KABARBURSA.COM - Analis dari Komunitas Trader Saham RencanaTrading, Satrio Utomo atau Tommy, mengatakan laporan keuangan emiten periode semester I-2024 atau enam bulan terakhir menjadi katalis utama pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini. Menurut dia, kinerja cemerlang PT Bank Jago Tbk (ARTO) dan PT Amman Mineral Nusa Tenggara Tbk (AMMN) berhasil mendongkrak IHSG.
ARTO mencatatkan pertumbuhan laba bersih per saham (EPS) sebesar 21,8 persen menjadi Rp49,79. Sementara itu, AMMN menorehkan pertumbuhan EPS yang lebih mencolok, yakni 233,6 persen menjadi Rp443,63 dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
“Kinerja positif dari emiten ini, membuat IHSG pada hari ini mengalami rebound sebesar 47.89 poin (+0,661 persen) sehingga ditutup pada level 7.288,78,” kata Tommy dalam outlook hariannya kepada KabarBursa, Jumat 26 Juli 2024.
Sukses menembus resisten pertama di level 7.268, IHSG setidaknya berhasil mengubah tren jangka pendek dari turun menjadi mendatar.
Tommy memperkirakan IHSG akan bergerak dalam rentang sempit antara support 7.210 dan resisten 7.340 dalam jangka pendek.
"Kinerja emiten masih akan menjadi sentimen utama hingga pekan depan. Pasar masih terus mencermati perkembangan terbaru, sambil menantikan hasil pertemuan The Federal Open Market Committee (FOMC) pada 31 Juli mendatang," jelas Tommy.
Saham SRTG Melonjak
Bursa saham Indonesia kembali dihebohkan dengan perombakan anggota indeks LQ45. Dalam daftar terbaru yang dirilis Bursa Efek Indonesia atau BEI, saham PT Jasa Marga (Persero) Tbk atau JSMR berhasil mengamankan posisinya di jajaran 45 saham blue chip. Sementara, saham PT Saratoga Investama Sedaya Tbk atau SRTG milik Sandiaga Uno, harus rela tersingkir.
Analis pasar modal dari Konunitas Trader Saham Rencana Trading Satrio Utomo alias Tommy, memprediksi perubahan komposisi LQ45 ini bakal menjadi sentimen utama yang menggerakkan pasar hari ini. Terbukti, hingga pagi ini, belum ada emiten besar yang merilis laporan keuangan terbaru.
“Publikasi dari LQ45 ini sepertinya bakal menjadi sentimen utama dari pergerakan pasar hari ini,” kata Tommy dalam analisis hariannya kepada KabarBursa, Jumat, 26 Juli 2024.
Di sisi lain, kabar baik datang dari Amerika Serikat. Pertumbuhan ekonomi Negeri Paman Sam pada kuartal kedua tahun ini tercatat sangat menggembirakan, yakni mencapai 2,8 persen. Angka ini jauh di atas perkiraan para ekonom dan diperkiraaankKondisi ini akan membuat The Fed enggan menurunkan suku bunga dalam waktu dekat.
“Pertumbuhan ekonomi yang bagus, di atas ekspektasi ini, sepertinya bakal memberikan ruang bagi The Fed untuk tidak menurunkan suku bunga pada FOMC di akhir Juli nanti,” katanya.
Meski demikian, reaksi pasar terhadap data ekonomi AS terbilang beragam. Tommy menjelaskan, Indeks Dow Jones naik tipis, sementara S&P 500 dan Nasdaq justru terkoreksi.
“Indeks Nikkei pagi hari ini running dengan koreksi tipis 0,08 persen,” ujarnya.
Lanjut Tommy, Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG bergerak variatif. IHSG akan sangat dipengaruhi sentimen yang masih terbatas.
“IHSG pada hari ini diperkirakan bakal bergerak bervariasi pada kisaran sempit 7.207-7.268,” jelasnya.
Jika berhasil menembus level 7.268, kata Tommy, IHSG berpotensi kembali ke tren kenaikan. Sebaliknya, jika menembus level 7.200, IHSG bisa saja terkoreksi lebih dalam hingga ke kisaran 7.050-7.100.
Sementara itu, pada perdagangan kemarin, saham BBCA berhasil menguat 2,23 persen meski kinerjanya hanya sedikit di atas ekspektasi. Sebaliknya, saham BBRI terkoreksi 1,67 persen karena kinerjanya yang kurang memuaskan.
“Disamping Kocok Ulang (Rebalancing) LQ45, pengumuman atas kinerja emiten tetap menjadi fokus dari pelaku pasar untuk hari ini,” katanya.
Daftar terbaru saham yang masuk dalam indeks LQ45 adalah sebagai berikut:
1. PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk (ACES)
2. PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO)
3. PT AKR Corporindo Tbk (AKRA)
4. PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN)
5. PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT)
6. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM)
7. PT Bank Jago Tbk (ARTO)
8. PT Astra International Tbk (ASII)
9. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)
10. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI)
11. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI)
12. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN)
13. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI)
14. PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS)
15. PT Barito Pacific Tbk (BRPT)
16. PT Bukalapak.com Tbk (BUKA)
17. PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN)
18. PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA)
19. PT XL Axiata Tbk (EXCL)
20. PT Gudang Garam Tbk (GGRM)
21. PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO)
22. PT Harum Energy Tbk (HRUM)
23. PT Indofood CBP Tbk (ICBP)
24. PT Vale Indonesia Tbk (INCO)
25. PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF)
26. PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP)
27. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP)
28. PT Indosat Tbk (ISAT)
29. PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG)
30. PT Jasa Marga Tbk (JSMR)
31. PT Kalbe Farma Tbk (KLBF)
32. PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI)
33. PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA)
34. PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA)
35. PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC)
36. PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL)
37. PT Gas Negara Tbk (PGAS)
38. PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO)
39. PT Bukit Asam Tbk (PTBA)
40. PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO)
41. PT Semen Indonesia Tbk (SMGR)
42. PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM)
43. PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR)
44. PT United Tractors Tbk (UNTR)
45. PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR).(*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.