KABARBURSA.COM - Inflasi mendasar di AS mengalami penurunan untuk bulan keempat berturut-turut pada Juli, memberikan indikasi bahwa Federal Reserve mungkin akan melanjutkan rencananya untuk menurunkan suku bunga pada bulan depan.
Indeks harga konsumen inti, yang mengabaikan biaya makanan dan energi, naik 3,2 persen pada Juli dibandingkan tahun lalu. Angka ini merupakan laju pertumbuhan terendah sejak awal tahun 2021.
Laporan dari Biro Statistik Tenaga Kerja pada Rabu 14 Agustus 2024 menunjukkan bahwa indikator bulanan naik 0,2 persen, sedikit lebih tinggi dibandingkan pembacaan Juni yang sangat rendah.
Para ekonom sering kali menganggap indikator inti sebagai tolok ukur yang lebih akurat untuk inflasi mendasar dibandingkan dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) secara keseluruhan.
Indikator tersebut juga menunjukkan kenaikan 0,2 persen dibandingkan bulan sebelumnya dan 2,9 persen dibandingkan tahun lalu. Menurut BLS, hampir 90 persen dari kenaikan bulanan disebabkan oleh kenaikan biaya tempat tinggal, yang meningkat dibandingkan Juni.
Inflasi umum masih menunjukkan tren penurunan karena ekonomi perlahan-lahan beralih ke tingkat yang lebih rendah.
Dengan adanya pelemahan di pasar tenaga kerja, The Fed diperkirakan akan mulai menurunkan suku bunga bulan depan. Namun, besaran pemangkasan suku bunga kemungkinan akan diputuskan berdasarkan data tambahan yang akan dirilis.
Sebelum pertemuan September, para pejabat The Fed akan menganalisis data inflasi lebih lanjut serta laporan ketenagakerjaan lainnya. Laporan tersebut akan menjadi fokus setelah angka-angka mengecewakan pada Juli memicu aksi jual di pasar global dan meningkatkan kekhawatiran resesi.
Gubernur The Fed, Jerome Powell, dan rekan-rekannya baru-baru ini menekankan fokus mereka pada sisi tenaga kerja dari mandat ganda mereka, yang kemungkinan akan dibahas lebih lanjut dalam simposium tahunan mereka di Jackson Hole, Wyoming, minggu depan.
Sementara itu, saham berjangka menunjukkan fluktuasi dan imbal hasil obligasi mengalami kenaikan. Para trader kini menetapkan probabilitas yang lebih rendah untuk pemangkasan sebesar 50 basis poin pada bulan September.
Inflasi AS dan Ekonomi Dunia
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.