KABARBURSA.COM - Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik Perum Bulog, Mokhamad Suyamto, mengkonfirmasi bahwa impor jagung pakan sebanyak 400.000 ton telah terealisasi dari total kuota 750.000 ton yang dialokasikan untuk tahun 2024.
Suyamto menjelaskan, bahwa jumlah impor tersebut dilakukan sebelum kebijakan larangan impor jagung oleh Kementerian Pertanian (Kementan) diberlakukan.
“Kami telah mengimpor jagung sesuai kebutuhan distribusi, dan saat ini semua sudah tiba dan proses bongkar selesai. Tidak ada lagi jagung yang sedang dalam perjalanan, semuanya sudah diterima,” kata Suyamto di Jakarta, Rabu, 20 Maret 2024.
Dari total kuota 750.000 ton yang diberikan kepada Bulog, masih tersisa sekitar 350 ribu ton jagung pakan yang belum diimpor.
Suyamto menjelaskan, sisa kuota tersebut akan diimpor ketika harga jagung di dalam negeri mengalami kenaikan.
Selain itu, jagung pakan sebanyak 350.000 ton tersebut akan diimpor kembali jika produksi dalam negeri tidak mencukupi.
Lebih lanjut, jagung pakan yang diimpor tidak ditujukan untuk tujuan komersial, melainkan akan dialokasikan kepada peternak sasaran melalui program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), sehingga tidak dijual secara bebas.
Program penyaluran jagung SPHP dijadwalkan akan berakhir pada 31 Maret 2024. Suyamto menegaskan bahwa jika jagung tersebut tidak terserap sepenuhnya, maka akan disimpan sebagai Cadangan Jagung Pemerintah (CJP).
“Jagung yang kami impor adalah cadangan jagung pemerintah, jadi akan kami simpan sebagai cadangan. Apabila harga naik, baru kami akan mengalokasikannya,” kata Suyamto.
Sebelumnya, Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi, menjelaskan bahwa rekomendasi untuk menghentikan izin impor jagung mulai diberlakukan minggu ini, mengingat sudah memasuki musim panen jagung yang melimpah.
Bayu menambahkan bahwa impor jagung sebelumnya dilakukan karena peternak menghadapi kesulitan akibat harga jagung yang tinggi untuk pakan ternak.
Sekarang, dengan turunnya harga, pemerintah akan menutup pintu impor agar harga jagung di tingkat petani tetap stabil. (*/adi)