KABARBURSA.COM - Di awal Januari 2025, saham PT Petrosea Tbk, berkode saham PTRO, akan dijual dengan harga baru. Harga tersebut merupakan hasil stock split sebesar 1:10.
Emiten milik konglomerat Prajogo Pangestu ini tengah melaksanakan pemecahan nilai nominal saham. Dalam keterbukaan informasi Selasa, 24 Desember 2024, manajemen Petrosea mengungkapkan bahwa aksi korporasi ini telah mendapatkan persetujuan melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 16 Desember 2024.
Aksi korporasi ini dilakukan untuk meningkatkan likuiditas saham PTRO di pasar. Dalam skema 1:10 tersebut, setiap satu saham yang saat ini memiliki nilai nominal Rp50 akan dipecah menjadi 10 saham dengan nilai nominal Rp5 per saham.
Dengan demikian, jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh dalam perusahaan akan bertambah signifikan, dari sebelumnya 1.008.605.000 saham menjadi sebanyak-banyaknya 10.086.050.000 saham.
Hingga pukul 14.39 WIB, harga saham PTRO tercatat berada di level Rp28.300, mencatat kenaikan 0,53 persen. Sepanjang periode year-to-date (ytd), saham Petrosea menunjukkan performa luar biasa dengan lonjakan hingga 398 persen. Berdasarkan rasio pemecahan yang direncanakan, harga saham PTRO pasca stock split diperkirakan akan berada di kisaran Rp2.830.
Pelaksanaan stock split ini juga telah dijadwalkan secara terperinci, mencakup berbagai tahap penting, mulai dari proses pencatatan saham tambahan hingga perubahan nilai nominal saham di pasar.
Proses ini dimulai dengan pengajuan pencatatan saham hasil pemecahan ke Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 17 Desember 2024 dan akan berlanjut hingga perdagangan saham dengan nilai nominal baru dimulai di pasar reguler, negosiasi, dan tunai pada awal Januari 2025.
Manajemen Petrosea menyatakan bahwa keputusan untuk melakukan stock split adalah bagian dari upaya perseroan dalam memperluas akses investor terhadap saham PTRO, sekaligus meningkatkan daya tarik saham tersebut di pasar modal.
Dengan langkah ini, emiten yang aktif di sektor jasa pertambangan, rekayasa, konstruksi, dan manajemen logistik ini optimis dapat memperkuat posisinya di bursa.
Langkah strategis ini sejalan dengan pertumbuhan bisnis Petrosea yang mencatatkan kinerja impresif pada tahun 2024. Dengan menarik perhatian para investor dan mempertahankan momentum positif, aksi korporasi ini diharapkan mampu mendorong perkembangan perusahaan lebih jauh serta memberikan manfaat yang signifikan bagi seluruh pemangku kepentingan.
Terbitkan Obligasi dan Sukuk Ijarah
PT Petrosea Tbk (PTRO) mengumumkan bahwa perusahaan telah melakukan pencatatan obligasi berkelanjutan I tahap I tahun 2024 dan sukuk ijarah berkelanjutan I tahap I tahun 2024.
Petrosea menerbitkan obligasi dan sukuk ijarah berkelanjutan I tahap I tahun 2024 senilai Rp1,5 triliun dengan rincian Obligasi Berkelanjutan dengan jumlah pokok senilai Rp1 triliun dan sukuk ijarah berkelanjutan dengan sisa imbalan ijarah senilai Rp500 miliar.
Chief Investment Officer PT Petrosea Tbk Kartika Hendrawan, mengatakan seluruh dana dari Obligasi dan Sukuk Ijarah tersebut akan digunakan untuk memperkuat modal kerja perusahaan.
“Guna mendukung realisasi kontrak-kontrak yang telah diperoleh Petrosea pada lini bisnis kontak pertambangan dan EPC terintegrasi,” kata Kartika di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin, 16 Desember 2024.
Petrosea mencatatkan adanya kelebihan permintaan (oversubscribed) lebih dari 2 kali untuk obligasi berkelanjutan I tahap I dan sukuk ijarah berkelanjutan I tahap I tahun 2024.
Penerbitan ini merupakan bagian dari program penawaran umum obligasi berkelanjutan I dengan total nilai Rp2 triliun dan sukuk ijarah berkelanjutan I dengan total nilai Rp1 triliun.
Sebelumnya, Petrosea telah memperoleh corporate rating idA+ (Single A Plus; Stable Outlook) dan idA+(sy) (Single A Plus Syariah) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) berdasarkan data dan informasi dari Perusahaan serta Laporan Keuangan Audit per 30 Juni 2024 dan Laporan Keuangan Audit per 31 Desember 2023.
Transaksi Saham Sentuh Rp78,9 Miliar
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.