Logo
>

Bahlil Ungkap Alasan Tertundanya Impor Mobil Listrik BYD

Ditulis oleh Ayyubi Kholid
Bahlil Ungkap Alasan Tertundanya Impor Mobil Listrik BYD

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, mengungkapkan alasan di balik tertundanya distribusi mobil listrik asal China, Build Your Dreams (BYD), ke pasar otomotif Indonesia. Meski seharusnya sudah bisa didistribusikan sejak awal 2024, kenyataannya BYD belum hadir di jalanan Indonesia. Alasan utamanya adalah baru selesainya proses perizinan importasi pekan lalu.

    "Kemarin, kalau tidak salah, saya baru saja menandatangani rekomendasi perizinan untuk impor. Sebelum mereka bisa melakukan impor, mereka harus mempresentasikan nilai investasi, kapasitas produksi, dan durasi investasi," ungkap Bahlil saat ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu, 13 Juni 2024.

    Bahlil menjelaskan, izin impor mobil listrik secara utuh (completely built up/CBU) diberikan berdasarkan nilai investasi dan kapasitas produksi BYD di Indonesia. Pada tahap awal ini, pemerintah memberikan izin impor CBU sebesar 20 persen dari total kapasitas produksi BYD.

    "Sekarang kita kasih dulu kurang lebih sekitar 10 persen atau 20 persen dari total kapasitas produksinya. Saya lupa pastinya, tapi yang jelas saya sudah tanda tangani," ujarnya.

    Sebelumnya, PT BYD Motor Indonesia telah resmi memasarkan tiga model mobil listrik. Namun, banyak konsumen yang merasa kecewa karena mobil pesanan mereka belum juga dikirimkan. Hal ini terlihat jelas dari banyaknya komentar di media sosial BYD yang menanyakan nasib mobil listrik mereka. Konsumen sudah menantikan mobil ini sejak peluncurannya di Indonesia International Motor Show (IIMS) 2024 pada Februari lalu.

    Luther Panjaitan, Head of Marketing & Communication PT BYD Motor Indonesia, menjelaskan bahwa dalam proses impor kendaraan, terdapat banyak prosedur yang harus dilalui, baik internal maupun eksternal. "Prosedur internal itu adalah sesuatu yang BYD bisa kontrol. Contohnya, pengiriman, pasokan, distribusi, dan lebih dalam lagi adalah pekerjaan dokumen. Pekerjaan dokumen ini seperti proses STNK, homologasi, dan lainnya," kata Luther.

    Dengan selesainya proses perizinan, diharapkan mobil listrik BYD segera menghiasi jalanan Indonesia, memenuhi janji kepada konsumen yang sudah lama menunggu.

    Proses importasi mobil listrik BYD ke Indonesia tersendat akibat belum rampungnya pengurusan dokumen perizinan impor, yang kemudian mengganggu distribusi unit mobil listrik asal China tersebut ke konsumen di Indonesia.

    Belum tuntasnya proses pengurusan izin impor tersebut diungkapkan oleh Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia. Ia menjelaskan bahwa rekomendasi perizinan impor dari BYD perlu melewati proses di Kementerian Investasi/BKPM dan bahwa izin tersebut sudah ditandatangani.

    "Kemarin kalau tidak salah ya, saya baru menandatangani rekomendasi perizinan untuk impor. Karena sebelum dia melakukan impor, mereka harus mempresentasikan nilai investasi, kapasitas produksi, dan berapa lama mereka akan melakukan investasi itu," kata Bahlil kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Selasa, 11 Juni 2024.

    Beberapa bulan sebelumnya, ada kabar bahwa produsen mobil listrik asal China, Build Your Dreams (BYD), akan memulai groundbreaking (peletakan batu pertama) pabriknya di Indonesia pada Juli mendatang. Informasi ini dikonfirmasi langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, melalui unggahan di akun Instagramnya, @luhut.pandjaitan.

    Luhut mendapatkan kabar tersebut dari Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kemenko Marves, Septian Hario Seto, yang baru kembali dari perjalanan dinas di China. "Sebelum pulang ke tanah air, Deputi saya sempat mengunjungi Shenzhen untuk bertemu BYD guna memfinalisasi investasi pabrik mereka," kata Luhut, dikutip dari akun Instagramnya, 20 Maret 2024.

    "BYD akan masuk, itu groundbreaking Juli," tambahnya.

    Luhut juga menyampaikan bahwa BYD sangat antusias dengan investasi ke Indonesia dan menargetkan pabrik mereka bisa mulai berproduksi secara komersial pada awal 2026. Sebelumnya diberitakan, BYD telah menanamkan komitmen investasi di Indonesia sebesar 1,3 miliar dolar AS, setara Rp20 triliun.

    Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengapresiasi langkah BYD berinvestasi dan mengembangkan kendaraan listrik di Indonesia. "BYD berinvestasi 1,3 miliar dolar AS dengan kapasitas produksi 150.000 unit per tahun. Selamat atas launching BYD yang juga membawa tiga kendaraan, yaitu BYD Dolphin, BYD Atto 3, dan BYD Seal. Saya berharap BYD akan digemari di Indonesia," ucap Airlangga di Taman Mini Indonesia Indah, 18 Januari 2024.

    BYD sendiri resmi mengaspal di Indonesia memboyong tiga model listri, yaitu Dolphin, Atto 3 dan Seal. Mobil-mobil ini masih impor dari China. Liu Xueliang, General Manager BYD Asia-Pasifik divisi penjualan mengatakan, pihaknya masih melakukan pembahasan terkait pendirian parbrik produksi di Indonesia dan belum tahu kapan merealisasikan investasinya.(yub/*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Ayyubi Kholid

    Bergabung di Kabar Bursa sejak 2024, sering menulis pemberitaan mengenai isu-isu ekonomi.