Logo
>

Tonggak Baru Kerja Sama Ekonomi Regional: RCEP Menuju Fase Baru

Ditulis oleh Syahrianto
Tonggak Baru Kerja Sama Ekonomi Regional: RCEP Menuju Fase Baru

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan (Kemendag) Djatmiko Bris Witjaksono mengungkap perkembangan Persetujuan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (Regional Comprehensive Economic Partnership/RCEP).

    Djatmiko menjelaskan, para menteri negara anggota RCEP menyambut baik terbentuknya RCEP Support Unit (RSU) serta terlaksananya empat pertemuan komite dan satu pertemuan subkomite di bawah Komite Bersama RCEP (RCEP Joint Committee/RJC).

    “RSU sebagai unit pendukung perjanjian perdagangan bebas terbesar di dunia ditargetkan mulai beroperasi secepatnya pada 2024. Unit ini akan menjalankan peran penting dalam memastikan implementasi Persetujuan RCEP berjalan efisien dan efektif agar berkontribusi pada integrasi ekonomi di kawasan secara keseluruhan,” ungkap Djatmiko dalam keterangan resminya, dikutip Senin, 23 September 2024.

    Ia menambahkan bahwa hal-hal tersebut menjadi beberapa capaian dari RJC hingga terlaksananya Pertemuan ke-3 Para Menteri Negara Anggota RCEP pada Minggu, 22 September 2024 di Vientiane, Laos, yang dipimpin oleh Indonesia dan China, yang diwakilkan oleh Wakil Menteri Perdagangan Li Fei.

    Lebih lanjut, Djatmiko memperkenalkan Taufiq Arfi Wargadalam, yang merupakan wakil dari Kemendag, sebagai Direktur Eksekutif RSU terpilih.

    Taufiq terpilih dari hasil rangkaian proses seleksi Direktur Eksekutif RSU yang terbuka dan sangat kompetitif. Pada Pertemuan ke-3 para Menteri RCEP kali ini, Direktur Perundingan ASEAN Kemendag, Dina Kurniasari, selaku Ketua RJC, melaporkan kepada para menteri mengenai perkembangan dan pencapaian implementasi RCEP.

    "Salah satu capaian paling siginifikan yang dilaporkan adalah Dokumen Prosedur Aksesi RCEP yang telah dirundingkan selama dua tahun," ujar Djatmiko.

    Selain itu, Dina melaporkan beberapa isu yang memerlukan arahan dari para menteri. Para Menteri RCEP juga menyambut baik Dokumen Prosedur Aksesi RCEP yang telah berhasil diselesaikan oleh RJC. Dokumen Prosedur Aksesi ini merupakan dokumen referensi untuk perluasan keanggotaan RCEP.

    “Diadopsinya Dokumen Prosedur Aksesi membuktikan komitmen negara anggota RCEP dalam keterbukaan dan inklusivitas RCEP. Keterbukaan dan inklusivitas RCEP semakin memperkuat dan memperluas rantai pasok kawasan global serta membuka peluang kerja sama ekonomi yang lebih luas,” pungkas Djatmiko.

    Pembahasan Perdagangan antar-ASEAN

    Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga menyambut baik kemajuan Capaian Prioritas Ekonomi ASEAN (Priority Economic Deliverables/PED) pada Pertemuan Menteri Ekonomi ASEAN ke-56 (ASEAN Economic Ministers/AEM) di bawah Keketuaan Laos di Vientiane, Laos.

    Jerry mewakili Menteri Perdagangan selaku alternate AEM Indonesia didampingi Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kemendag Djatmiko Bris Witjaksono.

    Wamendag menekankan tiga dari tujuh PED di bawah Keketuaan Laos pada agenda yang digelar Selasa, 17 September 2024. Tiga PED tersebut telah berhasil diselesaikan oleh ASEAN secara substansial.

