Logo
>

Ada Kabar ASII Mau Investasi, Dana Rp32 Triliun Disiapkan

Ditulis oleh Syahrianto
Ada Kabar ASII Mau Investasi, Dana Rp32 Triliun Disiapkan

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Berembus kabar bahwa salah satu emiten konglomerasi, PT Astra International Tbk (ASII) mau melanjutkan rencana investasi ke depannya. Ada sejumlah sektor potensial yang telah dibidik perseroan sebagai sasaran investasi.

    Head of Investor Relations ASII, Tira Ardianti, menyampaikan bahwa tahun ini, perusahaan telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp32 triliun untuk investasi dan belanja modal (capital expenditure/capex). Namun, ia menegaskan bahwa Grup Astra akan menjalankan investasi dengan cermat dan hati-hati, serta memastikan bahwa investasi tersebut sesuai dengan kriteria perusahaan. ASII akan memprioritaskan sektor-sektor yang mendukung pembangunan ekonomi Indonesia.

    "Kami berharap investasi baru kami dapat terintegrasi dengan ekosistem Astra yang sudah ada dan berkontribusi di dalamnya. Tentu saja, investasi ini juga bergantung pada peluang yang ada, dan setiap peluang investasi akan memiliki jangka waktu tersendiri," kata Tira.

    Sebagai catatan, pada tahun 2023, ASII melakukan investasi yang cukup agresif di berbagai sektor untuk mendukung bisnisnya. Misalnya, dalam lini bisnis otomotif, ASII mengakuisisi OLX untuk memperkuat ekosistem bisnis mobil bekasnya.

    Di sektor properti, ASII melalui PT Astra Land Indonesia (ALI) mengakuisisi Hotel Mandarin Oriental di Thamrin, Jakarta Pusat, senilai Rp1,27 triliun pada Juni 2023.

    Selain itu, Grup Astra melalui UNTR juga berinvestasi di sektor energi baru terbarukan (EBT) seperti PLTA milik PT Arkora Hydro Tbk (ARKO), geotermal, dan nikel.

    "Kami juga melihat peluang di sektor baru bagi kami, seperti layanan kesehatan. Kami telah memulai inisiatif investasi pada jaringan rumah sakit Hermina dan Halodoc sebagai platform layanan kesehatan terintegrasi," jelas Tira.

    Dari total anggaran capex dan investasi sebesar Rp32 triliun yang disiapkan Astra tahun ini, Rp9 triliun telah digunakan pada semester I 2024 untuk peremajaan alat berat di anak usaha, PT United Tractors Tbk (UNTR).

    Tira juga mengungkapkan bahwa perusahaan akan mengeluarkan capex dalam jumlah besar pada akhir tahun, meskipun penggunaannya akan disesuaikan dengan kebutuhan dan dinamika pasar.

    "Ada capex yang akan dibelanjakan dalam jumlah besar menjelang akhir tahun, tetapi ada juga yang mungkin ditunda sesuai kebutuhan atau dinamika pasar, jadi tidak ada formula tetapnya," tambahnya.

    Dalam laporan keuangannya, ASII memiliki posisi kas yang kuat untuk mendukung rencana investasi, dengan kas dan setara kas mencapai Rp53,11 triliun pada akhir periode, meningkat dari Rp51,86 triliun pada semester I 2023.

    Namun, laba bersih ASII turun 9,12 persen secara year-on-year (yoy) menjadi Rp15,85 triliun pada semester I 2024, dibandingkan dengan Rp17,44 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

    Penurunan laba bersih ASII sejalan dengan turunnya pendapatan perusahaan sebesar 1,49 persen menjadi Rp159,96 triliun, dibandingkan Rp162,39 triliun pada periode yang sama di tahun 2023. Pendapatan ASII menurun karena terpengaruh oleh melemahnya pasar otomotif dan harga komoditas batu bara.

    Saham ASII

    Pertumbuhan earning per share (EPS) ASII secara kuartal yoy turun sebesar 3,87 persen. Sedangkan EPS dari awal tahun hingga saat ini turun 9,13 persen. Namun, EPS tahunan tahun ke tahun mengalami peningkatan yang sama dengan laba bersih, yaitu sebesar 16,91 persen.

    Pendapatan tahunan ASII diproyeksikan sebesar Rp31,712 miliar, turun dari Rp33,839 miliar pada tahun 2023. Untuk periode Trailing Twelve Months (TTM) yang berakhir pada kuartal kedua tahun 2024, ASII mencatat pendapatan sebesar Rp32,246 miliar, turun dari Rp33,839 miliar pada periode yang sama tahun 2023.

    Pendapatan secara kuartal year on year (yoy) mengalami penurunan sebesar 0,82 persen. Namun pendapatan tahunan (yoy) meningkat sebesar 5,04 persen. Sedangkan pertumbuhan laba bersih secara kuartal yoy turun sebesar 3,87 persen dan laba bersihnya turun tajam, yaitu sebesar 9,13 persen. Meskipun demikian, laba bersih tahunan tahun ke tahun melonjak signifikan sebesar 16,91 persen.

    Sedangkan untuk kinerja saham dan kapitalisasi pasar ASII saat ini tercatat sebanyak Rp190,273 miliar dan jumlah saham yang beredar adalah 40,48 miliar lembar saham. Harga saham PT Astra International Tbk (ASII) menunjukkan fluktuasi yang cukup signifikan dalam berbagai periode.

    Dalam satu minggu terakhir, harga saham ASII naik sebesar 5,57 persen. Selama satu tahun terakhir, harga saham ASII naik sebesar 2,60 persen. Namun, dalam periode tiga bulan terakhir, harga saham turun sebesar 7,96 persen.

    Penurunan juga terjadi dalam enam bulan terakhir dengan penurunan sebesar 7,51 persen. Dalam satu tahun terakhir, harga saham ASII turun drastis sebesar 31,05 persen. Untuk periode tiga tahun, harga saham hanya naik sedikit sebesar 0,42 persen. Sedangkan untuk lima tahun terakhir, harga saham turun signifikan sebesar 32,53 persen.

    Kemudian untuk pengembalian harga saham dari awal tahun hingga saat ini juga menunjukkan penurunan sebesar 16,11 persen. Harga tertinggi saham ASII dalam 52 minggu terakhir tercatat sebesar Rp6.900,00 dan harga terendahnya mencapai Rp4.290,00. (*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Syahrianto

    Jurnalis ekonomi yang telah berkarier sejak 2019 dan memperoleh sertifikasi Wartawan Muda dari Dewan Pers pada 2021. Sejak 2024, mulai memfokuskan diri sebagai jurnalis pasar modal.

    Saat ini, bertanggung jawab atas rubrik "Market Hari Ini" di Kabarbursa.com, menyajikan laporan terkini, analisis berbasis data, serta insight tentang pergerakan pasar saham di Indonesia.

    Dengan lebih dari satu tahun secara khusus meliput dan menganalisis isu-isu pasar modal, secara konsisten menghasilkan tulisan premium (premium content) yang menawarkan perspektif kedua (second opinion) strategis bagi investor.

    Sebagai seorang jurnalis yang berkomitmen pada akurasi, transparansi, dan kualitas informasi, saya terus mengedepankan standar tinggi dalam jurnalisme ekonomi dan pasar modal.