Logo
>

Analis Ramai-Ramai Rekomendasikan PTBA, Cek Kinerja Sahamnya

Ditulis oleh Hutama Prayoga
Analis Ramai-Ramai Rekomendasikan PTBA, Cek Kinerja Sahamnya

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Peluang PT Bukit Asam Tbk atau PTBA dinilai akan semakin moncer usai Donald Trump resmi menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat untuk kedua kalinya. Peluang besar ini membuat sejumlah analis merekomendasikannya untuk para investor.

    Seperti diketahui, kepemimpinan Trump bisa berdampak terhadap pergerakan harga batu bara global. Hal ini tidak lepas dari kekhawatiran konflik perdagangan yang meningkat antara AS dengan China, seperti yang terjadi di era Trump sebelumnya.

    PTBA, sebagai emiten yang fokus terhadap pertambangan batu bara, dinilai memiliki peluang di masa kemimpinan Trump kali ini.

    Dua sekuritas, yakni Pilarmas Investindo dan Kiwoom, merekomendasikan emiten yang telah melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak 2002 tersebut.

    Lantas, bagaimana kinerja saham PTBA?

    Merujuk data perdagangan Stockbit, Rabu, 29 Januari 2025, PTBA mencatatkan kinerja positif dalam satu pekan terakhir dengan performa 0,75 persen.

    Di sisi lain, PTBA menunjukkan kinerja keuangan yang stabil berdasarkan data terbaru dari laporan keuangannya. Perusahaan tambang batu bara ini mencatat solvabilitas yang sehat dengan Current Ratio sebesar 1,17 dan Quick Ratio di angka 0,79, menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya.

    Sementara itu, Debt to Equity Ratio yang rendah di angka 0,14 mencerminkan bahwa PTBA memiliki tingkat utang yang sangat terkendali dibandingkan ekuitasnya.

    Dari sisi profitabilitas, PTBA mencatat Return on Assets (ROA) sebesar 13,84 persen, menandakan efisiensi perusahaan dalam menghasilkan laba dari aset yang dimilikinya.

    Return on Equity (ROE) PTBA juga mencapai 27,50 persen, menunjukkan tingkat pengembalian yang baik bagi para pemegang saham.

    Selain itu, Gross Profit Margin perusahaan berada di angka 20,02 persen, dengan Operating Profit Margin sebesar 12,73 persen, serta Net Profit Margin mencapai 10,87 persen, mencerminkan profitabilitas yang solid dalam operasionalnya.

    Salah satu aspek yang menarik perhatian investor adalah kebijakan dividen PTBA. Dengan Dividend Yield mencapai 14,73 persen dan Payout Ratio sebesar 106,38 persen, PTBA menunjukkan komitmennya dalam memberikan keuntungan bagi para pemegang saham.

    Angka Payout Ratio yang lebih dari 100 persen mengindikasikan bahwa perusahaan membayar dividen lebih besar dari laba bersihnya, kemungkinan dengan menggunakan saldo laba atau kas yang ada.

    Sebelumnya Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Arinda Izzaty, mengatakan ekonomi global dan permintaan batu bara bisa terdampak pasca Trump berkuasa di Negeri Paman Sam.

    Hal tersebut  dikarenakan kekhawatiran konflik perdagangan yang meningkat antara AS dengan Tiongkok.

    “Mengingat Tiongkok adalah konsumen utama batu bara global, ketegangan ini bisa berdampak pada pergerakan harga batu bara internasional,” ujar Arinda kepada Kabarbursa.com di Jakarta, Selasa, 21 Januari 2025.

    Faktor lainnya yang membuat pasar batu bara global tersulut ialah dukungan Trump terhadap bahan bakar fosil. Namun perlu diingat, kata Arinda, bahwa konsumsi batu bara domestik AS tidak banyak mempengaruhi ekspor Indonesia.

    “China juga sedang meningkatkan produksi batu bara, akan tetapi batu baranya dijual dengan harga diskon di tengah akan dimulainya perang dagang dengan AS,” jelasnya.

    Lebih lanjut Arinda menuturkan, kemenangan Trump bisa menjadi katalis positif asalkan produsen batu bara dapat meningkatkan ekspornya ke Negara Paman Sam.

    “Akan tetapi, terdapat beberapa risiko seperti kenaikan tarif impor yang akan diberikan oleh Donald Trump,” pungkasnya.

    Terpisah, VP Marketing, Strategy and Planning Kiwoom Sekuritas Indonesia Oktavianus Audi, menjelaskan saat ini harga batu bara sedang mengalami tren penurunan paska fokus pada net-zero emissions.

