KABARBURSA.COM – Praktik bisnis berkelanjutan kini menjadi tuntutan utama bagi perusahaan yang ingin bertahan di era kompetisi global.
PT Avia Avian Tbk (Avian Brands), emiten cat dekoratif dengan kode saham AVIA, menegaskan komitmen tersebut lewat peluncuran kebijakan keberlanjutan terbaru sekaligus pembangunan Sustainability Management System (SMS).
Dalam keterbukaan informasi, manajemen AVIA menyatakan sistem baru ini dirancang bukan sekadar menjadi dokumen formal, melainkan landasan strategis yang terstruktur dan terukur.
“Kami percaya bahwa keberlanjutan harus menjadi sistem, bukan slogan. Dengan kebijakan baru ini, kami memperkuat integritas dan akuntabilitas seluruh rantai nilai,” ujar Ruslan Tanoko, Wakil Direktur Utama Avian Brands.
Kebijakan keberlanjutan terbaru AVIA menekankan pada komitmen ESG (Environmental, Social, Governance) yang lebih luas.
Fokusnya meliputi praktik bisnis berkelanjutan jangka panjang, penguatan environmental supply chain dengan rantai pasok ramah lingkungan, penegakan social supply chain dengan perlindungan HAM dan standar kerja yang adil, penolakan penuh terhadap animal testing, serta sikap netral terhadap politik.
Langkah ini dinilai selaras dengan standar nasional maupun internasional yang banyak dijadikan acuan investor global.
Sebagai tindak lanjut, Avian Brands mengembangkan Sustainability Management System (SMS) yang mencakup:
- Pelaporan bulanan kinerja keberlanjutan kepada direksi dan eksekutif.
- Database kinerja dengan penanggung jawab (PIC) di setiap unit kerja.
- Penerapan siklus manajemen Plan-Do-Check-Action (PDCA) untuk evaluasi berkelanjutan.
- Integrasi lintas fungsi agar sustainability menjadi bagian dari R&D, produksi, supply chain, pemasaran, hingga CSR.
Dengan sistem ini, perusahaan memastikan keberlanjutan bukan hanya inisiatif tambahan, melainkan bagian menyatu dalam budaya dan strategi bisnis jangka panjang.
Penguatan kebijakan ini sekaligus menjadi sinyal positif bagi investor ESG, lembaga pemeringkat, hingga regulator yang semakin menuntut transparansi. Integrasi sistem berkelanjutan diharapkan meningkatkan daya tarik saham AVIA di mata investor yang menjadikan faktor ESG sebagai salah satu indikator investasi.
Didirikan pada 1978, AVIA dikenal dengan merek populer seperti Avitex, Supersilk Anti Noda, Sunguard All in One, dan cat pelapis anti bocor No Drop. Perseroan resmi melantai di Bursa Efek Indonesia pada 8 Desember 2021 dengan kode saham AVIA.
Berdasarkan survei Frost & Sullivan, AVIA menguasai sekitar 24 persen pangsa pasar industri cat dekoratif di Indonesia. Produksi dilakukan di fasilitas manufaktur Sidoarjo dan Serang dengan integrasi vertikal untuk menghasilkan sebagian bahan baku sendiri. (*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.