Logo
>

Sisi Putih Kebijakan Manufaktur Trump: Industri Hidup Lagi

Walker Forge, perusahaan keluarga di Wisconsin, menilai tarif perdagangan sebagai langkah nyata untuk melindungi industri dalam negeri.

Ditulis oleh Dian Finka
Sisi Putih Kebijakan Manufaktur Trump: Industri Hidup Lagi
Ilustrasi. (Gambar dibuat oleh AI untuk KabarBursa.com)

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM – Kebijakan perdagangan tegas Presiden Donald J. Trump mendapat sambutan hangat dari pelaku industri manufaktur Amerika. Langkah Trump dinilai menghidupkan kembali sektor industri yang selama puluhan tahun tertekan oleh praktik perdagangan tidak adil.

    Walker Forge, perusahaan keluarga di Wisconsin, menilai tarif perdagangan sebagai langkah nyata untuk melindungi industri dalam negeri.

    "Ini pertama kalinya dalam beberapa generasi ada Presiden yang mengutamakan manufaktur Amerika. Tarif ini mengirim pesan jelas: basis industri AS tidak bisa lagi dilemahkan," ujar Will Walker, Presiden Walker Forge, dikutip dari laman resmi White House, Minggu, 27 April 2025

    Dukungan serupa juga datang dari Franchino Mold & Engineering di Michigan.

    "Sangat tidak adil saya bisa beli cetakan dari China lebih murah daripada bahan bakunya di AS. Kami hanya minta keadilan, bukan perlindungan," kata Mike Hetherington, Presiden Franchino Mold.

    ELLWOOD Group, perusahaan logam berusia 115 tahun di Pennsylvania, juga menegaskan perlunya perubahan sistem perdagangan global.

    "Praktik perdagangan yang tidak adil telah merugikan kami. Langkah Presiden Trump perlu didukung," ujar Ben Huffman, CEO ELLWOOD.

    Di sektor die casting, Dyersville Die Cast di Iowa merasakan dampak positif dari kebijakan tarif.

    "Selama 24 tahun saya di industri ini, saya yakin Presiden Trump 100 persen benar soal tarif," tegas Robert Willits, Presiden Dyersville Die Cast.

    TK Mold & Engineering di Michigan mencatat peningkatan permintaan akibat efek reshoring.

    "Dalam tiga hari terakhir, kami menerima tiga permintaan produksi lokal. Ini peluang nyata bagi bisnis kami," ungkap Tom Barr, Presiden TK Mold.

    Industrial Molds di Illinois bahkan mengubah proyeksi bisnis tahunannya menjadi lebih optimistis.

    "Tarif membuat pelanggan kami berpikir ulang soal rantai pasok dan mencari sumber domestik," jelas Andy Peterson, CEO Industrial Molds.

    Lanjutnya, Legacy Precision Molds dan Campbell Press Repair juga turut melaporkan peningkatan aktivitas dan optimisme serupa, seiring dorongan reshoring industri.

    Hillary Thomas dari Westminster Tool menambahkan, permintaan penawaran kami melonjak 25 persen dalam sebulan berkat tarif terhadap pesaing internasional.

    Sementara itu, Metallus Inc., produsen baja berbasis di Ohio, menilai perluasan tarif baja sejalan dengan upaya memperbaiki ketidakseimbangan pasar.

    "Kami mendukung perluasan tarif 232 untuk produk baja," ujar Michael S. Williams, CEO Metallus.

    Todd Olson dari Twin Cities Die Casting mengingatkan bahwa persaingan tidak adil dari luar negeri telah lama menggerus industri AS.

    "Saat produksi di negara berbiaya rendah tumbuh, industri dalam negeri justru menyusut," katanya.

    Para pelaku industri sepakat, kebijakan tarif bukan sekadar melindungi, tetapi menghidupkan kembali jantung industri Amerika.

    Kebijakan Trump terhadap Industri Manufaktur ASPada masa kepemimpinan Presiden Donald Trump periode pertama (2017–2021), sektor manufaktur menjadi salah satu fokus utama kebijakan ekonominya. Sejumlah langkah strategis diterapkan untuk memperkuat basis produksi dalam negeri, meningkatkan lapangan kerja, serta mengurangi ketergantungan terhadap impor. 