    “Sehingga, jika Trump menghidupkan kembali batu bara dengan mencabut kebijakan Clean Power Plan (CPP) seperti periode sebelumnya, akan berdampak pada demand batu bara kembali,” jelas Oktavianus kepada Kabarbursa.com, Selasa, 21 Januari 2025.

    Menurut dia, Kiwoom masih berpandangan neutral untuk sektor energi, khususnya batu bara. Hal ini seiring dengan transisi menuju energi bersih dan terbarukan.

    “Meski demikian, sentimen positif juga datang dari China yang mengumumkan kenaikan konsumsi sebesar 1,5 persen menjadi 4,82 miliar ton di tahun 2025,” pungkasnya.

    Peningkatan Kapasitas Angkutan Batu Bara

    Sebelumnya diberitakan, PTBA tengah fokus meningkatkan kapasitas angkutan batu bara dalam rangka menghadirkan energi tanpa henti untuk negeri.

    Dengan cadangan batu bara sebesar 2,98 miliar ton dan sumber daya 5,81 miliar ton, PTBA merupakan salah satu pengelola kekayaan batu bara terbesar di Indonesia.

    “Peningkatan kapasitas angkutan merupakan langkah strategis untuk mendukung target swasembada energi yang diusung pemerintah, sekaligus mempercepat monetisasi cadangan batu bara,” kata Niko Chandra, Corporate Secretary PT Bukit Asam Tbk (PTBA).

    Peningkatan kapasitas angkutan batu bara melalui jalur kereta api dilakukan melalui sinergi dengan PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI dalam pengembangan angkutan batu bara relasi Tanjung Enim – Keramasan.

    Angkutan batu bara relasi Tanjung Enim – Keramasan akan meningkatkan kapasitas angkutan batu bara PTBA hingga 20 juta ton per tahun. Sarana dan prasarana untuk moda transportasi angkutan kereta disiapkan oleh PT KAI. Sementara untuk fasilitas dermaga di Terminal Keramasan dibangun oleh PT Kereta Api Logistik (KAI Logistik).

    PTBA sendiri telah melakukan groundbreaking fasilitas penanganan batu bara (coal handling facility) di Tanjung Enim pada 30 Desember 2023 untuk mendukung pengembangan angkutan batu bara relasi Tanjung Enim – Keramasan.

    Selain itu, PTBA juga menjalin kerja sama dengan PT Servo Lintas Raya (SLR), anak perusahaan PT Titan Infra Energy Group, untuk pengangkutan batu bara melalui jalur khusus hauling batu bara.

    Melalui kerja sama itu, PT SLR menyediakan sarana dan prasarana untuk proses pengangkutan batu bara mulai dari titik serah di stockpile (tempat penyimpanan sementara) di area pertambangan PTBA sampai Pelabuhan Muat Sungai Musi, kemudian ke mother vessel di Pelabuhan Tanjung Kampeh. Volume pengangkutan batu bara ditargetkan mencapai 2,5 juta ton pada tahun 2024.

    Jalur hauling yang dilalui untuk pengangkutan batu bara dirancang khusus untuk mengurangi dampak terhadap lingkungan dan menghindari risiko terhadap masyarakat sekitar. Jalur khusus hauling batu bara adalah area tertutup yang hanya boleh dilalui oleh truk untuk pengangkutan batu bara. Area ini terpisah dari jalan raya dan pemukiman masyarakat.

    Dengan penggunaan jalur khusus ini, pengangkutan batu bara menggunakan truk tidak menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat, seperti kemacetan dan debu.

    “PTBA senantiasa berkomitmen untuk menjalankan kegiatan operasional yang memprioritaskan keselamatan, keberlanjutan, dan kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku. Mitra perusahaan tidak melakukan pengangkutan batu bara melalui jalan umum di jalan raya. Dengan pengangkutan batu bara yang aman, efisien serta ramah lingkungan, PTBA dapat terus berkontribusi dalam menjaga ketahanan energi nasional,” tutup Niko.(*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Hutama Prayoga

    Hutama Prayoga telah meniti karier di dunia jurnalistik sejak 2019. Pada 2024, pria yang akrab disapa Yoga ini mulai fokus di desk ekonomi dan kini bertanggung jawab dalam peliputan berita seputar pasar modal.

    Sebagai jurnalis, Yoga berkomitmen untuk menyajikan berita akurat, berimbang, dan berbasis data yang dihimpun dengan cermat. Prinsip jurnalistik yang dipegang memastikan bahwa setiap informasi yang disajikan tidak hanya faktual tetapi juga relevan bagi pembaca.