Logo
>

ADRO tak Lagi Cetar, UNTR Ambil Alih Prioritas Penjualan Saham

Ditulis oleh Yunila Wati
ADRO tak Lagi Cetar, UNTR Ambil Alih Prioritas Penjualan Saham

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Perdagangan saham hari ini begitu volatil. ADRO yang biasanya merajai pasar saham, justru tergeser dan tak lagi menunjukkan taringnya.

    Harga batu bara Indonesia selama Agustus kemarin sangat terkoreksi, terutama pada produk bernilai kalori rendah. Sementara, untuk produk bernilai kalori menengah dan tinggi justru relatif tangguh. Sebagai informasi, harga batu bara kalori rendah ICI 4 dan ICI 5 masing-masing turun sebesar 2,9 persen dan 3,5 persen. Untuk harga batu bara kalori menengah dan tinggi masing-masing di kisaran kenaikan 0,7 persen dan 3 persen month to month (MoM).

    Menurut riset terbaru dari analis BRI Danareksa Sekuritas, Erindra Krisnawan dan Christian Sitorus, koreksi harga batu bara saat ini dipicu oleh penurunan permintaan dari China. Hal ini disebabkan oleh tingginya persediaan di pelabuhan selatan China setelah produksi pembangkit listrik tenaga air meningkat di atas normal pada awal Agustus 2024. Namun, persediaan ini telah menurun secara bertahap, membuka peluang untuk pemulihan harga batu bara pada September 2024, mirip dengan tren yang terjadi pada 2023.

    Data terbaru dari Kementerian ESDM menunjukkan bahwa produksi batu bara Indonesia mencapai 72,3 juta ton pada Juli 2024, mengalami kenaikan 3,2 persen year-on-year (yoy) dan 10,7 persen month-on-month (mom). Total produksi sepanjang Januari-Juli 2024 mencapai 477 juta ton, meningkat 5,8 persen yoy. Peningkatan ini sejalan dengan tren historis yang menunjukkan adanya lonjakan produksi pada bulan Juli hingga Agustus/September, yang dapat meningkatkan pasokan di pasar ekspor.

    Di sisi permintaan, impor batu bara oleh China dan India menunjukkan pertumbuhan yang solid. Pada Juli 2024, impor batu bara China naik 17,7 persen yoy, sedangkan selama periode Januari-Juni 2024 meningkat 12,4 persen yoy. India juga mencatatkan peningkatan impor batu bara pada Juni 2024 sebesar 12,3 persen yoy, dan selama Januari-Juni 2024 meningkat 10,9 persen yoy.

    Sementara itu, ekspor batu bara Australia mengalami penurunan signifikan. Pada Juni 2024, ekspor batu bara Australia anjlok 17,2 persen yoy, dan sepanjang Januari-Juni 2024 turun 7,1 persen yoy, meskipun ada perbaikan dalam beberapa bulan terakhir. BRI Danareksa Sekuritas mengidentifikasi risiko jangka pendek terkait dengan momentum produksi Indonesia dan terbatasnya indikasi gangguan cuaca.

    Berdasarkan analisis ini, BRI Danareksa Sekuritas mempertahankan peringkat overweight untuk sektor batu bara dengan prospek harga yang tetap menjanjikan. Namun, mengingat risiko jangka pendek akibat peningkatan pasokan dari Indonesia, rekomendasi preferensi di sektor batu bara kini dialihkan ke United Tractors (UNTR), menggantikan Adaro Energy Indonesia (ADRO) yang telah menunjukkan kinerja lebih baik dengan harga sahamnya naik 12 persen dalam sebulan terakhir.

    Rekomendasi dan target harga saham untuk sektor batu bara adalah sebagai berikut:

    • United Tractors (UNTR): Buy dengan target harga Rp29.200
    • Adaro Energy Indonesia (ADRO): Buy dengan target harga Rp3.770
    • Indo Tambangraya Megah (ITMG): Buy dengan target harga Rp31.300
    • Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA): Buy dengan target harga Rp3.100

    Kinerja UNTR

    Laporan terbaru menunjukkan bahwa PT United Tractors Tbk (UNTR) mengalami pertumbuhan positif pada lini bisnis kontraktor tambangnya, meskipun penjualan Komatsu menurun. Anak usaha UNTR, PT Pamapersada Nusantara (PAMA), berhasil memproduksi 69,6 juta ton batu bara dari Januari hingga Juni 2024, meningkat 17,96 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Selain itu, volume overburden removal (OB) PAMA juga meningkat dari 521,3 juta bank cubic meter (bcm) menjadi 589,9 juta bcm, dengan target volume OB sebesar 1 miliar bcm sepanjang 2024.

    Direktur Pamapersada Nusantara, Ari Sutrisno, menyatakan bahwa target volume overburden untuk tahun 2024 lebih tinggi dibandingkan dengan target 2023. Strategi efisiensi dan digitalisasi produksi berperan penting dalam pencapaian ini, terutama karena prediksi harga batu bara yang lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya. Efisiensi dalam proses pertambangan diharapkan akan mempercepat produksi dan meningkatkan produktivitas.

    Dalam sektor emas, analis PT Sucor Sekuritas, Yoga Ahmad Gifari, memperkirakan volume penjualan akan terus menunjukkan tren positif hingga 2026, dengan produksi emas diperkirakan mencapai 300 kilo ons (koz). Proyeksi ini didasarkan pada optimisme terhadap investasi yang berkelanjutan dalam teknologi dan operasional tambang. Faktor pendukung utama termasuk biaya tunai yang rendah dan kenaikan harga emas global, yang diharapkan akan meningkatkan margin keuntungan UNTR.

    Yoga menyebutkan bahwa laba bersih dari pertambangan emas UNTR diperkirakan akan mencapai Rp4,1 triliun pada tahun 2033, didukung oleh produksi yang konsisten dan stabil serta ekspektasi pertumbuhan harga jual rata-rata sebesar 3 persen per tahun dari 2025 hingga 2033. Ini menciptakan lingkungan yang kondusif bagi UNTR untuk meningkatkan kinerja keuangan di masa depan.

    Secara keseluruhan, baik di sektor batu bara maupun emas, UNTR menunjukkan kinerja yang solid dan prospek yang optimis.(*)

     

    Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kabarbursa.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Yunila Wati

    Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

    Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

    Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79