Logo
>

Akhir Pekan IHSG Parkir di Level 7.311, Saham Teknologi – Infrastruktur Pendorong

IHSG menguat ke 7.311,92 ditopang sektor teknologi dan net buy asing Rp546 miliar, dengan saham OKAS, BOLA, CDIA hingga TOBA mencatatkan lonjakan tertinggi hari ini.

Ditulis oleh Desty Luthfiani
Akhir Pekan IHSG Parkir di Level 7.311, Saham Teknologi – Infrastruktur Pendorong
Logo Bursa Efek Indonesia (BEI) di depan gedung utama, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan. (Foto: Dok KabarBursa)

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat pada akhir perdagangan Jumat, 18 Juli 2025, naik 24,89 poin atau 0,34 persen ke level 7.311,92. 

    Sepanjang sesi, IHSG sempat menyentuh level tertinggi hari ini di 7.401,58 dan terendah di 7.311,92.

    Total volume transaksi di seluruh pasar tercatat sebanyak 304,20 juta lot dengan nilai mencapai Rp16,07 triliun dari 1,66 juta kali transaksi. Di pasar reguler, volume mencapai 274,20 juta lot dengan nilai transaksi sebesar Rp14,63 triliun.

    Investor asing mencatatkan aksi beli bersih (net foreign buy) di pasar reguler sebesar Rp546 miliar. Nilai beli asing mencapai Rp4,13 triliun, sedangkan jualnya sebesar Rp3,58 triliun. 

    Secara keseluruhan, porsi investor domestik mendominasi sebesar 68,65 persen, sementara asing berkontribusi 31,35 persen.

    Saham yang mencatatkan penguatan tertinggi hari ini antara lain PT Ancora Indonesia Resources Tbk dari sektor energi (kode saham OKAS) yang melonjak 34,67 persen ke harga Rp268 per saham. 

    Disusul PT Bali Bintang Sejahtera Tbk dari sektor consumer cyclicals (kode BOLA) yang naik 27,62 persen ke Rp134, PT Chandra Daya Investasi Tbk dari sektor keuangan (kode CDIA) naik 25 persen ke Rp975.

    PT Pyridam Farma Tbk dari sektor kesehatan (kode PYFA) menguat 25 persen ke Rp390, dan PT TBS Energi Utama Tbk dari sektor energi (kode TOBA) naik 24,86 persen ke Rp1.155.

    Sementara itu, saham-saham yang mengalami penurunan terdalam hari ini adalah PT Panca Global Kapital Tbk dari sektor keuangan (kode PEGE) yang turun 14,48 persen ke Rp124, PT Cipta Selera Murni Tbk dari sektor consumer non-cyclicals (kode CSMI) melemah 12,69 persen ke Rp585.

    PT B-LOG Trimitra Trans Persada Tbk dari sektor transportasi & logistik (kode BLOG) merosot 10,56 persen ke Rp720, PT Indointernet Tbk dari sektor teknologi (kode EDGE) melemah 10,34 persen ke Rp4.640, dan PT MD Pictures Tbk dari sektor media & hiburan (kode FILM) turun 7,72 persen ke Rp1.495.

    Secara sektoral, sektor teknologi memimpin penguatan dengan lonjakan sebesar 4,55 persen, disusul oleh infrastruktur yang naik 3,23 persen, sektor kesehatan menguat 1,39 persen, sektor bahan baku naik 0,87 persen, dan sektor industri mencatat kenaikan 0,52 persen. Sektor energi turut menguat tipis sebesar 0,33 persen.

    Sebaliknya, sektor transportasi tertekan 1,28 persen, disusul sektor consumer cyclicals yang melemah 1,22 persen, sektor properti turun 0,86 persen, sektor consumer non-cyclicals terkoreksi 0,51 persen, sedangkan sektor keuangan stagnan dengan perubahan nol persen.

    Sebelumnya diberitakan, MNC Sekuritas melihat posisi indeks saat ini diperkirakan berada di akhir wave (b) dari wave [b]. Dengan formasi ini, terbuka peluang bagi IHSG untuk menguji area resistance di 7.240. 

    Jika skenario penguatan ini berlanjut, target jangka pendek bisa melebar ke 7.290 bahkan hingga 7.476. 

    Meski demikian, pelaku pasar tetap perlu mencermati area support di kisaran 7.117 dan 7.052, yang akan menjadi batas bawah jika tekanan kembali muncul.

    Sementara itu, pergerakan beberapa saham unggulan mulai menunjukkan pola akumulasi di tengah tekanan jual yang masih tersisa. Saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) misalnya, sempat terkoreksi ke 3.880. (*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Desty Luthfiani

    Desty Luthfiani seorang jurnalis muda yang bergabung dengan KabarBursa.com sejak Desember 2024 lalu. Perempuan yang akrab dengan sapaan Desty ini sudah berkecimpung di dunia jurnalistik cukup lama. Dimulai sejak mengenyam pendidikan di salah satu Universitas negeri di Surakarta dengan fokus komunikasi jurnalistik. Perempuan asal Jawa Tengah dulu juga aktif dalam kegiatan organisasi teater kampus, radio kampus dan pers mahasiswa jurusan. Selain itu dia juga sempat mendirikan komunitas peduli budaya dengan konten-konten kebudayaan bernama "Mata Budaya". 

    Karir jurnalisnya dimulai saat Desty menjalani magang pendidikan di Times Indonesia biro Yogyakarta pada 2019-2020. Kemudian dilanjutkan magang pendidikan lagi di media lokal Solopos pada 2020. Dilanjutkan bekerja di beberapa media maenstream yang terverifikasi dewan pers.

    Ia pernah ditempatkan di desk hukum kriminal, ekonomi dan nasional politik. Sekarang fokus penulisan di KabarBursa.com mengulas informasi seputar ekonomi dan pasar modal.

    Motivasi yang diilhami Desty yakni "do anything what i want artinya melakukan segala sesuatu yang disuka. Melakukan segala sesuatu semaksimal mungkin, berpegang teguh pada kebenaran dan menjadi bermanfaat untuk Republik".