Logo
>

ADHI Targetkan Kontrak Baru Rp28 Triliun saat Harga Saham Gacor

Ditulis oleh Yunila Wati
ADHI Targetkan Kontrak Baru Rp28 Triliun saat Harga Saham Gacor

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI), membuat target baru di 2025. Salah satu perusahaan konstruksi terbesar di Indonesia ini memproyeksikan ambisi yang lebih besar untuk tahun 2025 dengan menetapkan target kontrak baru di kisaran Rp25 triliun hingga Rp28 triliun.

    Dalam keterangannya yang dikutip Jumat, 3 Januari 2025, target ini menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan realisasi nilai kontrak sebesar Rp20 triliun yang dicapai sepanjang tahun 2024.

    Sekretaris Perusahaan ADHI Rozi Sparta, menyatakan bahwa rincian final dari target tersebut masih dalam proses penyesuaian, namun mayoritas kontrak diharapkan berasal dari proyek-proyek Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) serta Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

    Direktur Utama ADHI Entus Asnawi Mukhson, menyebutkan bahwa pada tahun 2024, kontrak-kontrak baru didominasi oleh proyek konstruksi gedung. Hingga September 2024 saja, ADHI telah meraih kontrak senilai Rp14,2 triliun, di mana 46 persen berasal dari proyek gedung, sementara sumber daya air menyumbang 30 persen, dengan sisanya terdiri dari proyek jalan, jembatan, properti, manufaktur, dan rekayasa-prokurasi-konstruksi (EPC).

    Pendanaan sebagian besar bersumber dari pemerintah dengan kontribusi 54 persen, diikuti oleh pinjaman sebesar 9 persen, BUMN/BUMD sebesar 19 persen, dan sektor swasta sebesar 18 persen.

    Pendapatan ADHI didukung oleh lini bisnis utama Engineering & Konstruksi, yang memberikan kontribusi sebesar 90 persen dari total kontrak. Sektor lain seperti Properti & Hospitality, Manufaktur, serta Investasi & Konsesi memberikan kontribusi tambahan, masing-masing sebesar 4 persen dan 2 persen.

    Untuk tahun depan, ADHI juga berencana memperluas portofolionya melalui kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU) serta investasi mandiri.

    Capaian signifikan di tahun 2024, dengan dominasi sektor konstruksi gedung dan proyek pemerintah, mencerminkan stabilitas dan potensi pertumbuhan perusahaan. Dengan meningkatkan portofolio kontrak dan menggandeng berbagai mitra, ADHI siap untuk memperkuat posisinya sebagai pemimpin di sektor konstruksi Indonesia pada tahun 2025.

    Upaya strategis ini diharapkan tidak hanya mendukung pertumbuhan perusahaan tetapi juga memberikan kontribusi positif terhadap pembangunan infrastruktur nasional.

    Saham ADHI Gacor

    Performa saham PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI) menunjukkan dinamika yang menarik di pasar pada sesi terakhir, dengan harga saham ditutup di level Rp248 per lembar, mengalami kenaikan signifikan sebesar 8,77 persen atau meningkat Rp20 dari harga penutupan sebelumnya.

    Lonjakan ini memberikan indikasi adanya sentimen positif di kalangan pelaku pasar terhadap saham emiten konstruksi pelat merah ini.

    Pergerakan saham ADHI pada sesi tersebut juga mencatat rentang harga yang cukup lebar, mulai dari level terendah Rp228 hingga level tertinggi Rp248, sebelum ditutup di posisi harga puncak.

    Dengan volume perdagangan sebesar 226 ribu lot dan frekuensi transaksi mencapai 1.969 kali, ADHI menunjukkan tingkat aktivitas yang cukup tinggi di lantai bursa. Nilai total transaksi mencapai Rp5,4 miliar, mencerminkan tingginya minat investor terhadap saham ini.

    Harga rata-rata perdagangan tercatat di Rp240, sementara net foreign buy (pembelian bersih investor asing) menunjukkan angka yang signifikan sebesar Rp291,8 juta. Sebaliknya, foreign sell (penjualan bersih investor asing) tercatat lebih rendah di angka Rp88,8 juta, mengindikasikan masuknya aliran modal asing yang cukup kuat ke saham ADHI pada sesi ini.

    Potensi batas atas (auto reject atas/ARA) saham ADHI berada di level Rp284, yang memberikan ruang pergerakan bagi saham ini untuk terus naik di sesi-sesi mendatang, terutama jika minat beli tetap tinggi. Sebaliknya, potensi batas bawah (auto reject bawah/ARB) tercatat di Rp171, meskipun kondisi pasar saat ini tidak menunjukkan tekanan jual yang signifikan.

    Lonjakan harga saham ADHI ini mencerminkan optimisme pasar terhadap prospek pertumbuhan perusahaan, didukung oleh berbagai target strategisnya, termasuk proyeksi perolehan kontrak baru di tahun 2025.

    Kinerja keuangan yang solid dan kemampuan perusahaan dalam mengelola proyek-proyek besar menjadi faktor pendukung utama bagi apresiasi nilai sahamnya. Sentimen ini diharapkan dapat terus menjaga momentum positif, sekaligus menarik lebih banyak investor untuk berpartisipasi dalam potensi pertumbuhan jangka panjang ADHI.

    Kinerja Keuangan Fantastis

    Sampai dengan September 2024, ADHI berhasil mencatatkan pendapatan proyek Non-JO (Joint Operation) sebesar Rp9,1 triliun, yang berasal dari proyek-proyek infrastruktur besar seperti Jalan Tol Solo-Yogyakarta-Kulomprogo dan Jalan Tol Yogyakarta-Bawen.

    Jika ditambahkan dengan pendapatan dari proyek JO, total pendapatan JO dan NJO di kuartal III/2024 mencapai Rp170 triliun. Ini mencerminkan pertumbuhan sebesar 13 persen secara Year on Year (YoY) dari Rp150 triliun pada kuartal III/2023. Kinerja ini menunjukkan bahwa ADHI mampu meningkatkan pendapatan meskipun dalam kondisi pasar yang kompetitif.

    Meskipun peraturan akuntansi membatasi pencatatan pendapatan dari proyek JO secara langsung dalam laporan keuangan, ADHI tetap mampu melaporkan pertumbuhan laba ventura bersama yang signifikan.

    Pos laba ventura bersama meningkat dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya, dari Rp277,6 miliar pada kuartal III/2023 menjadi Rp568,73 miliar pada kuartal III/2024. Kontribusi laba ini berasal dari beberapa proyek besar, termasuk pembangunan rumah susun Polri dan BIN di ibu kota negara nusantara (IKN) di Penajam Paser dan pengerjaan MRT Jakarta Fase II.

    Dari sisi bottom line, ADHI mencetak laba bersih sebesar Rp69,3 miliar hingga September 2024, yang mencerminkan pertumbuhan tiga kali lipat dibandingkan laba bersih pada periode yang sama tahun lalu, yang tercatat sebesar Rp23,5 miliar.

    Peningkatan laba bersih ini tidak hanya menunjukkan soliditas kinerja ADHI, tetapi juga menegaskan komitmen perusahaan terhadap pertumbuhan berkelanjutan di masa depan.(*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Yunila Wati

    Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

    Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

    Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79