KABARBURSA.COM - PT Aneka Tambang Tbk atau Antam (ANTM) menggelontorkan investasi sekitar Rp 4,5 triliun untuk tahun 2024. Dana tersebut akan dialokasikan untuk menjalankan rencana bisnis Antam, baik secara organik maupun anorganik.
Direktur Pengembangan Usaha Antam, I Dewa Wirantaya menuturkan alokasi dana investasi telah dipertimbangkan berdasarkan kondisi keuangan perusahaan dan proyeksi kinerja tahun ini. "Kami tetap optimis dapat membiayai investasi hingga akhir tahun 2024 dengan cash flow yang dimiliki sejak tahun 2023," ungkap Dewa kepada awak media, dilihat Senin 13 Mei 2024.
{
"width": "100 persen",
"height": "480",
"symbol": "IDX:ANTM",
"interval": "D",
"timezone": "Asia/Jakarta",
"theme": "light",
"style": "1",
"locale": "en",
"hide_top_toolbar": true,
"allow_symbol_change": false,
"save_image": false,
"calendar": false,
"hide_volume": true,
"support_host": "https://www.tradingview.com"
}
Dari anggaran total Rp 4,5 triliun, sekitar Rp 1 triliun dialokasikan untuk keperluan eksplorasi tambang, Rp 2 triliun untuk investasi di anak usaha, dan sisanya untuk kebutuhan investasi rutin.
Antam akan melakukan eksplorasi tambang di semua Izin Usaha Pertambangan (IUP) atau konsesi tambang yang dimilikinya, termasuk juga melakukan akuisisi IUP baru dan eksplorasi di konsesi baru.
Direktur Utama Antam, Nicolas D. Kanter, menegaskan fokus perusahaan dalam melakukan eksplorasi tambang, yang didorong juga oleh MIND ID sebagai holding tambang BUMN.
Selain eksplorasi, Antam juga aktif dalam mengikuti lelang wilayah pertambangan yang dilakukan oleh pemerintah, serta menggarap blok tambang hasil penciutan dari konsesi PT Vale Indonesia Tbk (INCO) dengan menggandeng Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
Antam juga terlibat dalam pengembangan industri baterai kendaraan listrik (EV battery ecosystem) di dalam negeri melalui sejumlah proyek hilirisasi. Proyek-proyek ini termasuk Proyek Pembangunan Pabrik Feronikel Haltim (P3FH) dan Proyek Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) Mempawah.
Selain itu, Antam juga melalui anak perusahaannya, Indonesia Battery Corporation (IBC), berkontribusi dalam produksi EV baterai. Dalam hal ini, Antam telah menjalin kerjasama dengan Ningbo Contemporary Brunp Lygend Co. Ltd. (CBL) melalui anak perusahaannya, HongKong CBL Limited (HKCBL).
Investasi untuk proyek EV battery ecosystem akan dipenuhi secara bertahap, dengan estimasi total mencapai US$ 5 miliar - US$ 6 miliar. Struktur pendanaan akan didominasi oleh pinjaman (debt) sebesar 60 persen dan ekuitas sebesar 40 persen.
Semua proyek ini sedang dalam proses pengembangan dan dijalankan dengan tahapan yang matang.