KABARBURSA.COM - Dalam seminggu mendatang, agenda ekonomi bagi para pelaku pasar global akan sangat sibuk dengan berbagai jadwal rilis data penting yang akan mempengaruhi arah pasar ke depan.
Salah satu yang paling dinantikan adalah pengumuman data inflasi untuk bulan Mei di Amerika Serikat (AS), serta hasil dari pertemuan Komite Terbuka Federal Reserve (FOMC) yang juga akan diadakan dalam pekan ini.
Hingga saat ini, pasar secara umum memperkirakan bahwa suku bunga The Fed akan tetap dipertahankan pada level 5,5 persen. Namun, pernyataan yang akan disampaikan oleh Jerome Powell, Gubernur The Fed, dalam konferensi pers akan menjadi perhatian utama bagi pasar yang masih mencari petunjuk lebih lanjut tentang prospek suku bunga AS ke depan.
Sementara dari Asia, perhatian pelaku pasar akan terarah ke Negeri Sakura di mana bank sentral Jepang, Bank of Japan (BoJ) akan menggelar rapat bulanan penentuan kebijakan moneter yang juga menentukan arah pasar dunia.
Konsensus pasar yang dihimpun, sementara ini masih memperkirakan BoJ kembali mempertahankan bunga acuan. Namun, pasar memprediksi Gubernur Kazuo Ueda kemungkinan akan melempar sinyal kenaikan untuk pertemuan Juli.
Langkah pengetatan melalui pengurangan pembelian obligasi pemerintah Jepang, samurai bond, yang lazim dikenal sebagai quantitative tightening, kelihatannya juga akan segera dimulai, menandai era baru BoJ merampingkan neraca mereka setelah sekian tahun menjalankan kebijakan stimulus nan ekstrem.
Jepang juga akan mengumumkan data pertumbuhan ekonomi (PDB) kuartal satu tahun ini yang kemungkinan memperlihatkan kontraksi untuk data revisi seiring belanja modal sektor swasta di akhir tahun yang masih landai.
Selain Jepang, investor juga akan memantau data pertumbuhan kredit dan inflasi China bulan Mei. Kredit diprediksi akan meningkat karena faktor musiman dan stimulus. Sedangkan inflasi harga konsumen Tiongkok kemungkinan datar saja tidak jauh di atas nol.
Adapun dari dalam negeri, pekan ini jadwal belum terlalu padat. Membuka pekan, Bank Indonesia akan mengumumkan hasil Survei Konsumen pada Mei. Disambung pengumuman kinerja penjualan mobil oleh asosiasi yang dijadwalkan rilis juga pekan ini.
Pemerintah RI juga akan memulai masa pemesanan SBN ritel seri Saving Bond Ritel SBR013 pekan ini disambung lelang rutin SUN dengan target Rp22 triliun.
Berikut ini jadwal sepekan kalender ekonomi yang penting dicermati oleh pelaku pasar:
Senin, 10 Juni 2024
Indeks Keyakinan Konsumen Indonesia pada Mei
Data PDB Jepang kuartal 1-2024 disetahunkan
Neraca dagang Jepang untuk April
Transaksi berjalan Jepang April
Neraca Pembayaran Jepang April
Keputusan bunga acuan Pakistan
Sentix Investor Confidence Zona Eropa
Masa Penawaran dibuka untuk Saving Bond Ritel (SBR) seri SBR013 oleh Pemerintah RI
Selasa, 11 Juni 2024
FOMC The Fed hari pertama
Lelang SUN Pemerintah RI target indikatif Rp22 triliun
Data Uang Beredar Jepang bulan Mei
Rabu, 12 Juni 2024
Data inflasi AS (CPI) untuk Mei
FOMC The Fed hari kedua
Data tingkat pengangguran Korea Selatan untuk Mei
Data inflasi IHK China untuk Mei
Data inflasi harga produsen Jepang untuk Mei
Pengumuman bunga acuan Thailand
Data inflasi IHK India untuk Mei
Data produksi industri India untuk April
Neraca Perdagangan India
Kamis, 13 Juni 2024
Hasil keputusan FOMC The Fed
Klaim pengangguran awal dan lanjutan
Konferensi pers Gubernur The Fed Jerome Powell
Data inflasi harga produsen AS (PPI) untuk Mei
Wawancara Gubernur The Fed Williams dengan Menteri Keuangan AS Janet Yellen
Data ketenagakerjaan Australia untuk Mei
Data produksi industri Zona Euro untuk April (agregat)
Neraca dagang Zona Euro untuk April (agregat)
Jumat, 14 Juni 2024
Keputusan bunga acuan Bank of Japan
Indeks harga barang impor AS untuk Mei
Indeks Sentimen Universitas Michigan untuk Juni
Keputusan bunga acuan Srilanka
Data PDB Srilanka
Indeks industri tersier Jepang untuk April
Data produksi industri Jepang untuk April
Sabtu, 15 Juni 2024
Gubernur The Fed Goolsbee bicara di forum Fireside cHAT
Gubernur The Fed Cook berpidato di acara AEA Summer Program (*)