Logo
>

Air Products and Chemicals Inc Mundur dari Tanjung Enim

Ditulis oleh KabarBursa.com
Air Products and Chemicals Inc Mundur dari Tanjung Enim

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Perusahaan Amerika Serikat, Air Products and Chemicals Inc, secara resmi mengundurkan diri dari Proyek Strategis Nasional (PSN) terkait gasifikasi batu bara di Tanjung Enim, Sumatera Selatan. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, menyatakan bahwa keputusan ini dipengaruhi oleh daya tarik pengembangan bisnis di Amerika Serikat yang dinilai lebih tinggi daripada di Indonesia. Selain itu, pemerintah AS menawarkan subsidi, terutama untuk proyek energi baru dan terbarukan (EBT).

    Tidak hanya mengundurkan diri dari proyek dengan PT Bukit Asam Tbk (PTBA), Air Products and Chemicals juga menarik investasinya dari proyek hilirisasi batu bara lainnya di Indonesia. Meskipun demikian, PTBA tetap berkomitmen untuk mendukung program hilirisasi pemerintah di sektor batu bara, meskipun kehilangan mitra dalam pengembangan proyek tersebut.

    Niko Chandra, Corporate Secretary PTBA, menyatakan bahwa perusahaan telah mengalokasikan cadangan batu bara khusus untuk pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Tanjung Enim, Sumsel. KEK ini diharapkan menjadi sentra industri berbasis hilirisasi dan energi. Meski terdapat hambatan dengan kepergian mitra, PTBA berupaya memastikan keberlanjutan program hilirisasi batu bara.

    Proyek gasifikasi batu bara yang awalnya dikembangkan bersama oleh PTBA, PT Pertamina Persero, dan Air Products and Chemicals Inc dengan nilai investasi sekitar US$21 miliar, ditetapkan sebagai PSN melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 109 Tahun 2020. Proyek ini bertujuan untuk mengolah batu bara menjadi dimethyl ether (DME), sebagai alternatif pengganti LPG. Meski menghadapi tantangan, PTBA berkomitmen untuk menjalankan program hilirisasi ini secara optimal.

    Pabrik gasifikasi batu bara di Tanjung Enim diharapkan dapat memproses 6 juta ton batu bara per tahun, menghasilkan 14 juta ton dimethyl ether (DME). Proyek ini diharapkan dapat mengurangi impor LPG sebanyak lebih dari 1 juta ton per tahun.

    {

    "width": "100 persen",

    "height": "480",

    "symbol": "NYSE:APD",

    "interval": "D",

    "timezone": "Asia/Jakarta",

    "theme": "light",

    "style": "1",

    "locale": "id",

    "enable_publishing": false,

    "hide_top_toolbar": true,

    "save_image": false,

    "hide_volume": true,

    "support_host": "https://www.tradingview.com"

    }

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi