KABARBURSA.COM - Harga batu bara mengalami kenaikan pada perdagangan akhir pekan lalu dan menguat secara mingguan. Pada Jumat 12 April 2024, harga batu bara di pasar ICE Newcastle untuk pengiriman bulan ini mencapai USD132,5/ton, naik 0,38 persen dari hari sebelumnya. Ini merupakan level harga tertinggi dalam sekitar sebulan terakhir, sejak 11 Maret 2024.
Selama minggu lalu, harga batu bara naik sebesar 2,63 persen secara point-to-point. Selama sebulan terakhir, harga batu bara juga mengalami peningkatan sebesar 1,07 persen.
Tingginya permintaan menjadi faktor utama yang mendukung kenaikan harga batu bara. Kapasitas pembangkit listrik tenaga batu bara global mencapai rekor tertinggi pada tahun sebelumnya. Hal ini didorong oleh peningkatan pembangkit listrik baru di China dan perlambatan jumlah pembangkit listrik yang pensiun di seluruh dunia, seperti yang disampaikan dalam laporan baru dari Global Energy Monitor.
Kapasitas pembangkit batu bara dunia tumbuh sebesar 2 persen menjadi 2.130 gigawatt, dengan China menyumbang sekitar dua pertiga dari peningkatan tersebut, diikuti oleh Indonesia, dan India.
China menambahkan lebih dari 47 gigawatt pembangkit listrik tenaga batu bara baru pada tahun lalu dan hanya menghentikan 3,7 gigawatt, menurut laporan tersebut.
Indonesia menambah 5,9 gigawatt pembangkit listrik, termasuk beberapa pembangkit listrik untuk menggerakkan industri pengolahan logam yang sedang berkembang, sementara India meningkatkan kapasitasnya sebesar 5,5 gigawatt.
Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), batu bara sebenarnya cenderung bearish. Terbukti dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 42,61. RSI di bawah 50 menunjukkan suatu aset sedang dalam posisi bearish.
Sementara indikator Stochastic RSI berada di angka 0. Sudah paling minimal, sudah sangat jenuh jual (oversold).
Dengan sinyal yang mixed tersebut, sepertinya ruang gerak harga batu bara menjadi terbatas. Target koreksi terdekat ada di USD129/ton. Jika tertembus, maka USD126/ton bisa menjadi target berikutnya.
Sedangkan target resisten terdekat adalah USD136/ton. Penembusan di titik ini bisa membawa harga batu bara naik ke arah USD140/ton.