KABARBURSA.COM - PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) dikabarkan sedang mencari pinjaman hingga USD1,5 miliar (setara Rp24,29 triliun) untuk membiayai ekspansi tambang tembaga dan emas Batu Hijau di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Menurut sumber anonim, AMMN telah mendapatkan komitmen dari beberapa bank, termasuk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), untuk pinjaman tersebut.
Batu Hijau merupakan tambang tembaga dan emas terbesar kedua di Indonesia dan salah satu dari lima cadangan setara tembaga terbesar di dunia. Berdasarkan Laporan Joint Ore Reserves Committee (JORC) 2023, cadangan tembaga di Batu Hijau mencapai 16,6 miliar pon dan cadangan emas 22,5 juta ons.
Juru bicara AMMN menolak berkomentar terkait informasi ini, namun beberapa sumber menyebutkan bahwa AMMN memang sedang mengembangkan tambang di lokasi existing di Sumbawa, NTB.
Dana Taktis AMMN
Sementara itu AMMN melalui anak usahanya, AMNT, telah menghabiskan dana taktis USD9,65 juta untuk kegiatan eksplorasi di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk kuartal II 2024.
Blok I Batu Hijau:
- Biaya eksplorasi: USD3,12 juta
- Kegiatan:
- Pengeboran inti 12 rig
- Analisis sampel inti batuan dari Pit Batu Hijau
- Pemetaan geologi prospek dekat tambang
- Hasil:
- 36 lubang bor (termasuk yang selesai dan masih berlangsung) dengan total kedalaman 15.593,1 meter
- 5.238 sampel inti batuan dikirim ke laboratorium
- 30 sampel batuan dikirim ke laboratorium
Blok II Elang:
- Biaya eksplorasi: USD5,24 juta
- Kegiatan:
- Pengeboran inti 3 rig
- Analisis sampel inti batuan dari Elang, Alma, dan Sebu
- Pemetaan geologi regional & pemetaan alterasi dengan alat ASD
- Hasil:
- Elang: 7 lubang bor (termasuk yang selesai dan masih berlangsung) dengan total kedalaman 4.031,5 meter
- Alma: 1 lubang bor (selesai) dengan kedalaman 204,0 meter
- Sebu: 1 lubang bor (selesai) dengan kedalaman 596,2 meter
- 2.098 sampel inti batuan dikirim ke laboratorium
- 55 sampel batuan dikirim ke laboratorium
Rencana Tindak Lanjut:
- Pengeboran inti (6 rig) untuk studi geoteknik-hidrogeologi, pengeboran pengembangan sumber daya, dan pengeboran metalurgi di Elang
Blok III Rinti:
- Biaya eksplorasi: USD1,24 juta
- Kegiatan:
- Pengeboran inti 1 rig
- Analisis sampel inti batuan dari Rinti
- Pemetaan geologi
- Hasil:
- 2 lubang bor (selesai) dengan kedalaman 908,9 meter
- 337 sampel inti batuan
- 27 sampel batuan dikirim ke laboratorium
Rencana Tindak Lanjut:
- Studi data-data yang telah diperoleh
Blok IV Lampui:
- Biaya eksplorasi: USD40,19 ribu
- Kegiatan:
- Pengujian dan pemilihan area melalui pemetaan geologi
- Hasil:
- 27 sampel batuan dikirim ke laboratorium
Rencana Tindak Lanjut:
- Melanjutkan pemetaan geologi
- Pengambilan sampel batuan
Kinerja Keuangan AMMN
Adapun PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMMN) mencatatkan laba bersih sebesar USD129,05 juta atau setara Rp2,10 triliun pada kuartal I 2024. Angka ini menurun 26,98 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2023 yang mencapai USD176,75 juta.
Sementara itu, penjualan perusahaan meningkat tipis sebesar 0,71 persen menjadi USD601,55 juta atau Rp9,78 triliun dari sebelumnya USD597,26 juta.
Secara rinci, penjualan tembaga tercatat sebesar USD310,37 juta dan penjualan emas sebesar USD291,17 juta.
Direktur Keuangan AMMN, Arief Sidarto, menjelaskan bahwa penurunan penjualan pada kuartal I 2024 disebabkan oleh penurunan harga tembaga sebesar 19 persen, meskipun volume penjualan emas dan tembaga meningkat masing-masing 15 persen dan 5 persen, serta harga emas naik 9 persen.
“Selain itu, terjadi penundaan pengiriman selama beberapa minggu pada Januari 2024 karena kami perlu merevisi izin ekspor agar tarif bea ekspor tetap 10 persen,” kata Arief.
Dari sisi produksi, AMMN mencatatkan produksi tembaga sebesar 98 juta ton, meningkat 21 persen pada kuartal I 2024. Sementara itu, produksi emas mencapai 166.536 ons, meningkat 34 persen. Produksi tembaga ini adalah yang tertinggi dalam enam tahun terakhir.
Di sisi lain, AMMN mencatatkan kenaikan utang 51,30 persen dari 2022 (Rp45,46 triliun) ke 2023 (Rp68,78 triliun). Untuk aset lancarnya naik 32,54 persen dari Rp29,59 triliun pada 2022 menjadi Rp39,22 triliun pada 2023. Adapun utang lancarnya juga tumbuh 38,99 persen menjadi Rp11,93 triliun pada 2023.
Presiden Direktur AMMN, Alexander Ramlie, menyampaikan bahwa perusahaan memulai tahun 2024 dengan hasil produksi yang baik karena tingginya kadar bijih dari Fase 7. Saat ini, perusahaan sedang menuju puncak produksi Fase 7 dengan bijih berkadar tinggi yang diperkirakan akan habis pada akhir 2024.
“Setelah Fase 7, kami akan beralih ke penambangan bijih Fase 8. Sementara itu, proyek ekspansi berjalan sesuai rencana,” ujar Alexander.
Lebih lanjut, Alexander menyampaikan bahwa proyek smelter melebihi target yang ditetapkan pada Maret 2024 dan pembangunan berjalan sesuai jadwal untuk penyelesaian konstruksi fisik pada akhir Mei 2024.
Selain itu, panduan kerja perusahaan untuk tahun ini tidak berubah, dan AMMN berkomitmen untuk mengoptimalkan produksi meskipun ada potensi larangan ekspor mulai Juni 2024 mendatang.
“Kami akan tetap fokus mencapai tujuan strategis yang mencakup peningkatan efisiensi operasi penambangan dan memastikan proyek ekspansi selesai tepat waktu,” ujar Alexander.
Di pasar saham, saham AMMN menguat 2,86 persen ke Rp11.675 per saham pada penutupan sesi I perdagangan hari ini, Kamis, 11 Juli 2024. Saham AMMN, yang dikuasai Salim Group dan keluarga Panigoro, telah melonjak hampir 600 persen sejak penawaran saham perdana (IPO) pada Juli 2023. (*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.