KABARBURSA.COM - PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau Antam mengumumkan jadwal Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).
Dikutip dari keterbukaan informasi, Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan Antam Syarif Faisal Alkadrie menyampaikan, RUPSLB akan digelar pada Rabu, 13 November 2024, dimulai pukul 10.00 WIB.
"Pemegang saham yang berhak hadir atau diwakili dan memberikan suara dalam rapat tersebut adalah pemegang saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada penutupan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin, 21 Oktober 2024," ungkapnya, Selasa, 8 Oktober 2024.
Selain itu, pemegang saham yang memiliki 1/20 atau lebih dari total saham yang memiliki hak suara dapat mengajukan usulan mata acara Rapat, yang harus disampaikan kepada Direksi Perseroan paling lambat pada hari Selasa, 15 Oktober 2024.
Rapat akan diselenggarakan baik secara fisik maupun elektronik melalui sistem Electronic General Meeting System KSEI, dikenal sebagai eASY.KSEI. Pemegang Saham yang ingin berpartisipasi secara elektronik atau memberikan kuasa kepada perwakilan dapat melakukannya melalui eASY.KSEI atau secara konvensional dengan menggunakan formulir yang disediakan di situs web perusahaan.
Sebagai bagian dari proses penyelenggaraan rapat, fasilitas e-Proxy akan tersedia bagi pemegang saham mulai tanggal Pemanggilan Rapat hingga satu hari kerja sebelum rapat, yaitu pada hari Selasa, 12 November 2024.
Pengumuman Rapat telah disampaikan ke OJK, Bursa Efek Indonesia, dan Bursa Efek Australia, serta dipublikasikan di situs web penyedia fasilitas eASY.KSEI dan situs resmi PT Aneka Tambang Tbk. Untuk informasi lebih lanjut, pemegang saham dapat mengunduh pengumuman Rapat di situs perusahaan di www.antam.com.
Transaksi Anak Usaha Antam
Secara terpisah, ANTM, yang juga dikenal sebagai Antam, melalui anak usahanya PT Gag Nikel (PTGN), telah mengakuisisi 30 persen saham Newton International Investment Pte. Ltd. (NII), anak perusahaan Eternal Tsingshan Group Limited (ETGL), di PT Jiu Long Metal Industry (JLMI) dengan nilai transaksi mencapai USD102,5 juta atau setara Rp1,60 triliun.
Dari keterbukaan informasinya, Grup Tsingshan adalah perusahaan besar yang bergerak di bidang peleburan baja tahan karat (stainless steel) asal China, yang memiliki berbagai anak usaha di seluruh dunia, termasuk di Indonesia, dan mengelola beberapa fasilitas pemurnian atau smelter. Sementara itu, JLMI merupakan bagian dari Grup Tsingshan dan memiliki smelter nikel di Halmahera Tengah, Maluku Utara.
Transaksi akuisisi 30 persen saham NII oleh PTGN dilakukan pada hari Kamis, 3 Oktober 2024, sebagai tindak lanjut dari perjanjian jual beli bersyarat (PJBB) yang telah ditandatangani antara PTGN dan NII pada 3 Mei 2024. Dengan transaksi ini, PTGN kini memegang 30 persen saham JLMI, sementara 70 persen sisanya masih dikuasai oleh NII.
Langkah ini bertujuan untuk mendukung kebijakan hilirisasi pemerintah Indonesia, diharapkan dapat meningkatkan kinerja keuangan dan menciptakan nilai tambah bagi para pemegang saham. Manajemen Antam menyatakan bahwa implementasi ini juga diharapkan dapat mendukung upaya pemerintah dalam mengembangkan ekosistem kendaraan listrik nasional.
Pada 3 Mei 2024, selain menandatangani PJBB, PTGN juga menjalin perjanjian suplai bijih dengan anak usaha Grup Tsingshan lainnya, yaitu PT Universal Metal Trading (UMT). Dalam perjanjian ini, PTGN akan memasok nikel kepada UMT, yang akan melakukan pembayaran di muka untuk sebagian nikel yang disuplai.
Pembayaran uang muka tersebut akan digunakan PTGN untuk membeli saham NII di JLMI. Pada 3 Oktober 2024, setelah PTGN resmi menjadi pemegang saham JLMI, PTGN memberikan pinjaman pemegang saham kepada JLMI sebesar USD18 juta atau setara Rp 274,4 miliar, berdasarkan kurs referensi Bank Indonesia JISDOR pada 2 Oktober 2024.
Sebelum PTGN mengakuisisi 30 persen saham NII di JLMI, NII juga memberikan pinjaman pemegang saham sebesar USD60 juta atau sekitar Rp 940,8 miliar kepada JLMI. Pinjaman tersebut diberikan sesuai dengan proporsi kepemilikan masing-masing di JLMI.
Manajemen Antam menjelaskan bahwa pemberian pinjaman pemegang saham oleh PTGN akan meningkatkan pendapatan tidak langsung Antam melalui pendapatan bunga dari pinjaman yang diberikan kepada JLMI. Sesuai rencana, JLMI akan menggunakan pinjaman tersebut untuk memperkuat operasionalnya guna meningkatkan pendapatan, sehingga dapat menyetorkan dividen kepada PTGN, yang kemudian akan diteruskan kepada ANTM.
Saham Antam
Pada penutupan perdagangan saham tanggal 7 Oktober 2024, harga saham ANTM tercatat berada di posisi Rp 1.545, mengalami kenaikan sebesar Rp 20 atau setara dengan 1,00 persen dibandingkan dengan harga penutupan sebelumnya yang berada di Rp 1.525.
Saham ANTM dibuka pada harga Rp 1.530 dan mengalami fluktuasi yang cukup stabil sepanjang hari, dengan harga terendah yang tercatat di Rp 1.525 dan harga tertinggi mencapai Rp 1.555. Volume perdagangan saham ANTM hari ini mencapai 856.379 lembar, dengan nilai transaksi mencapai Rp 132.000.000.000.
Dalam total 11.828 kali transaksi, pergerakan harga saham ANTM menunjukkan minat investor yang tinggi, mencerminkan kepercayaan pasar terhadap kinerja perusahaan. (*)