Logo
>

Waskita Karya Klaim Proyek LRT Capai Progres 23,15 Persen

Ditulis oleh Yunila Wati
Waskita Karya Klaim Proyek LRT Capai Progres 23,15 Persen

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Emiten BUMN konstruksi, PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT), mengumumkan perkembangan terbaru dari proyek light rail transit (LRT) Jakarta Fase 1B yang menghubungkan Velodrome - Manggarai di Jakarta Timur. Corporate Secretary Waskita Karya, Ermy Puspa Yunita, menyatakan bahwa proyek ini telah mencapai progres 23,15 persen dan diyakini akan selesai sesuai target yang telah ditetapkan.

    Ermy menjelaskan bahwa proyek ini tidak hanya diharapkan dapat memudahkan mobilitas masyarakat, tetapi juga mendorong integrasi moda transportasi umum di Jakarta seperti Commuter Line, MRT Jakarta, dan Trans Jakarta.

    "Dengan integrasi ini, diharapkan mobilitas masyarakat Jakarta akan semakin lancar dan efisien," ujarnya dalam keterangan tertulis, dikutip Minggu, 4 Agustus 2024.

    Dalam pembangunan LRT Jakarta Fase 1B, Waskita Karya telah melakukan beberapa inovasi, termasuk desain long span atau bentang panjang dan metode pelaksanaannya, Automatic Fare Collection (AFC) sebagai sistem gerbang pembayaran, serta implementasi Building Information Modeling (BIM) level 7D.

    Inovasi long span diterapkan karena seluruh trase proyek berada di area jalan raya dengan lalu lintas aktif dan padat, serta beberapa melintas di simpang besar. Sementara itu, penerapan BIM Level 7D mendukung pelaksanaan proyek dengan koordinasi yang lebih baik menggunakan Electronic Document Management System (EDMS) dan Common Data Environment (CDE) melalui platform Autodesk Construction Cloud (ACC).

    Proyek LRT Jakarta Fase 1B yang senilai Rp4,55 triliun ini ditugaskan oleh PT Jakarta Propertindo (Perseroda) kepada Waskita Karya pada Oktober 2023, dan didanai dari APBD DKI Jakarta. Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Risal Wasal, menyatakan bahwa kehadiran LRT Jakarta Fase 1B akan memperkuat integrasi transportasi di Stasiun Manggarai.

    “Nantinya, ketika kereta jarak jauh tiba di stasiun ini, penumpang dapat langsung melanjutkan perjalanan ke Kelapa Gading menggunakan LRT Jakarta,” jelas Risal.

    Risal optimistis bahwa proyek ini akan selesai dan bisa beroperasi pada awal 2027, dengan harapan moda transportasi ini sudah bisa digunakan oleh publik pada kuartal III/2026. LRT Jakarta akan beroperasi dengan waktu jeda atau headway selama 10 menit, dan diperkirakan akan meningkatkan jumlah penumpang menjadi 80.000 per hari secara bertahap.

    Untuk memaksimalkan okupansi LRT Jakarta, ke depan akan dikembangkan Fase 2A dengan rute Kelapa Gading - JIS, 1C Manggarai - Dukuh Atas, dan 1D Dukuh Atas - Pesing. Ada pula rute 3A dan 3B yang akan melengkapi rute Kemayoran - JIS - Kelapa Gading - Velodrome - Klender - Halim.

    Proyek ini diharapkan akan membawa dampak positif bagi mobilitas dan transportasi umum di Jakarta, serta menjadi solusi efektif untuk mengatasi kemacetan dan meningkatkan kenyamanan perjalanan masyarakat ibu kota.

    Sebelumnya KabarBursa memberitakan, Fase 1B proyek LRT Jakarta sudah dimulai. Direktur Utama PT Jakarta Propertinto (Jakpro) Iwan Takwin menjelaskan, fase ini mengambil rute Velodrome-Manggarai sepanjang 6,4 kilometer. Beberpaa zona sudah sampai pada tahap instalasi balok. Untuk struktur tracknya dan pekerjaan stasiun pertama di Jalan Pemuda, semua masih sesuai dengan timeline.

