Logo
>

Apple Ganti Rugi Rp6,3 Juta untuk Butterfly, Cair Kapan?

Ditulis oleh Yunila Wati
Apple Ganti Rugi Rp6,3 Juta untuk Butterfly, Cair Kapan?

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Mulai Agustus 2024, Apple akan membayar uang ganti rugi kepada sejumlah pengguna MacBook yang terkena masalah dengan keyboard "butterfly". Ganti rugi ini khusus diberikan kepada pengguna yang memenuhi syarat tertentu.

    Jumlah uang ganti rugi yang diberikan bervariasi, mulai dari USD50 (sekitar Rp807 ribu) hingga USD395 (sekitarRp 6,3 juta). Proses klaim ini sebenarnya telah dibuka sejak akhir 2022, namun baru mendapatkan persetujuan pada Mei lalu, seperti dilansir dari 9to5Mac pada Rabu, 7 Agustus 2024.

    Apple pertama kali memperkenalkan keyboard 'butterfly' pada MacBook 12 inci di 2015, lalu menggunakannya juga di MacBook Pro tahun 2016 dan MacBook Air pada 2018. Namun, desain keyboard ini banyak menghadapi masalah keandalan dan daya tahan. Beberapa di antaranya adalah tombol yang sering macet, karakter yang terduplikasi, atau bahkan tidak bisa mengetik sama sekali.

    Apple akhirnya meninggalkan keyboard butterfly pada MacBook Pro 16 inci di akhir 2019. Lalu, mulai 2020, MacBook Pro 13 inci dan MacBook Air juga beralih ke Magic Keyboard yang baru. Namun, masalah ini belum sepenuhnya selesai bagi Apple.

    Diskusi mengenai gugatan class action dimulai pada Mei 2018, dengan banyak pengguna yang melaporkan bahwa keyboard butterfly tidak bisa berfungsi dengan baik.

    Pada 2019, hakim memutuskan bahwa Apple harus menghadapi gugatan class action ini. Tiga tahun kemudian, tepatnya pertengahan 2022, Apple diharuskan membayar ganti rugi sebesar USD50 juta, dan proses klaim dimulai pada akhir tahun tersebut.

    Pengguna di Indonesia Tidak Dapat Ganti Rugi

    Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi untuk dapat mengajukan klaim ini. Pertama, konsumen harus tinggal di salah satu dari tujuh negara bagian AS yaitu California, Florida, Illinois, Michigan, New Jersey, New York, atau Washington. Ini berarti bahwa pengguna di 43 negara bagian lainnya tidak termasuk.

    Selain itu, besaran ganti rugi yang diterima bervariasi tergantung pada tingkat kerusakan keyboard yang dialami pengguna:

    • USD395 untuk dua atau lebih penggantian casing atas
    • USD125 untuk satu penggantian casing atas
    • USD50 untuk penggantian penutup tombol

    Pembayaran kepada pelanggan mulai dilakukan pada 27 Juni 2024, setelah pengadilan mengeluarkan perintah pembayaran. Situs web resmi Apple juga telah diperbarui untuk menyatakan bahwa pembayaran akan dimulai pada Agustus 2024.

    'Ditinggalkan' Warren Buffett

    Berkshire Hathaway Inc mengurangi kepemilikan sahamnya di Apple Inc hampir 50 persen sebagai bagian dari penjualan besar-besaran pada kuartal kedua, yang membuat tumpukan uang tunai milik miliarder Warren Buffett mencapai rekor USD276,9 miliar (sekitar Rp4.479 triliun).

    Secara keseluruhan, Berkshire menjual saham senilai USD75,5 miliar (Rp1.221 triliun) secara bersih selama periode tersebut, menurut laporan dari konglomerat yang berbasis di Omaha, Nebraska, pada Sabtu, 3 Agustus 2024. Pendapatan operasional perusahaan naik menjadi USD11,6 miliar, meningkat dari USD10 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

    Buffett melakukan penjualan saham di tengah lonjakan indeks saham S&P 500, yang mencapai rekor tertinggi pada pertengahan Juli, meskipun indeks tersebut telah menurun dalam tiga minggu terakhir karena kekhawatiran bahwa antusiasme terhadap kecerdasan buatan mungkin berlebihan. Pada Jumat, 2 Agustus 2024, data tenaga kerja yang lemah menekankan risiko penurunan ekonomi, menyebabkan S&P turun 1,8 persen.

    “Anda bisa menganggap ini sebagai sinyal jual lainnya,” kata Jim Shanahan, seorang analis di Edward Jones yang memantau Berkshire.

    “Ini adalah tingkat aktivitas penjualan yang jauh lebih tinggi dari yang kami perkirakan,” imbuhnya.

    Penjualan Apple di Pasar China Melemah

    Berkshire Hathaway milik Buffett juga secara signifikan mengurangi kepemilikan sahamnya di Bank of America Corp, investasi bank terbesarnya. Berkshire telah memangkas posisinya sebesar 8,8 persen sejak pertengahan Juli, menurut pengajuan pada Kamis malam.

    Berkshire kesulitan menemukan cara untuk menggunakan tumpukan uang tunainya karena harga saham yang melonjak dan minimnya aktivitas transaksi. Pada pertemuan pemegang saham tahunan perusahaan pada Mei, Buffett mengatakan dia tidak terburu-buru untuk menghabiskan uang tunainya “kecuali jika kami merasa kami melakukan sesuatu yang memiliki risiko sangat rendah dan berpotensi menghasilkan banyak keuntungan.”

    Baru-baru ini, Berkshire mulai menggunakan pembelian kembali saham sebagai salah satu cara untuk mengelola uang tunainya, tetapi hal ini menjadi lebih sulit dalam beberapa bulan terakhir karena harga sahamnya mencapai rekor tertinggi. Selama kuartal tersebut, Berkshire membeli kembali sekitar USD345 juta sahamnya sendiri, jumlah terendah sejak perusahaan mengubah kebijakan pembelian kembali pada tahun 2018.

    Sejak pertama kali mengungkapkan kepemilikan saham Apple pada 2016, Buffett telah memanfaatkan keuntungan ini untuk mengumpulkan laba besar di atas kertas. Berkshire hanya menghabiskan USD31,1 miliar untuk 908 juta saham Apple yang dimilikinya hingga akhir 2021. Saat ini, sekitar 400 juta saham Apple yang dimiliki Berkshire bernilai USD84,2 miliar pada akhir Juni.(*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Yunila Wati

    Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

    Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

    Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79