KABARBURSA.COM - Pengamat transportasi, Djoko Setijowarno, menyoroti buruknya tata kelola bisnis angkutan umum truk di Indonesia, setelah terjadinya kecelakaan beruntun yang melibatkan 19 kendaraan di Tol Cipularang pada Senin, 11 November 2024.
"Setiap hari terjadi kecelakaan truk, dan ini menunjukkan bahwa pengelolaan angkutan barang di Indonesia masih jauh dari profesional," ujarnya dalam keterangan tertulis, Jakarta, Jumat, 15 November 2024.
Ia menilai kebijakan keselamatan lalu lintas seringkali bertentangan dengan prioritas ekonomi, seperti upaya menekan tarif angkutan demi menjaga inflasi.
"Namun, mengabaikan keselamatan dapat mengakibatkan kerugian ekonomi jangka panjang yang lebih besar, seperti biaya perawatan kesehatan dan hilangnya produktivitas," jelasnya.
Djoko juga menekankan pentingnya pemerintah untuk mengimplementasikan sekolah mengemudi bagi calon pengemudi angkutan umum, seperti yang diterapkan pada pilot atau nahkoda.
"Sopir truk tidak memiliki pelatihan formal yang memadai. Seharusnya, Kementerian Perhubungan bekerja sama dengan Polri untuk membuat sekolah mengemudi yang formal untuk pengemudi truk dan bus," katanya.
Djoko juga mendesak pemerintah daerah untuk lebih proaktif dalam melakukan pembinaan dan pengujian kendaraan angkutan umum.
"Pemda dan Dinas Perhubungan harus rutin melakukan uji KIR dan memastikan angkutan jalan memenuhi standar keselamatan," tandasnya.
Ia mengingatkan, pemerintah tidak hanya bertindak reaktif, seperti menanggapi masalah setelah terjadi kecelakaan, tetapi harus bertindak cerdas dan terencana agar keselamatan transportasi terjamin.
"Jika kecelakaan masih terjadi setelah langkah-langkah pencegahan diterapkan, barulah itu bisa dianggap sebagai nasib, bukan kesalahan yang dapat dibebankan kepada masyarakat," tegas Djoko.
Menhub Dorong SDM
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mendorong agar sumber daya manusia (SDM) di sektor transportasi terus ditingkatkan kualitasnya. Pasalnya, SDM menjadi salah satu tonggak utama keberhasilan dan kemajuan transportasi.
“Keberhasilan dan kemajuan sektor transportasi sangat bergantung pada SDM berkualitas yang mampu merancang, memelihara, mengoperasikan, serta mengeksplorasi sistem transportasi. Untuk itu, pembangunan SDM sangat penting untuk mencetak talenta unggul Indonesia di sektor transportasi,” ujar Menhub.
Budi menekankan, dalam 10 tahun terakhir, pembangunan masif pada sektor transportasi telah memperkuat fondasi ekonomi dan sosial Indonesia.
Pencapaian besar ini meliputi pembangunan infrastruktur fisik dan transformasi digital. Maka, SDM transportasi yang ada saat ini dan masa mendatang, perlu memperlengkapi diri agar mampu menghadapi transformasi digital serta kecanggihan infrastruktur terkini.
“SDM transportasi harus terus meng-upgrade diri agar bisa beradaptasi di tengah perubahan zaman yang begitu cepat. Pengembangan diri diantaranya bisa melalui program pendidikan dan pelatihan untuk mewujudkan sistem transportasi inovatif dan berkelanjutan,” tutur Budi.
Sejalan dengan itu, Wakil Rektor Bidang Sumber Daya dan Keuangan Prof. Dr. Ida Nurlinda menyampaikan pentingnya menghasilkan lulusan yang berkualitas dari sekolah tinggi bidang transportasi. Berkualitas di sini artinya selain menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, juga memiliki karakter dan dapat berkontribusi nyata pada capaian pembangunan nasional.
“Para lulusan ini memiliki peran strategis sebagai agen-agen pembangunan transportasi yang perlu mendapatkan dukungan pengembangan SDM yang berkelanjutan. Maka itu, kolaborasi antara akademisi, praktisi, dan pemangku kepentingan sangatlah penting untuk menghasilkan lulusan yang akan menjadi tenaga profesional yang mampu menghadapi tantangan,” ujar Ida.
Talenta Unggul SDM
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mendorong agar sumber daya manusia (SDM) di sektor transportasi terus ditingkatkan kualitasnya. Pasalnya, SDM menjadi salah satu tonggak utama keberhasilan dan kemajuan transportasi.
“Keberhasilan dan kemajuan sektor transportasi sangat bergantung pada SDM berkualitas yang mampu merancang, memelihara, mengoperasikan, serta mengeksplorasi sistem transportasi. Untuk itu, pembangunan SDM sangat penting untuk mencetak talenta unggul Indonesia di sektor transportasi,” ujar Menhub.
Budi menekankan, dalam 10 tahun terakhir, pembangunan masif pada sektor transportasi telah memperkuat fondasi ekonomi dan sosial Indonesia.
Pencapaian besar ini meliputi pembangunan infrastruktur fisik dan transformasi digital. Maka, SDM transportasi yang ada saat ini dan masa mendatang, perlu memperlengkapi diri agar mampu menghadapi transformasi digital serta kecanggihan infrastruktur terkini.
“SDM transportasi harus terus meng-upgrade diri agar bisa beradaptasi di tengah perubahan zaman yang begitu cepat. Pengembangan diri di antaranya bisa melalui program pendidikan dan pelatihan untuk mewujudkan sistem transportasi inovatif dan berkelanjutan,” tutur Budi.
Sejalan dengan itu, Wakil Rektor Bidang Sumber Daya dan Keuangan Prof. Dr. Ida Nurlinda menyampaikan pentingnya menghasilkan lulusan yang berkualitas dari sekolah tinggi bidang transportasi. Berkualitas di sini artinya selain menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, juga memiliki karakter dan dapat berkontribusi nyata pada capaian pembangunan nasional.
“Para lulusan ini memiliki peran strategis sebagai agen-agen pembangunan transportasi yang perlu mendapatkan dukungan pengembangan SDM yang berkelanjutan. Maka itu, kolaborasi antara akademisi, praktisi, dan pemangku kepentingan sangatlah penting untuk menghasilkan lulusan yang akan menjadi tenaga profesional yang mampu menghadapi tantangan,” ujar Ida.(*)