    Infografis dibuat oleh AI untuk KabarBursa.com.
    Salah satu kebijakan utama adalah penerapan tarif terhadap barang-barang impor, khususnya dari Tiongkok. Melalui mekanisme Section 301 dan Section 232, pemerintah memberlakukan tarif pada produk baja, aluminium, dan berbagai barang konsumen lainnya. Tujuannya adalah untuk meningkatkan daya saing produk domestik di pasar lokal.

    Trump juga mengesahkan Undang-Undang Pemotongan Pajak dan Penciptaan Lapangan Kerja (Tax Cuts and Jobs Act) pada tahun 2017. Melalui kebijakan ini, tarif pajak korporasi diturunkan secara signifikan dari 35 persen menjadi 21 persen. 

    Selain itu, pemerintahan Trump melakukan deregulasi di berbagai sektor, termasuk lingkungan dan tenaga kerja, dengan tujuan mendorong investasi baru di bidang manufaktur.

    Untuk memperkuat komitmen terhadap produksi dalam negeri, Trump mengeluarkan Executive Order 13788, yang dikenal dengan slogan "Buy American, Hire American". Kebijakan ini mendorong penggunaan produk dalam negeri untuk pengadaan pemerintah dan memperketat aturan visa kerja asing guna mendukung pekerja domestik.

    Pada periode yang sama, dibentuk Office of Trade and Manufacturing Policy (OTMP) yang dipimpin Peter Navarro. OTMP bertugas merancang strategi untuk memperkuat industri manufaktur dan industri pertahanan Amerika Serikat.

    Selama periode tersebut, lapangan kerja di sektor manufaktur menunjukkan peningkatan awal. Namun, menjelang akhir masa jabatan dan terutama pada tahun 2020, sektor ini mengalami tekanan akibat pandemi COVID-19 yang berdampak besar terhadap kegiatan ekonomi nasional.

    Memasuki periode kedua kepemimpinannya pada tahun 2025, Presiden Trump meluncurkan sejumlah kebijakan tambahan yang lebih agresif di sektor manufaktur. Salah satu langkah yang diambil adalah pemberlakuan tarif universal sebesar 10 persen untuk semua barang impor, dengan tarif khusus hingga 60 persen untuk produk dari Tiongkok. 

    Selain itu, rencana untuk mengenakan tarif hingga 100 persen terhadap mobil impor juga diumumkan. Trump turut menghapus aturan de minimis, yang sebelumnya membebaskan barang kiriman kecil dari bea masuk, berdampak pada aktivitas perusahaan-perusahaan e-commerce internasional.

    Dalam sektor fiskal, Trump mengusulkan pemotongan tarif pajak korporasi lebih lanjut menjadi 15 persen bagi perusahaan yang memproduksi barang di dalam negeri. Ia juga menawarkan insentif tambahan seperti pembebasan pajak atas tip pekerja dan bunga pinjaman mobil.

    Kebijakan pengembangan zona industri khusus juga menjadi bagian dari strategi manufakturnya di periode ini. Perusahaan asing yang bersedia memindahkan produksi ke Amerika Serikat ditawarkan berbagai kemudahan, termasuk tarif pajak yang lebih rendah, akses ke infrastruktur federal, dan proses perizinan yang dipercepat.

    Di sisi dampak, kebijakan tarif meningkatkan biaya impor, sementara penguatan produksi dalam negeri mendorong beberapa perusahaan untuk mempertimbangkan relokasi pabrik ke Amerika Serikat. 

    Selain itu, sektor manufaktur dalam negeri mengalami peningkatan aktivitas, meskipun tantangan seperti kenaikan biaya produksi juga mencuat, terutama pada industri yang bergantung pada bahan baku impor.

    Harga barang-barang konsumsi mengalami kenaikan seiring dengan penerapan tarif, yang berpengaruh terhadap daya beli masyarakat. Di sisi ketenagakerjaan, tercipta peluang baru di sektor manufaktur, meski perkembangan ini dibayangi oleh dinamika global dan domestik yang kompleks.

    Seluruh kebijakan tersebut menggambarkan fokus pemerintahan Trump untuk memperkuat kapasitas industri nasional, memperluas lapangan kerja domestik, serta mengurangi ketergantungan Amerika Serikat terhadap rantai pasok internasional.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Dian Finka

    Bergabung di Kabar Bursa sejak 2024, sering menulis pemberitaan mengenai isu-isu ekonomi.