    Proyek LRT Jakarta terus mengalami perkembangan signifikan dengan hadirnya LRT Fase 1B dan 1C. LRT Fase 1B akan menghadirkan lima stasiun baru yang terdiri dari Stasiun Pemuda Rawamangun, Stasiun Pramuka BPKP, Stasiun Pasar Pramuka, Stasiun Matraman, dan Stasiun Manggarai. Sementara itu, LRT Fase 1A yang sudah beroperasi sejak 2019 memiliki enam stasiun, yaitu Stasiun Pegangsaan Dua, Stasiun Boulevard Utara, Stasiun Boulevard Selatan, Stasiun Pulomas, Stasiun Equestrian, serta Stasiun Velodrome.

    Nantinya, total panjang jalur dari Stasiun Pegangsaan Dua (Kelapa Gading) hingga Stasiun Manggarai akan mencapai 12,2 kilometer dengan waktu tempuh sekitar 26 menit. Targetnya, proyek ini akan mulai beroperasi pada awal 2027.

    Setelah Fase 1B selesai, rute akan dilanjutkan hingga Dukuh Atas melalui proyek Fase 1C Manggarai-Dukuh Atas. Iwan, salah satu pejabat terkait, menyebutkan bahwa Fase 1C saat ini berada pada tahap konsultansi desain dan kajian dari berbagai aspek.

    LRT Jakarta sebenarnya sudah beroperasi dengan Fase 1A yang memiliki rute sepanjang 5,8 kilometer dari Pegangsaan Dua, Jakarta Utara hingga Velodrome, Jakarta Timur. Jalur tersebut akan diperpanjang dari Velodrome ke Manggarai, Jakarta Selatan sepanjang 6,4 kilometer melalui Fase 1B, dengan target operasional pada awal 2027.

    Proyek ini tidak berhenti di situ saja. Setelah Fase 1B dan 1C, rutenya akan dilanjutkan hingga Dukuh Atas melalui Fase 1D Dukuh Atas-Pesing. Proyek akan terus berkembang dengan Fase 2A yang mencakup lintas Kelapa Gading-Jakarta International Stadium (JIS), serta Fase 3A dan 3B yang akan melintasi Kemayoran-JIS-Kelapa Gading-Velodrome-Klender-Halim.

    Dengan berbagai fase yang sedang dan akan dikembangkan, LRT Jakarta diharapkan dapat menjadi tulang punggung transportasi massal yang efisien dan modern, menghubungkan berbagai kawasan penting di Jakarta dan sekitarnya.

    “Masterplan transportasi itu nyawanya adalah integrasi, jadi fase-fase ini menjadi prioritas utama. Tujuannya adalah agar nantinya LRT Jakarta bisa terintegrasi dengan baik ke dalam moda-moda transportasi lainnya,” jelas Iwan.

    Dia menambahkan bahwa dengan jalur-jalur yang direncanakan, mobilitas masyarakat di Jakarta akan semakin meningkat berkat optimalisasi proses integrasi ini.

    Iwan juga menyampaikan bahwa proyek-proyek ini telah menarik minat investor, termasuk dari luar negeri. Jakpro telah menerima ketertarikan positif dari sejumlah calon investor asing yang tertarik untuk terlibat dalam pengembangan fase-fase lanjutan LRT Jakarta.

    Meskipun demikian, Iwan enggan memberikan detail mengenai asal negara para calon investor tersebut. Jakpro terus berkomunikasi dengan para calon pemodal asing untuk mengikuti dan menindaklanjuti minat mereka.

    “Kami terus berkomunikasi dengan pihak global dan investor internasional. Ini adalah proses yang memakan waktu dan membutuhkan kesabaran,” katanya.(*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Yunila Wati

    Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

    Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

    Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79