • PLTA Jatigede
    • PLTGU Jawa 1
    • PLTGU Muara Tawar Add On Blok 2, 3, 4
    • PLTGU Jawa Bali 1 Tambak Lorok
    • PLTS IKN 10 MW
    • PLTU Kalselteng - 2 #1 dan #2
    • MPP Sulselbar (BMPP Nusantara #1)
    • PLTU Palu - 3 #1 dan #2
    • PLTU Sulut -1 #1
    • PLTM Minihidro Aceh Tersebar
    • PLTBm Sadai Bangka Selatan
    • PLTM Ordi Hulu
    • PLTBm Deli Serdang
    • PLTS Lisdes (berbagai wilayah termasuk Pajangan, Sadulang Kecil, Sapapan, Sapangkur Kecil, dan Saur)
    • PLTM Koro Yaentu
    • PLTM Dominanga
    • PLTS Lisdes Tanamalala

    Daftar Transmisi dan Gardu Induk yang Akan Diresmikan:

    • SUTET 275 kV Muara Enim - Gumawang dan GI 150 kV Lampung 1
    • SUTT 150 kV Kendawangan - Marau - Sukamara dan GI 150 kV Sukamara Ext
    • GI 150 kV Kariangau arah GIS 4 KIPP serta SUTT 150 kV Kariangau - Landing Point GIS 4 KIPP
    • GI 150 kV Kolaka - PT Antam Pomala dan GI 150 kV Kolaka Ext
    • SUTT 150 kV PLTMG Luwuk - Al Luwuk dan GI 150 kV Luwuk
    • SUTT 70 kV GI PLTMG Flores - GI Labuan Bajo dan GI 66 kV Labuan Bajo
    • SUTET 500 kV Muara Karang Baru - Durikosambi
    • GITET 500 kV Ampel Boyolali (2x500 MVA) dan jaringan terkait di Ungaran, Pedan, Bringin, serta Mojosongo
    • SUTT 150 kV Duren Tiga II/Ragunan (GIS) - Depok II Sirkit 1 Extension IBT 4
    • GITET 500 kV Cilegon

    Proyek-proyek ini mencerminkan komitmen pemerintah dalam mempercepat pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan guna mendukung pertumbuhan ekonomi dan pemerataan energi di seluruh nusantara.

    Atasi Kesenjangan Energi

    PT PLN Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat mengungkapkan bahwa hingga akhir 2024, rasio elektrifikasi di wilayah tersebut tercatat mencapai 97,53 persen, dengan 99,02 persen desa atau 7.361 desa sudah teraliri listrik.

    General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat, Rizky Mochamad, mengatakan di Jayapura, bahwa elektrifikasi di Papua merupakan bagian dari inisiatif nasional untuk mengatasi kesenjangan energi di seluruh Indonesia. Kini, hasilnya semakin terasa, memberikan dampak yang lebih signifikan. Seperti dalam pernyataan resmi di Jakarta, Jumat 3 Januari 2024.

    Listrik, menurut Rizky, telah menjadi pendorong utama bagi perkembangan ekonomi, pembukaan akses pendidikan, serta peningkatan kualitas layanan kesehatan di Papua, wilayah yang sebelumnya terbatas dalam hal infrastruktur tersebut.

    Dia menambahkan, PLN terus berkomitmen untuk menunjukkan dedikasi dan ketangguhannya dalam menghadirkan listrik ke seluruh penjuru Tanah Papua. Sebagaimana diketahui, wilayah Papua menghadapi berbagai tantangan besar, mulai dari kondisi geografis yang sulit, biaya tinggi, hingga medan yang penuh rintangan, yang mengharuskan adanya kerja sama erat dalam menyediakan energi di daerah tersebut.

    PT PLN (Persero) membutuhkan tambahan dana hampir Rp4.000 triliun untuk membangun infrastruktur transisi energi di Indonesia.

    Direktur Manajemen Risiko Perubahan PLN Suroso Isnandar menjelaskan bahwa berbagai infrastruktur dengan kapasitas besar perlu disiapkan guna mendukung target tersebut.

    “Kebutuhan listrik di Indonesia semakin meningkat, sementara sumber utama saat ini masih dari batu bara. Namun, PLN tidak lagi diperbolehkan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batu bara, sehingga harus ada pembangkit pengganti dengan kapasitas besar,” kata Suroso dalam acara Economic Outlook 2025 di Hotel Raffles, Jakarta, Selasa, 10 Desember 2024.

    Infrastruktur Energi Baru Terbarukan

    Menurut Suroso, untuk sektor ketenagalistrikan, total kebutuhan dana hingga tahun 2040 mencapai USD235 miliar atau sekitar Rp3.727 triliun dengan kurs Rp15.862 per dolar AS.

    Dana tersebut akan dialokasikan untuk berbagai proyek, antara lain, membangun infrastruktur Energi Baru Terbarukan (EBT) sebesar USD80 miliar untuk menggantikan PLTU batu bara dengan kapasitas 33 gigawatt (GW).

    Selain itu, dana tersebut akan digunakan untuk membangun infrastruktur Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) berkapasitas 22 GW dengan kebutuhan dana sebesar USD33 miliar.

    “Energi terbarukan variabel seperti tenaga surya dan angin, yang memerlukan investasi USD43 miliar,” sambungnya.

    Selain itu, PLN juga berencana membangun sistem penyimpanan energi berbasis baterai (Battery Energy Storage System/BESS) berkapasitas 32 GWh dengan anggaran USD6 miliar.(*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Pramirvan Datu

    Pram panggilan akrabnya, jurnalis sudah terverifikasi dewan pers. Mengawali karirnya sejak tahun 2012 silam. Berkecimpung pewarta keuangan, perbankan, ekonomi makro dan mikro serta pasar modal.