    “ASEAN berhasil menyelesaikan secara subtansial tiga PED di bawah Keketuaan Laos ASEAN 2024. Tiga PED tersebut, yaitu Deklarasi ASEAN tentang Peningkatan Konektivitas Rantai Pasok, Reviu Kerangka Kerja Persetujuan Kerja Sama Kekayaan Intelektual, dan Upgrading ASEAN-China FTA 3.0. Sementara itu, PED lainnya akan diselesaikan oleh Badan Sektoral sampai akhir 2024,” ungkap Jerry dalam keterangan resmi, dikutip Kamis, 19 September 2024.

    Capaian Prioritas Ekonomi ASEAN dalam lingkup AEM lainnya yang masih dalam proses penyelesaian, yaitu Protokol ke-2 Perdagangan Bebas ASEAN-Australia-Selandia Baru (ASEAN-Australia-New Zealand Free Trade Area/AANZFTA), studi tentang ASEAN Single Window yang menekankan pada prinsip interoperabilitas, Peta Jalan Standar Perdagangan Digital, serta Peta Jalan ASEAN Unique Business Identification (UBIN).

    Pertemuan juga membahas perkembangan perundingan ASEAN Digital Economy Framework Agreement (DEFA), inisiatif keberlanjutan di bawah Masyarakat Ekonomi ASEAN, Mekanisme Kerja Sama ASEAN dengan Business Advisory Council, dan pembaruan kerja sama ekonomi ASEAN-Gulf Cooperation Council (GCC).

    “Saat ini, 14 persen dari total bab dari DEFA telah berhasil diselesaikan, para Menteri Ekonomi ASEAN merekomendasikan perlunya capacity building untuk isu baru agar perundingan DEFA dapat diselesaikan pada 2025,” tambah Jerry.

    Pertemuan AEM ke-56 juga membahas persiapan pertemuan konsultasi ASEAN dengan mitra wicara ASEAN pada tanggal 19–22 September 2024. Setelah pembahasan mitra wicara di tingkat AEM, dilakukan prosesi serah terima Laos sebagai Ketua ASEAN 2024 kepada Malaysia sebagai Ketua ASEAN pada 2025.

    Di sela-sela AEM, Jerry melakukan pertemuan bilateral dengan dengan Menteri Perdagangan dan Perindustrian Singapura Gan Kim Yong, pada hari yang sama Selasa, 17 September 2024.

    Pertemuan ini membahas perkembangan ASEAN Digital Economy Framework Agreement (DEFA), Dialog Menteri Tahunan (Annual Ministry Dialogue/AMD) Indonesia-Singapura, dan kelompok kerja bilateral Indonesia-Singapura.

    Kedua pihak sepakat mengintensifkan koordinasi dan konsultasi untuk meningkatan perdagangan Indonesia-Singapura.

    Wamendag juga menghadiri Pertemuan AEM dengan Direktur Jenderal World Intellectual Property Organization (WIPO) Daren Tang pada Rabu, 18 September 2024. Wamendag menjelaskan beberapa hal penting terutama keterlibatan WIPO di ASEAN.

    “Keterlibatan WIPO sangat penting untuk mendukung inovasi, transformasi digital menuju ASEAN 2045, dan percepatan pelaksanaan kegiatan dalam MoU ASEAN-WIPO. Langkah besar dalam transformasi digital harus kita mulai sejak dini,” pungkas Wamendag. (*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Syahrianto

    Jurnalis ekonomi yang telah berkarier sejak 2019 dan memperoleh sertifikasi Wartawan Muda dari Dewan Pers pada 2021. Sejak 2024, mulai memfokuskan diri sebagai jurnalis pasar modal.

    Saat ini, bertanggung jawab atas rubrik "Market Hari Ini" di Kabarbursa.com, menyajikan laporan terkini, analisis berbasis data, serta insight tentang pergerakan pasar saham di Indonesia.

    Dengan lebih dari satu tahun secara khusus meliput dan menganalisis isu-isu pasar modal, secara konsisten menghasilkan tulisan premium (premium content) yang menawarkan perspektif kedua (second opinion) strategis bagi investor.

    Sebagai seorang jurnalis yang berkomitmen pada akurasi, transparansi, dan kualitas informasi, saya terus mengedepankan standar tinggi dalam jurnalisme ekonomi dan pasar modal.