KABARBURSA.COM - Pendapatan tahunan Terusan Suez Mesir menurun sekitar 23,4 persen pada tahun fiskal 2023/2024 akibat krisis di Laut Merah, ungkap Ketua Otoritas Terusan Suez (Suez Canal Authority/SCA) Osama Rabie dalam pernyataannya, kemarin.
Pendapatan anjlok menjadi 7,2 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp16.129) pada tahun fiskal 2023/2024 yang berakhir pada Juni, dari sebelumnya 9,4 miliar dolar AS setahun sebelumnya, jelas Rabie.
Dia menambahkan bahwa jumlah kapal yang melintasi terusan turun menjadi 20.048 pada tahun fiskal 2023/2024, dibandingkan dengan 25.911 pada tahun fiskal 2022/2023. Seperti dikutip, Jakarta, Jumat 19 Juli 2024.
Rabie mengaitkan penurunan pendapatan ini dengan tantangan keamanan di Laut Merah, yang menyebabkan banyak pemilik dan operator kapal memilih rute alternatif.
Ia menekankan bahwa ketegangan yang berlanjut di Laut Merah tidak hanya mempengaruhi Terusan Suez, tetapi juga pasar transportasi maritim, pergerakan perdagangan, dan rantai pasokan internasional, karena memilih rute alternatif berarti menambah waktu pelayaran dan biaya operasi.
Sejak November tahun lalu, kelompok Houthi Yaman menargetkan kapal-kapal di Laut Merah yang diklaimnya terhubung dengan Israel sebagai bentuk solidaritas terhadap warga Palestina yang menghadapi serangan Israel di Jalur Gaza.
Mengakomodasi 12 persen dari total perdagangan global, Terusan Suez merupakan sumber mata uang asing yang sangat vital bagi Mesir, sebuah negara yang masih bergulat dengan berbagai masalah ekonomi yang berkepanjangan.
Zona Ekonomi Terusan
Kementerian Perdagangan RI tengah menggali potensi dan peluang kerja sama perdagangan antara Indonesia dan negara Zona Ekonomi Terusan Suez (Suez Canal Economic Zone/SCZone).
“Pertemuan bertujuan membahas peluang kerja sama dengan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Indonesia melalui pertukaran informasi,” kata Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga, Senin, 29 April 2024.
Jerry menyatakan terdapat dua alasan Indonesia membuka pintu kerja sama dengan SCZone, yaitu kawasan signifikan bagi aktivitas bisnis dan kawasan strategis bagi perdagangan dan rantai pasokan bernilai tambah di Mesir dan kawasan.
“Kami mengapresiasi seluruh delegasi SCZone yang telah menyambut delegasi Indonesia dengan hangat. Semoga ke depannya, kerja sama Indonesia dan Mesir semakin kuat dan ekspor produk Indonesia ke Mesir semakin meningkat,” tuturnya.
Selain Mesir, promosi produk unggulan Indonesia juga ditujukan ke kawasan lain di Afrika, Timur Tengah, Eropa, dan Asia Tengah mengingat lebih dari delapan persen perdagangan global melintasi Terusan Suez setiap tahun.
Adapun SCZone didirikan pada 2015 dan mencakup area seluas 461 km2 di sepanjang tepi Terusan Suez yang menghubungkan laut Mediterania dan laut Merah.
Kawasan yang terdiri dari empat wilayah pengembangan dan enam pelabuhan tersebut merupakan jalur perdagangan vital antara Eropa dan Asia.
Lebih lanjut, berdasarkan data Kemendag, nilai perdagangan Indonesia-Mesir pada 2023 terbesar di Afrika Utara yaitu 1,58 miliar dolar AS.
Nilai ekspor Indonesia ke Mesir sebesar 1,37 miliar dolar AS terbesar di Afrika Utara dan terbesar ketiga di Timur Tengah setelah Uni Emirat Arab dan Arab Saudi.
Dampak Ekonomi
Pendangkalan Terusan Suez di Mesir membawa dampak serius terhadap impor kedelai, meningkatkan risiko kenaikan harga.
Bayu Krisnamurthi, Direktur Utama Perum Bulog, mengungkapkan bahwa keterlambatan impor kedelai telah menyebabkan kelangkaan di dalam negeri.
“Ada masalah transportasi. Saya dapat kabar bahwa Terusan Suez mendangkal, dan adanya konflik di Timur Tengah malah membuat ketersediaan kapal dan kontainer terganggu,” ujar Krisnamurthi dalam Konferensi Pers Keberhasilan Bantuan Pangan Beras Menahan Laju Inflasi di Gedung Bulog Pusat di Jakarta.
Pendangkalan tersebut memaksa kapal pengangkut untuk memutar hingga ke Tanjung Harapan, mengakibatkan keterlambatan selama tiga minggu. Krisnamurthi menilai bahwa permasalahan transportasi menjadi kendala utama dalam menjaga stok kedelai di dalam negeri, terutama karena impor kedelai sepenuhnya dilakukan oleh swasta.
Meskipun demikian, beberapa daerah, seperti Jawa Timur dan Banten, telah mulai menerima pasokan kedelai yang diharapkan dapat menormalkan stok menjelang Ramadan. Bulog juga berencana untuk melakukan impor kedelai tahun ini.
“Tahun ini kita akan coba untuk melakukannya. Namun demikian, kalau saya melakukan saat ini, paling cepat kedelai baru datang 1-1,5 bulan lagi karena memang belum ada,” tambahnya.
Bulog telah menyampaikan permasalahan ini kepada Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Gapoktindo) dan berencana untuk mencoba sistem impor baru guna mencegah terulangnya kejadian serupa di masa mendatang.
Hidayatullah Suralaga, Sekretaris Jenderal Asosiasi Kedelai Indonesia (Akindo), juga menyoroti minimnya stok kedelai. Distribusi kedelai sempat terganggu pada awal Desember, namun pelaku usaha telah berusaha mempercepat kedatangan kedelai.
Pada November dan Desember, Indonesia menerima kedelai sebanyak 60 ribu ton dengan menggunakan kapal curah dan 75 ribu ton dengan menggunakan kontainer yang langsung didistribusikan ke seluruh Indonesia. Kedatangan pasokan kedelai dengan kapal curah mencapai 72 kmt pada 30 Desember 2023, dilanjutkan dengan 110 kmt selama bulan Januari 2024, ungkap Hidayatullah. (*)