KABARBURSA.COM - JPMorgan Chase & Co kini telah meluncurkan alat kecerdasan buatan (AI) generatif yang inovatif, dan meminta para karyawannya untuk memperlakukannya seperti analis riset yang siap memberikan informasi, solusi, dan saran.
Menurut memo internal salah satu media, bank tersebut telah memberikan akses kepada banyak karyawan di divisi manajemen aset dan kekayaan terhadap versi ChatGPT miliknya sendiri, yang dikenal sebagai LLM Suite. Alat ini dirancang untuk membantu dalam penulisan, penciptaan ide, pemecahan masalah menggunakan spreadsheet, meringkas dokumen, dan berbagai tugas lainnya.
Produk ini tidak mengandung pengetahuan khusus tentang divisi manajemen aset dan kekayaan, melainkan ditujukan untuk meningkatkan produktivitas umum. Seorang juru bicara JPMorgan menolak memberikan komentar.
Dokumen tersebut ditandatangani oleh Mary Erdoes, kepala bisnis manajemen aset dan kekayaan bank; Teresa Heitsenrether, kepala data dan analitik bank; serta Mike Urciuoli, kepala informasi unit manajemen aset dan kekayaan.
CEO JPMorgan, Jamie Dimon, seorang pendukung AI yang membandingkan pentingnya teknologi ini dengan mesin uap atau internet, menyatakan bahwa AI akan tertanam dalam setiap proses bank, termasuk perdagangan, penelitian, lindung nilai ekuitas, dan layanan pelanggan. Hal ini diungkapkannya dalam sebuah episode The Circuit with Emily Chang pada bulan April.
Bank-bank terbesar di dunia telah bereksperimen dengan AI selama setahun terakhir, didorong oleh potensinya untuk meningkatkan produktivitas staf dan memangkas biaya. Citigroup memperkirakan bahwa teknologi ini dapat menambah US$170 miliar ke pundi-pundi industri perbankan pada tahun 2028, menurut sebuah laporan pada bulan Juni. Namun, teknologi ini juga dapat menggantikan lebih banyak pekerjaan di sektor ini dibandingkan dengan sektor lain, dengan 54 persen peran berpotensi tinggi untuk diotomatisasi.
Citigroup telah mengumumkan bahwa mereka akan membekali 40.000 coder-nya dengan kemampuan untuk bereksperimen menggunakan berbagai teknologi AI. Selain itu, mereka juga menggunakan AI generatif untuk dengan cepat menelusuri ratusan halaman proposal peraturan.
Deutsche Bank AG memanfaatkan kecerdasan buatan untuk memindai portofolio klien kaya, sementara ING Groep NV menggunakan AI untuk menyaring calon nasabah yang berpotensi gagal bayar.
Salah satu kasus penggunaan utama AI generatif di kalangan perusahaan rintisan teknologi keuangan dan raksasa perbankan adalah dalam layanan dan dukungan nasabah.
Penggunaan teknologi dan pendekatan inovatif dalam analisis oleh JPMorgan memberikan sejumlah keunggulan yang membuat bank ini tetap unggul di industri keuangan.
JPMorgan menggunakan alat kecerdasan buatan (AI) generatif, seperti LLM Suite, yang memanfaatkan teknologi AI untuk membantu karyawan dalam penulisan, pembuatan ide, pemecahan masalah menggunakan spreadsheet, serta meringkas dokumen. Ini membuat proses analisis menjadi lebih cepat dan efisien.
Dengan mengintegrasikan AI dalam proses analisis, JPMorgan mampu meningkatkan produktivitas staf. AI membantu dalam mengurangi beban kerja manual, sehingga analis dapat fokus pada tugas yang lebih strategis dan bernilai tinggi.
Alat AI seperti LLM Suite menyediakan informasi, solusi, dan saran dengan cepat dan akurat. Ini memastikan bahwa karyawan memiliki akses ke data terkini dan relevan, yang sangat penting untuk pengambilan keputusan yang tepat.
Penggunaan teknologi AI membantu dalam penghematan biaya operasional dengan mengotomatisasi tugas-tugas rutin. Ini memungkinkan JPMorgan untuk mengalokasikan sumber daya ke area lain yang membutuhkan perhatian lebih.
AI generatif memungkinkan JPMorgan untuk melakukan analisis data yang mendalam dan kompleks. Teknologi ini dapat mengidentifikasi tren, pola, dan anomali yang mungkin tidak terlihat oleh analis manusia, memberikan wawasan yang lebih komprehensif.
JPMorgan terus berinovasi dengan memanfaatkan teknologi terbaru. Dengan AI yang tertanam dalam setiap proses bank, seperti perdagangan, penelitian, lindung nilai ekuitas, dan layanan pelanggan, JPMorgan memastikan bahwa mereka selalu berada di garis depan teknologi.
AI memberikan jawaban yang konsisten dan akurat, mengurangi risiko kesalahan manusia dalam analisis. Ini penting untuk memastikan bahwa semua laporan dan rekomendasi didasarkan pada data yang valid dan dapat diandalkan.
Penggunaan AI di JPMorgan didukung oleh sistem informasi yang mumpuni. Ini memastikan bahwa proses verifikasi klaim dan pengelolaan data dilakukan secara efektif dan efisien.
AI generatif tidak hanya membantu dalam analisis data, tetapi juga memberikan dukungan dalam pengambilan keputusan. Dengan kemampuan untuk menganalisis berbagai skenario dan memberikan saran yang relevan, AI membantu manajer dan eksekutif dalam membuat keputusan yang lebih baik.
JPMorgan memastikan bahwa penggunaan AI dan teknologi lainnya mematuhi regulasi yang berlaku dan menjaga keamanan data nasabah. Ini penting untuk menjaga kepercayaan dan integritas bank.
Dengan berbagai keunggulan ini, JPMorgan mampu memberikan analisis yang lebih tajam, efisien, dan inovatif, yang membantu mereka tetap kompetitif di industri keuangan global. (*)