KABARBURSA.COM - Militer Amerika Serikat (AS) melaporkan telah menghancurkan dua kapal patroli Houthi, satu kapal permukaan tanpa awak, dan satu pesawat tak berawak di atas Laut Merah. Upaya ini bertujuan untuk mengurangi kemampuan kelompok yang didukung oleh Iran tersebut.
Houthi, yang menguasai wilayah-wilayah terpadat di Yaman, menargetkan Verbena di Laut Arab serta Seaguardian dan Athina di Laut Merah. Pernyataan ini disampaikan oleh juru bicara militer kelompok yang bersekutu dengan Iran, Yahya Saree, dalam pidato yang disiarkan di televisi, seperti dilansir Al Arabiya, Jumat 14 Juni 2024.
Serangan terhadap kapal kargo Verbena berbendera Palau memicu kebakaran dan melukai salah satu awaknya, menurut Komando Pusat AS. Pemberontak meluncurkan dua rudal balistik anti-kapal dari wilayah yang dikuasai Houthi di Yaman ke Laut Merah, namun tidak ada kerusakan atau cedera akibat rudal tersebut.
Milisi Houthi telah melancarkan serangan terhadap kapal-kapal di perairan Yaman sejak November, sebagai bentuk solidaritas terhadap warga Palestina yang berada di bawah serangan Israel di Gaza. Hampir 2,3 juta penduduk di daerah kantong pantai yang sempit itu mengungsi dan menghadapi kelaparan serta kehancuran yang meluas.
Komando Pusat AS menyatakan akan terus bertindak dengan mitra-mitranya untuk meminta pertanggungjawaban Houthi dan menurunkan kemampuan militer mereka. Kampanye Houthi telah mengganggu pelayaran global, memaksa perusahaan-perusahaan mengubah rute perjalanan yang lebih panjang dan lebih mahal di sekitar Afrika bagian selatan.
Kekhawatiran juga muncul bahwa perang Gaza, yang menurut kementerian kesehatan setempat telah menewaskan lebih dari 37.000 orang, dapat menyebar dan mengacaukan kestabilan di Timur Tengah yang lebih luas. Amerika Serikat dan Inggris telah melakukan serangan terhadap target-target Houthi sebagai tanggapan atas serangan terhadap pelayaran.
Para pemberontak meluncurkan dua rudal balistik anti-kapal dari wilayah yang dikuasai Houthi di Yaman ke Laut Merah, kata Komando Pusat AS, seraya menambahkan bahwa tidak ada kerusakan atau cedera akibat rudal-rudal tersebut.
Kampanye Houthi telah mengganggu pelayaran global, memaksa perusahaan-perusahaan untuk mengubah rute perjalanan yang lebih panjang dan lebih mahal di sekitar Afrika bagian selatan. Hal ini juga memicu kekhawatiran bahwa perang Gaza--di mana kementerian kesehatan setempat mengatakan lebih dari 37.000 orang telah terbunuh--dapat menyebar dan mengacaukan kestabilan di Timur Tengah yang lebih luas.
Amerika Serikat dan Inggris telah melakukan serangan terhadap target-target Houthi sebagai tanggapan atas serangan terhadap pelayaran.
Serangan Israel ke Gaza, yang juga telah menimbulkan tuduhan genosida yang dibantah Israel, terjadi setelah serangan ke Israel oleh militan Hamas Palestina pada 7 Oktober yang menewaskan 1.200 orang, menurut perhitungan Israel. (*)