Logo
>

Amar Bank Catat Laba Bersih Rp48,86 Miliar

Ditulis oleh Pramirvan Datu
Amar Bank Catat Laba Bersih Rp48,86 Miliar

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - PT Bank Amar Indonesia Tbk (Amar Bank) mencatatkan laba bersih yang mengalami pertumbuhan signifikan sebesar 41,9 persen secara tahunan (year on year/YoY) pada kuartal I 2024, dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, mencapai Rp48,86 miliar.

    "Pencapaian kuartal pertama yang luar biasa ini menjadi motivasi bagi Amar Bank untuk mempertahankan konsistensi dan meraih hasil terbaik sepanjang tahun 2024," ujar Presiden Direktur Amar Bank, Vishal Tulsian, di Jakarta, Rabu 29 Mei 2024.

    Selama tiga bulan pertama tahun 2024, Amar Bank berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp2,74 triliun, meningkat 14,65 persen secara YoY atau 3,1 persen secara quarter on quarter (QoQ). Lebih dari separuh kredit ini, yaitu sebesar 52 persen, ditujukan kepada usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

    Namun, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) Amar Bank mengalami penurunan sebesar 21,68 persen YoY atau meningkat 34,1 persen secara QoQ menjadi Rp951,2 miliar. Amar Bank berkomitmen untuk meningkatkan saldo CASA (current account saving account), terutama melalui aplikasi perbankan digitalnya.

    Dua layanan unggulan Amar Bank, yaitu Tunaiku dan aplikasi Amar Bank, turut memperkuat kinerja bisnis perseroan. Tunaiku, layanan pinjaman digital, telah melayani lebih dari 400.000 UMKM dan menyalurkan dana sebesar Rp12 triliun sejak 2014. Sementara itu, aplikasi Amar Bank telah membantu lebih dari 600 ribu orang Indonesia dalam menabung, dengan akun digital nasabah meningkat sebesar 134 persen YoY di kuartal I 2024.

    Hasil ini mendorong pendapatan operasional Amar Bank pada kuartal I 2024 mencapai Rp377,4 miliar, meningkat 32,9 persen secara YoY. Selain itu, beban bunga berhasil ditekan hingga turun sebesar 17,8 persen YoY.

    Meski demikian, rasio non-performing loan (NPL) Amar Bank per Maret 2024 tetap rendah, yaitu 0,84 persen, sementara rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) mencapai 119,2 persen.

    Vishal menegaskan fokus perseroan pada inovasi teknologi untuk memberikan solusi keuangan yang cepat dan aman bagi nasabah, didukung oleh modal bank yang kuat yang tercermin dari CAR yang tinggi.

    David Wirawan, Senior Vice President Finance Amar Bank, menambahkan bahwa prinsip kehati-hatian dalam penyaluran kredit dan pengelolaan cost of fund turut mendorong pertumbuhan perusahaan.

    "Amar Bank berhasil menunjukkan kinerja yang kuat di awal 2024, dan kami akan terus berupaya memperluas cakupan produk digital untuk masyarakat Indonesia, khususnya UMKM," ujar David.

    Dengan modal kuat dan fokus pada inovasi, Amar Bank optimis dapat terus tumbuh dan memberikan manfaat bagi nasabah di masa yang akan datang.

    Pertumbuhan Laba Signifikan

    PT Bank Amar Indonesia Tbk (AMAR) mencatat pertumbuhan laba yang signifikan hingga September 2023. Bank ini berhasil mengubah kerugian menjadi laba sebesar Rp 162,17 miliar.

    Pada periode yang sama tahun lalu, bank ini masih mengalami kerugian sebesar Rp 172,87 miliar. Laba kuartalan bank ini juga mencatat pertumbuhan sebesar 52,43 persen.

    Pertumbuhan ini didukung oleh pendapatan bunga bersih (NII) dari AMAR yang meningkat 15,08 persen secara tahunan (YoY) menjadi Rp 643,84 miliar dalam periode yang sama. Penurunan beban bunga dari AMAR juga mencapai 48,92 persen.

    Pemegang saham pengendali AMAR, Tolaram Pte. Ltd., sebelumnya mengurangi kepemilikan sahamnya sebanyak 14.373.300 saham pada 3 November 2023. Transaksi penjualan dilakukan ketika harga saham AMAR berada di level Rp 320 per saham.

    Dengan demikian, kepemilikan Tolaram di AMAR berkurang dari sebelumnya 13.056.194.968 lembar saham atau 71,03 persen menjadi 13.041.821.668 lembar saham atau 70,95 persen dari total saham yang ditempatkan dan disetor penuh Bank Amar.

    Penjualan saham ini dilakukan dengan tujuan untuk berinvestasi dengan kepemilikan secara langsung.

    Sektor Perbankan Indonesia

    Dalam beberapa tahun terakhir, investor asing terus merangsek ke sektor perbankan Indonesia. Namun, keuntungan yang mereka peroleh dari investasi ini tidak seragam, terutama jika dilihat dari nilai dividen yang dihasilkan dari kinerja laba bank.

    Investor asing yang telah lama berkecimpung di Indonesia cenderung meraup dividen lebih besar, menunjukkan konsistensi dalam pemberian dividen.

    Sektor perbankan bak mendapatkan angin segar meskipun era suku bunga tinggi telah dimulai di Indonesia. Pasalnya pada tahun 2023, sektor perbankan di Indonesia bahkan mampu mencatatkan peningkatan laba bersih hingga 20 persen secara tahunan di tengah era suku bunga tinggi. Namun, peningkatan laba bersih yang tinggi tersebut diperkirakan tidak akan terulang kembali dan dapat menjadi akhir dari euforia investor sektor perbankan di tahun ini.

    Hingga akhir Desember 2022 lalu, tingkat likuiditas sektor perbankan masih berada pada posisi yang likuid. Indikator loan to deposits ratio (LDR) yang mencerminkan perbandingan antara jumlah kredit yang disalurkan dengan total dana pihak ketiga (DPK) berada pada angka 78,6 persen.

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Pramirvan Datu

    Pram panggilan akrabnya, jurnalis sudah terverifikasi dewan pers. Mengawali karirnya sejak tahun 2012 silam. Berkecimpung pewarta keuangan, perbankan, ekonomi makro dan mikro serta pasar modal.