KABARBURSA.COM - Sebagian besar persoalan keuangan generasi muda muncul dari gaya hidup konsumtif yang tak diimbangi pengelolaan finansial yang sehat.
Consumer Business Community Manager Bank Jago, Edo Velandika, menegaskan bahwa literasi keuangan adalah kunci agar anak muda mampu mengelola pendapatan dengan bijak.
“Generasi muda harus mulai melek keuangan. Langkah awal bisa dimulai dari evaluasi gaya hidup, menabung, membuat pos anggaran berdasarkan skala prioritas, dan akhirnya berinvestasi sejak dini,” ungkap Edo di Jakarta, Minggu.
Edo memperkenalkan konsep dasar pengelolaan keuangan 3F—Fix, Fun, and Future. Konsep ini merujuk pada tiga alokasi anggaran penting yang perlu diperhatikan dalam merancang keuangan pribadi.
Fix mencakup pengeluaran yang bersifat wajib seperti biaya makan, cicilan, sewa tempat tinggal, dan pengeluaran pokok lainnya. Biasanya, porsi anggaran ini mencapai 50 persen dari total penghasilan bulanan.
Fun adalah dana yang dialokasikan untuk bersenang-senang. Misalnya, menonton film, konser musik, berolahraga, atau liburan. Alokasi ini, menurut Edo, sebaiknya tidak melebihi 30 persen dari pendapatan. “Anggaran ini membuat hidup lebih berwarna. Tapi kalau tidak ada pun tidak masalah,” ujarnya.
Yang terakhir adalah Future—alokasi untuk kebutuhan tak terduga serta rencana masa depan seperti dana darurat, pensiun, atau pendidikan lanjutan. Setidaknya, 20 persen dari pendapatan bulanan perlu disiapkan untuk pos ini.
Menurut Edo, nominal bukanlah hal utama. Yang lebih penting adalah membangun kebiasaan finansial yang baik. “Tetapkan target keuangan pribadi secara cermat dan realistis. Rincikan dan kalkulasikan anggaran rutin serta buat alokasi berdasarkan skala prioritas,” katanya.
Saat ini, lanjut Edo, ada banyak aplikasi dan metode yang bisa membantu memisahkan anggaran. Salah satunya adalah Aplikasi Jago dengan fitur Kantong yang memungkinkan pengguna mengelola uang dalam pos-pos berbeda hingga 60 kantong, masing-masing memiliki nomor rekening tersendiri.
“Jika penghasilan tidak mencukupi, jangan ragu mencari sumber pendapatan tambahan, seperti kerja sampingan atau bisnis kecil-kecilan. Tapi jika sudah lebih dari cukup, mulailah berinvestasi sejak dini. Mulai dari jumlah kecil, yang penting konsisten dan teratur.”
Ia juga menekankan pentingnya belajar dasar-dasar investasi sebelum terjun. “Hindari FOMO (fear of missing out) dan jangan terpengaruh oleh pompom yang menjanjikan keuntungan tidak masuk akal. Itu besar kemungkinan hanya investasi bodong,” tegas Edo.
Sebagai bank berbasis teknologi, Bank Jago berupaya mengembangkan Aplikasi Jago agar terintegrasi dengan berbagai ekosistem digital demi memudahkan nasabah mengatur keuangan dan berinvestasi. Dalam mendukung investasi, Bank Jago menggandeng platform investasi online Bibit dan Stockbit untuk memberikan kemudahan berinvestasi bagi pengguna.
Setiap orang punya masalah finansial yang berbeda, begitu juga dengan cara mereka mengaturnya. "Inilah alasan Aplikasi Jago dirancang fleksibel agar nasabah dapat menyesuaikan solusi keuangannya sendiri,” kata Edo.
Pada akhir pekan ini, Bank Jago berkolaborasi dengan organisasi kepemudaan internasional AIESEC mengumpulkan ratusan pemuda di Universitas Pembangunan Nasional (UPN) “Veteran” Yogyakarta untuk membahas tantangan kepemimpinan global dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), salah satunya adalah pengelolaan keuangan.
Local Head President AIESEC UPN “Veteran” Yogyakarta, Fahish Akbar Laksmana, mengapresiasi kontribusi Bank Jago dalam membantu generasi muda memahami pentingnya pengelolaan keuangan. “Kami berharap dengan dukungan Bank Jago, kegiatan AIESEC di UPN dapat meningkatkan kepedulian generasi muda terhadap pengelolaan keuangan yang lebih baik, serta menciptakan dampak positif di masyarakat,” ujar Fahish.
