Logo
>

Rupiah Loyo, Biaya Haji 2025 Naik Lima Persen

Ditulis oleh KabarBursa.com
Rupiah Loyo, Biaya Haji 2025 Naik Lima Persen

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Biaya haji tahun 2025 diperkirakan akan mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2024.

    Untuk diketahui, Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) tahun 2024 sebesar Rp93,41 juta per jemaah. Dari jumlah itu, Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) yang ditanggung jemaah sebesar Rp56,04 juta (60 persen) dan nilai manfaat dari BPKH sebesar Rp37,36 juta (40 persen).

    Anggota Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) Amri Yusuf menyatakan bahwa pembahasan pembiayaan haji tahun 2025 belum dilakukan karena operasional haji tahun 2024 baru saja berakhir.

    Katanya, setelah operasional haji berakhir, selanjutnya akan dilakukan pertanggungjawaban penyelenggaraan haji tahun 2024.

    "Pembahasannya diperkirakan sekitar Oktober, mungkin bisa dengan anggota DPR yang baru," ujar Amri.

    Amri mengatakan, pembahasan BPIH akan dilakukan oleh Kementerian Agama (Kemenag) dan Komisi VIII DPR.

    Meski begitu, BPKH memperkirakan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) tahun 2025 akan naik. Kenaikan ini di antaranya dipengaruhi oleh faktor inflasi, kurs, dan avtur.

    "(Perkiraan) kalau dalam hitungan kami itu naiknya 5 persen, sekitar Rp2 juta sampai dengan Rp3 juta. Mungkin tahun depan (BPIH) bisa Rp95 juta atau Rp96 juta," jelas Amri.

    Sebagai informasi, BPIH terdiri dari dua komponen, yaitu Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) yang ditanggung jemaah dan penggunaan nilai manfaat dari BPKH.

    Sementara itu, Ketua Komisi Nasional Haji, Mustolih Siradj, juga memprediksi BPIH akan naik. Dia menyebutkan faktor internal atau dalam negeri yang dapat mempengaruhi kenaikan antara lain pembiayaan manasik, pembuatan seragam batik bagi jemaah, operasional haji di dalam negeri, kelompok bimbingan haji, dan kontrak penerbangan.

    Sedangkan faktor eksternal dipengaruhi oleh situasi ekonomi di Arab Saudi, konstelasi perang di Timur Tengah, kurs mata uang, dan faktor lainnya.

    "Nanti tinggal bagaimana biaya yang ditanggung jemaah dan biaya dari nilai manfaat, apakah persentasenya seperti tahun ini 60 persen Bipih, 40 persen nilai manfaat, atau 70 persen Bipih, 30 persen nilai manfaatnya, ini supaya ada keadilan karena nilai manfaat juga haknya jemaah haji tunggu," jelas Mustolih.

    Pertamina Patra Niaga Suplai Avtur untuk Keberangkat Jemaah Haji

    PT Pertamina Patra Niaga berhasil memenuhi kebutuhan avtur di 13 bandara yang melayani penerbangan haji di seluruh Indonesia.

    "Pertamina Patra Niaga bersama pemerintah, otoritas bandara, maskapai, dan lembaga lainnya senantiasa berkoordinasi sehingga operasional penerbangan haji tahun 2024 berhasil kami tunaikan dengan menjaga ketahanan stok avtur untuk menjamin keberlanjutan suplai avtur ke maskapai," ujar Direktur Pemasaran Pusat dan Niaga PT Pertamina Patra Niaga, Maya Kusmaya, Selasa, 23 Juli 2024.

    "Rata-rata penyaluran masa penerbangan haji adalah 12.680 KL per hari atau naik sekitar 11 persen dari rataan harian normal sebesar 11.428 KL per hari," sambungnya.

    Sebagai pendukung penyediaan bahan bakar avtur untuk penerbangan ibadah haji 2024, PT Pertamina Patra Niaga mencatat penyaluran sebanyak 95.000 kiloliter (KL) avtur dari fase keberangkatan dan fase kepulangan.

    Fase keberangkatan berlangsung pada 12 Mei sampai dengan 10 Juni 2024 dan fase pemulangan pada 22 Juni hingga 22 Juli 2024.

    Maya menambahkan, penyaluran avtur di 13 AFT (Aviation Fuel Terminal) di bandara embarkasi dan debarkasi selama penerbangan haji juga didukung oleh penambahan sarana, dari mulai refueller, storage tank, dan puluhan petugas yang melayani kebutuhan avtur maskapai penerbangan haji.

    "Selain menambah jam operasional selama 24 jam selama penerbangan haji, kami juga menambah operator refueller pada jam-jam penerbangan haji untuk mendukung armada truk refueller yang kami tambahkan di 13 bandara tersebut, serta berkoordinasi dengan pihak pihak terkait untuk penyiapan parking stand dan uplift volume," ucap Maya.

    Sebanyak 13 bandara yang dimaksud, yakni Bandara Iskandar Muda (Aceh) Bandara Kualanamu (Medan), Bandara Minangkabau (Padang), Bandara Hang Nadim (Batam), dan Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II (Palembang).

    Selain itu, Bandara Sultan Hasanuddin (Makassar), Bandara Lombok (Lombok), dan Bandara Kertajati (Majalengka).

    Kondisi Rupiah

    Ketidakpastian eksternal yang meningkat, terutama terkait pemilihan presiden AS, diperkirakan dapat memperburuk sentimen risiko pasar yang berpotensi melemahkan rupiah.

    Direktur Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, mengungkapkan bahwa mundurnya Joe Biden dari bursa pemilihan presiden AS meningkatkan ketidakpastian, sehingga memperburuk sentimen pasar yang didorong oleh risiko.

    "Hal ini, ditambah dengan kekhawatiran bahwa potensi kepemimpinan Donald Trump juga dapat menyebabkan lebih banyak konflik dengan China, sehingga membebani mata uang regional," kata Ibrahim, Selasa 23 Juli 2024.

    Para analis memperkirakan jika Trump terpilih sebagai Presiden AS maka berpotensi menghasilkan inflasi yang lebih tinggi, terutama jika dia melanjutkan kebijakan pembatasan perdagangan yang lebih ketat dan tarif impor yang lebih tinggi terhadap China.

    Di sisi lain, sentimen domestik menunjukkan pasar terus memantau nasib APBN 2025 di bawah pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming yang berada dalam dilema. Pasangan tersebut harus merealisasikan janji politik mereka kepada masyarakat.

    Ibrahim juga menyebutkan bahwa anggaran terbatas akibat warisan utang yang menggunung dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ditambah lagi, belanja yang semakin besar seperti program makan bergizi gratis yang direncanakan tahun depan senilai Rp71 triliun, kenaikan gaji PNS, food estate, pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, serta program-program prioritas lainnya yang membutuhkan dana besar.

    "Kemudian, sinyal kenaikan gaji bagi para Aparatur Sipil Negara (ASN) pada tahun depan, termasuk Pegawai Negeri Sipil (PNS) di dalamnya," kata Ibrahim. (*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi