Logo
>

Anak Usaha ALII Bakal Lunasi Hutang dari OCP

Ditulis oleh Pramirvan Datu
Anak Usaha ALII Bakal Lunasi Hutang dari OCP

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Anak usaha PT Ancara Logistics Indonesia Tbk. (ALII), yakni PT Mahakam Coal Terminal (MCT), berencana melunasi utang kepada OCP Asia Fund IV (SF 1) Pte. Limited dan OCP Asia Fund V (SF 1) Pte. Limited.

    Direktur sekaligus Corporate Secretary ALII, menjelaskan bahwa MCT akan melakukan pelunasan dengan menerbitkan saham baru yang seluruhnya akan diambil alih oleh ALII dan Honardy Boentario (HB) dengan total nilai mencapai Rp342 miliar.Seperti dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis 3 Oktober 2024.

    Lebih lanjut, Aulia menjabarkan bahwa penerbitan saham baru ini didasarkan pada ketentuan Perjanjian Penempatan Saham Bersyarat (PPSB) yang telah ditandatangani oleh ALII, PT Guruh Putra Bersama (GPB), PT Ade Putra Tanrajeng (APT), Honardy Boentario, dan MCT pada 30 September 2024. Langkah ini dilakukan agar MCT dapat melaksanakan pelunasan utang secara sukarela (voluntary prepayment) atas sisa pinjaman yang masih terhutang kepada OCP, yang per tanggal 30 September 2024 tercatat sebesar USD20.821.696,51.

    Untuk merealisasikan rencana ini, ALII berencana menggunakan dana dari fasilitas kredit investasi yang diperoleh dari Bank Mandiri. Fasilitas ini terdiri dari dua bagian: pertama, fasilitas kredit investasi 1 dengan batas limit sebesar Rp342 miliar yang akan digunakan bersama MCT; kedua, fasilitas kredit investasi 2 dengan limit mencapai Rp110 miliar yang akan dialokasikan untuk mengambil bagian atas saham baru yang diterbitkan MCT.

    Aulia menekankan bahwa langkah penambahan modal ini termasuk dalam kategori Transaksi Material sesuai dengan peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam POJK No. 17/2020. Selain itu, aksi korporasi ini juga dikategorikan sebagai Transaksi Afiliasi sesuai regulasi OJK dalam POJK No. 42/2020, mengingat transaksi tersebut melibatkan pihak-pihak yang memiliki hubungan afiliasi dengan perusahaan.

    Namun demikian, Aulia menegaskan bahwa Rencana Penambahan Modal MCT tidak mengandung potensi Benturan Kepentingan. Hal ini berarti seluruh proses dilaksanakan dengan mematuhi regulasi yang berlaku dan memastikan bahwa keputusan yang diambil tidak merugikan kepentingan pemegang saham minoritas maupun perusahaan.

    Dengan langkah strategis ini, diharapkan MCT dapat memperkuat struktur permodalan serta memperbaiki posisi keuangan sehingga mampu mendukung ekspansi bisnis yang lebih solid di masa mendatang.

    Laporan Keuangan Terbaru

    PT Ancara Logistics Indonesia Tbk (ALII) menunjukkan dinamika yang menarik dalam laporan keuangan terbarunya. Sejak berdiri pada 2019, perusahaan yang bergerak di bidang jasa pengangkutan laut dan transshipment ini telah mengalami berbagai perkembangan signifikan.

    Dengan mengakuisisi mayoritas saham PT Mahakam Coal Terminal dan menjalin kontrak jangka panjang dengan beberapa perusahaan batu bara terkemuka, ALII tampak berusaha memperkuat posisinya di industri.

    Namun, data terbaru menunjukkan adanya penurunan jumlah pemegang saham dan berbagai tantangan lain yang patut dicermati lebih lanjut. Lantas, seperti apa kinerja keuangan ALII, baik itu pendapatan hingga profitabilitas, serta implikasinya bagi masa depan perusahaan?

    Jasa Pengangkutan Laut

    PT Ancara Logistics Indonesia Tbk (ALII) didirikan pada Juli 2019. Sejak awal berdiri, perseroan bersama dengan anak perusahaannya telah bergerak di bidang jasa pengangkutan laut, transshipment, dan intermediate stockpile (ISP) untuk tambang batu bara.

    Dalam menjalankan usahanya, perseroan dan anak perusahaannya didukung oleh sistem logistik yang terintegrasi dengan pihak afiliasi, mulai dari tambang hingga ke area ISP dan transshipment. Sistem ini memastikan efisiensi dan kehandalan dalam proses pengangkutan dan penyimpanan batu bara.

    Pada September 2019, ALII mengakuisisi 70 persen saham mayoritas PT Mahakam Coal Terminal (MCT). MCT beroperasi di bidang terminal dan digunakan sebagai ISP untuk mendukung kegiatan usaha Perseroan dan pelanggan utamanya, yang saat ini merupakan pihak afiliasi.

    ISP MCT berfungsi sebagai titik perpindahan, pengelolaan, dan penumpukan muatan dari tongkang sungai ke stockpile serta dari stockpile ke tongkang laut, memastikan alur logistik yang lancar dan efisien.

    Dalam hal kepemilikan saham, PT Graha Adika Niaga memegang 5,20 miliar saham atau 32,87 persen dari total saham, disusul oleh Solomed Capital Pte. Ltd. dengan 5,00 miliar saham atau 31,58 persen. Pemegang saham lainnya adalah masyarakat non warkat yang memiliki 3,17 miliar saham atau 20 persen, dan PT Borneo Logistik Indonesia dengan 1,74 miliar saham atau 11,02 persen.

    Aninditha Anestya Bakrie menjabat sebagai Komisaris dengan kepemilikan 383,35 juta saham atau 2,42 persen, sedangkan Nalinkant Amratlal Rathod sebagai Pengendali dengan kepemilikan 333,35 juta saham atau 2,11 persen.

    Jumlah pemegang saham Perseroan mengalami penurunan selama beberapa bulan terakhir. Pada 30 Juni 2024, tercatat ada 5.096 pemegang saham, turun sebanyak 611 dari bulan sebelumnya. Pada 31 Mei 2024, jumlah pemegang saham adalah 5.707, juga turun sebanyak 686 dari bulan sebelumnya.

    Penurunan jumlah pemegang saham ini terus berlanjut, dengan 6.393 pemegang saham pada 30 April 2024 dan 7.673 pemegang saham pada 31 Maret 2024. Jumlah pemegang saham tertinggi dalam periode ini tercatat pada 29 Februari 2024 dengan 6 pemegang saham tambahan dari bulan sebelumnya.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Pramirvan Datu

    Pram panggilan akrabnya, jurnalis sudah terverifikasi dewan pers. Mengawali karirnya sejak tahun 2012 silam. Berkecimpung pewarta keuangan, perbankan, ekonomi makro dan mikro serta pasar modal.