AIESEC UPN “Veteran” Yogyakarta merupakan bagian dari AIESEC Indonesia dan AIESEC Global—organisasi kepemudaan internasional terbesar di dunia yang beroperasi di lebih dari 110 negara. Organisasi independen nirlaba ini didirikan pada 1984 sebagai wadah pengembangan kepemimpinan bagi kaum muda melalui program-program yang mendukung Sustainable Development Goals (SDGs).
Dengan adanya kolaborasi ini, diharapkan generasi muda dapat semakin sadar pentingnya literasi keuangan, mampu memetakan kebutuhan masa depan, dan pada akhirnya berkontribusi pada stabilitas ekonomi nasional.
Catatan Salurkan Kredit
PT Bank Jago Tbk (ARTO) berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp15,7 triliun pada akhir kuartal kedua tahun 2024. Capaian ini mencerminkan pertumbuhan sebesar 40 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, yang mencapai Rp11,2 triliun.
Adapun pertumbuhan tersebut hasil dari menjalin kerja sama dengan berbagai mitra seperti ekosistem dan platform digital, perusahaan pembiayaan, serta lembaga keuangan lainnya
Direktur Utama Bank Jago, Arief Harris Tandjung, mengungkapkan bahwa sekitar 40 persen dari keseluruhan nasabah bank berasal dari ekosistem PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), yang mencakup lebih dari 4 juta pengguna.
“Semangat inovasi dan kolaborasi dengan ekosistem digital masih memegang peran penting dalam mewujudkan aspirasi meningkatkan kesempatan tumbuh berjuta orang melalui solusi keuangan digital yang berfokus pada kehidupan,” kata Arief Harris Tandjung pada public expose live yang dilakukan secara online, Jumat, 30 Agustus 2024.
Penyaluran kredit dilakukan dengan memperhatikan kualitas dan prinsip kehati-hatian, yang tercermin dari rendahnya rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) gross yang hanya sebesar 0,4 persen.
Pertumbuhan kredit yang berkualitas ini juga berdampak positif pada aset Bank Jago, yang mencapai Rp24,2 triliun pada semester I 2024. Ini merupakan kenaikan sebesar 29 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp18,9 triliun.
Rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) mencapai 50 persen, menunjukkan kekuatan permodalan yang solid untuk mendukung ekspansi bisnis ke depan.
Konsistensi dalam menjaga pertumbuhan bisnis yang berkualitas turut mendorong peningkatan tingkat profitabilitas Bank Jago. Pada akhir Juni 2024, Bank Jago mencatatkan laba bersih setelah pajak sebesar Rp50 miliar, meningkat 23 persen dari Rp41 miliar pada Juni 2023.
“Kami percaya kombinasi kedua hal tersebut dengan manajemen risiko dan tata kelola yang baik, merupakan landasan dan momentum yang kuat bagi Bank Jago untuk bertumbuh lebih besar lagi secara berkelanjutan,” ujar Arief.
Kolaborasi Bank Jago
Sejak awal berdirinya, Bank Jago telah menunjukkan komitmen yang kuat untuk berkolaborasi dengan berbagai mitra strategis dalam ekosistem digital. Kolaborasi ini melibatkan integrasi dengan ekosistem GoTo, yang mencakup Gojek, GoPay, dan Tokopedia-TikTok, serta berbagai platform keuangan digital seperti Bibit dan Stockbit.
Tujuan dari kemitraan ini adalah untuk memperluas jangkauan layanan Bank Jago dan mempermudah nasabah dalam mengakses berbagai layanan finansial melalui platform yang mereka gunakan sehari-hari.
Untuk mendukung strategi ini, Bank Jago mengembangkan Aplikasi Jago (Jago App), sebuah platform yang dirancang untuk dapat diintegrasikan dengan berbagai ekosistem digital yang telah disebutkan. Aplikasi ini memungkinkan penyesuaian dan personalisasi yang sesuai dengan teknologi mitra ekosistem serta kebutuhan spesifik dari setiap nasabah. Dengan kata lain, Jago App tidak hanya berfungsi sebagai alat transaksi perbankan, tetapi juga sebagai jembatan yang menghubungkan berbagai layanan digital yang sering digunakan oleh nasabah.
Salah satu contoh nyata dari kolaborasi ini adalah peluncuran GoPay Tabungan by Jago, hasil kerja sama antara Bank Jago dan GoTo Financial. Ini adalah produk pertama di Indonesia yang menggabungkan layanan uang elektronik dari GoPay dengan keunggulan perbankan yang ditawarkan oleh Bank Jago. Dengan produk ini, nasabah dapat menikmati kemudahan transaksi uang elektronik sambil tetap mendapatkan manfaat dari fitur-fitur perbankan tradisional.(*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.